Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.055 views

Bekerja untuk Akhirat

 

Oleh:

Faqih Al Fadlil || Guru di MILBoS Internasional

 

DALAM hidup kita dihadapkan dengan beberapa masalah. Salah satunya adalah masalah finansial.  Banyak orang di zaman sekarang memeras keringat hanya untuk mencari sesuap nasi. Ya, berbagaimacam cara mereka lakukan untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Kelas orang dalam bekerja juga berbeda. Ada yang bekerja dengan otot, dan juga ada yang bekerja dengan otak.

Mereka yang bekerja dengan otot biasanya pekerjaanya sebagai tukang bangunan, tukang kebun, tukang batu, petani, peternak, dan lain sebagainya. Adapun mereka yang bekerja dengan otak, biasanya mereka bekerja di dalam ruangan yang tak terkena panas matahari seperti; guru, karyawan kantor, manager, sekretaris, akuntan, dan lain sebagainya.

Di mata manusia, tentu saja ada perbedaan level antara otot dan otak. Menurut kebanyakan orang pasti akan menganggap pekerjaan dengan otak level dan gengsinya lebih tinggi daripada pekerjaan yang menggunakan otot. Dan itu bisa dilihat dari penghasilan mereka.

Namun, semua itu akan berbeda jika kita lihat dari kacamata agama. Orang yang memiliki pekerjaan yang menetereng dan berpenghasilan besar, belum tentu lebih mulia ketimbang yang berpenghasilan sedikit. Gaji dan jabatan tidak ada urunnya dengan agama. Allah pun tak peduli dengan jumlah uang yang dipunya. Tapi Allah melihat iman dan ketakwaan seseorang. Itu saja. Semua rezeki sudah Allah yang mengatur, apakah dia mendapat jabatan rendah atau tinggi. Yang paling penting adalah tindakan kita. Apakah kita amanah dalam mengerjakan tugas kita atau tidak. Apakah kita bertanggung jwab atas pekerjaan yang kita punya. Atau apakah kita sudha totalitas dalam melakukannya.

Di sisi Allah level pekerjaan bukanlah sesuatu yang penting. Bisa jadi ada karyawan yang sangat rajin dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Di sisi lain ada bos yang bekerja dengan malas, menyuruh anak buahnya sembarangan, memberikan instruksi serampangan. Tentu saja si karayawan akan jauh lebih baik dari pada si bos. Pun sama dengan prajurit yang militant dan jendral yang penakut, tentu saja prajurit lebih baik dan utama.

Yang jelas ukuran manusia dan Allah sangatlah berbeda. Sebagus apapun orang di mata manusia, belum tentu demikian di mata Allah. Dan sebaliknya, di mata kita orang itu rendah, bisa jadi di mata Allah sangat mulia. Karena ukuran Allah adalah iman dan takwa. Sedangkan iman dan takwa tidak bisa dilihat oleh mata kepala. Hanya Allah yang lebih tahu soal iman dan takwa. Adapun hal-hal yang berbau fisik mungkin manusia bisa menilai secara seksama.

Maka apapun pekerjaan yang kita miliki, harusnya dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Karena kemuliaan kita bukan pada pekerjaannya, melainkan pada etos kerja kita. Semakin baik dan berkualitas pekerjaan kita, semakin baik pula kita di sisi Allah. Mungkin sebagus apapun pekerjaan kita, manusia hanya bisa memberi gaji yang sudah disepakati dengan kita. Tapi ketika kita bisa bekerja lebih, Allah-lah yang akan memberi gaji kepada kita. dan gaji Allah bukanlah uang kertas saja, mungkin kesehatan, kemudahan dalam urusan, terhindar dari maksiat, terhindar dari marabahaya, dan lain sebagainya.

Ibaratanya sebuah film, kita sebagai aktornya. Alur ceritanya sudah dibuat, tinggal kita jalani cerita tersebut. Kalau kita bisa menjadi actor yang bagus dan hebat, maka sutradara akan sangat senang sekali. Tapi kalau kita salah-salah terus, maka sutradara akan maraha dan bilang “Cut!”. Maka hidup ini sudah ada yang ngatur. Ceritanya sudah ada dan tinggal dilakonkan. Urusan hasilnya baik dan buruk itu terserah kita. Mau membuat marah Allah atau membuat-Nya senang, itu ada di tangan kita.

Imam Syafi’I pernah mengatakan, “Selama saya masih hidup, pasti akan menemukan makanan. Dan kalau saya meninggal, pasti punya kuburan”. Yang jelas, jangan pernah mengeluh dalam menjalani hidup ini. Apapun yang kita dapati di dunia hanyalah sementara. Hidup yang sesungguhnya adalah di akhirat. Maka fokus terbesar kita seharusnya akhirat, bukan dunia.

Barang siapa yang mengutamakan akhirat, maka dunia akan  ikut. Tapi jika kita mengutamakan dunia, akhirat tidak akan kita dapat. Allah telah berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 18: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X