Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.191 views

Awas, Virus Hipersensi!

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Jangan posting politik! Ini bukan group politik! Kalau gak bisa ditegur, tolong admin remove. Bikin gaduh. Group jadi gak adem. Politik bikin bertengkar anggota!  Kalimat ini sering kita temui di sejumlah group WA. Anda pasti pernah juga membacanya. Atau anda pernah jadi korbannya?

Kalau anda pernah menemukan kalimat itu di group WA, berarti group itu sudah tersasar virus hipersensi. Hipersensi adalah perasaan sensitif yang mudah tersinggung ketika tersentuh sesuatu yang tak sesuai dengan perasaan dan pikirannya.

Orang yang mengidap penyakit hipersensi hampir selalu pendukung fanatik paslon, baik di pilkada maupun pilpres. Ada juga pengikut fanatik ormas. Coba perhatikan, protes keras selalu muncul ketika ada postingan yang tidak sesuai dengan pilihan politik orang yang protes. Kalau postingan itu sesuai pilihan politiknya, dia diem. Mungkin malah mesem-mesem.

Di dunia politik, pendukung sensitif ini biasa disebut dengan istilah die hard. Pokoknya pilih dia. Mati hidup pilih dia. Tutup mata, tutup telinga, tutup hati. Tak akan mau berubah. Konsisten. Tapi, konsistensi buta. Informasi positif mengenai tokoh, paslon atau ormasnya, ia percaya dan terima. Informasi negatif? Dia tolak. Dan biasanya sambil marah. Standarnya bukan benar atau salah, tapi info, berita dan data itu memperkuat tokoh, paslon dan ormasnya atau tidak.

Soal pembelaan, mirip orang-orang parpol. Siapapun paslon yang diusung parpol, akan didukung mati-matian. Semua potensi kecerdasan dan kemampuan dikerahkan untuk mendukung. Asal, MoU-nya jelas. Asal, transaksinya clear. Asal, biaya operasional dan jatah kemenangan sudah disepakati.

Bedanya, jika orang-orang yang kena virus hipersensi berpegang pada "kebenaran buta," maka, bagi parpol, prinsip moralnya bukan benar atau salah. Tapi menang atau kalah. Jika kira-kira menguntungkan, dukung. Gak menguntungkan, hajar.

Bagi politisi parpol, imannya adalah kemenangan, koalisi dan negosiasi. Media adalah panggung untuk mencari kemenangan, memperkuat soliditas koalisi dan menaikkan daya tawar dalam negosiasi. Apapun akan dilakukan untuk tiga hal itu.

Ganti pilkada, ganti koalisi dan berubah dalam bernegosiasi. Itu biasa. Bila perlu, ganti partai. Lumrah terjadi. Bagi politisi, Gonta ganti partai itu sesuatu yang wajar-wajar saja. Maka, jika politisi bicara platform, jangan terlalu percaya. Pindah partai, platform berubah.

Surya Paloh, dulu di Golkar. Kalah di munas, mendirikan Nasdem. Priyo Budi Santoso, dulu juga di Golkar, sekarang pindah ke Partai Berkarya. Ngabalin dulu di PBB, sekarang di Golkar. 2014 dukung Prabowo dan hajar Jokowi. Sekarang, dukung Jokowi dan hajar Prabowo. Lumayan, jadi komisaris. Negonya jelas. Gak usah heran.

2004 TGB di PBB. 2011 pindah ke Demokrat. 2018, TGB pindah lagi ke Golkar. Pindah parpol dalam siklus tujuh tahunan. Entah nanti mau pindah ke partai apalagi. Itulah politisi. Tak ada kawan dan musuh abadi. Yang ada adalah kepentingan abadi. Maka, jangan terlalu percaya juga jika ada politisi mengatasnamakan rakyat dan umat. Dobol!

Beda politisi, beda pendukung. Tidak sedikit pendukung yang fanatik. Nah, yang fanatik inilah rentan tersasar virus hipersensi. 1998 di Jepara ada sejumlah pendukung PKB dan PPP saling bunuh. 2018 kemarin di Madura ada pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo saling bunuh. Ini diantara dampak dari virus hipersensi itu. Kenapa terjadi? Karena imun (daya tahan dan kekebalan otaknya) lemah.

Dampak yang paling sering dan nyata dari virus hipersensi adalah kegaduhan di medsos. Twitter, Instagram, Facebook dan WA, lumayan banyak adu perasaan terjadi. Berbagai kata dan kalimat irasional bermunculan. Karena menggunakan perasaan, maka nalar sehat dan daya intelektualitas gak bisa bekerja.

Virus hipersensi ini tidak hanya menyerang kelompok menengah ke bawah. Tapi tak jarang juga menular di kalangan menengah atas, termasuk para sarjana dan dosen. Aneh bukan?

Kaum akademisi yang mestinya punya akses data dan matang dalam perbedaan, masih tersasar virus hipersensi. Tak sanggup menerima perbedaan. Mudah terpancing dan gampang menyerang personal dengan mencari-cari argumen, seolah-olah ilmiah. Bila perlu obral ayat atau hadis. Dukung pakai pasal-pasal di bible. Biar kelihatan ada legitimasi samawi.  Punya nilai eskatologis.

Orang yang tersasar virus hipersensi selalu mengkambinghitamkan politik. Apa yang salah dengan politik? Kalau otak kita waras, yang salah bukan politiknya. Bukan obyeknya. Politik itu netral. Tapi yang salah dan tidak netral itu otak orangnya. Salah mindsetnya.

Otak yang gak netral ini diakibatkan oleh menyempitnya jaringan saraf yang tersumbat oleh berbagai unsur fanatisme. Bisa fanatisme tokoh, bisa paslon, ormas, partai, dan bisa apa saja. Akibatnya, darah di otak beku karena kekurangan oksigen. Setiap oksigen yang datang dan mengalir ke otaknya ditolak, karena dianggap tidak sesuai dengan jenis darah yang ia punya. Darah fanatisme. Disinilah istilah "jahiliyah" itu oleh agama seringkali disematkan kepada mereka yang fanatik. Sebab, fanatisme adalah sumber kebodohan.

Otak yang jarang dipakai untuk bersujud, akan kekurangan oksigen yang membuat seseorang jadi hipersensi. Sujud itu simbol kerendahan hati. Orang yang rendah hati selalu memberi ruang di otaknya bagi oksigen-oksigen perbedaan untuk hadir.

Jadi, virus hipersensi ini hanya menular pada orang-orang yang darah di otaknya beku karena tak pernah memberi ruang oksigen bagi perbedaan. Dan virus hipersensi ini menyerang dengan ganas ketika musim pilkada dan pilpres datang. Awas, hati-hati. Jangan-jangan Anda juga termasuk yang tersasar virus ini. [PurWD/voa-islam.com]

 

Jakarta, 29/1/2019

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Editorial Insight lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata, Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata, Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Rabu, 01 Oct 2025 19:03

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Rabu, 01 Oct 2025 16:56

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Rabu, 01 Oct 2025 13:15

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Rabu, 01 Oct 2025 12:07

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Rabu, 01 Oct 2025 08:16

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Rabu, 01 Oct 2025 08:00

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

Rabu, 01 Oct 2025 06:31

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Selasa, 30 Sep 2025 22:55

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Selasa, 30 Sep 2025 15:40

7 Amalan 'Syukur' Harian

7 Amalan 'Syukur' Harian

Selasa, 30 Sep 2025 14:24

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Selasa, 30 Sep 2025 10:06

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Senin, 29 Sep 2025 19:37

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Senin, 29 Sep 2025 17:27

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

Senin, 29 Sep 2025 06:04

Kolaborasi atau Mati: Israel Paksa Warga Gaza Jadi Milisi, yang Menolak Dihabisi

Kolaborasi atau Mati: Israel Paksa Warga Gaza Jadi Milisi, yang Menolak Dihabisi

Ahad, 28 Sep 2025 20:59

Terungkap! Israel Ingin Kuasai TikTok & X Demi Perang Opini Dunia

Terungkap! Israel Ingin Kuasai TikTok & X Demi Perang Opini Dunia

Ahad, 28 Sep 2025 14:45

Uji Coba Tikus: Hidup Berlimpah, Tapi Punah

Uji Coba Tikus: Hidup Berlimpah, Tapi Punah

Ahad, 28 Sep 2025 14:09

Dīn sebagai Fitrah: Menemukan Makna Beragama di Era Modern

Dīn sebagai Fitrah: Menemukan Makna Beragama di Era Modern

Ahad, 28 Sep 2025 06:44


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Selasa, 30/09/2025 15:40

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia