Selasa, 21 Mei 2013
Hidayatullah.com | SahabatAlAqsha.com -- Suara perempuan berjilbab itu membuat seluruh isi ruangan pengadilan terkesiap. ”Pak Hakim, sekarang Anda kapten kapalnya,” kata Cigdem Topcuoglu, salah seorang saksi pengadilan ketiga Mavi Marmara saat memberikan kesaksian kemarin.
Suami Cigdem tewas dibunuh serdadu zionis pada peristiwa penyerangan atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa bantuan ke Gaza tiga tahun silam. Sang Hakim, Umit Kaptan, juga nampak serius memperhatikan kesaksian Cigdem.
Usai memberikan kesaksian Cigdem menjelaskan kepada Sahabat Al-Aqsha, bahwa maksud dari kalimatnya itu untuk menunjukkan kepada hakim, bahwa kini di pundaknya lah tanggung jawab perjuangan membebaskan Jalur Gaza dari pengepungan zionis ‘israel’ terletak.
“Apakah dia akan mengarahkan kapal tersebut ke tujuan yang semestinya: kebebasan bagi rakyat Gaza, atau tidak,” jelas Cigdem yang bersama suaminya semasa hidup adalah atlet sekaligus pelatih nasional tim Tae Kwo Do Turki.
Cigdem menyatakan optimis, sang Hakim akan mengerahkan laju persidangan ke tempat yang semestinya. “Saya lihat pak Hakim punya kesungguhan dalam menangani kasus ini,” kata Cigdem lagi.
Ditanya soal permintaan maaf Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu yang disampaikan kepada kepada Perdana Menteri Turki dua bulan lalu, Cigdem menjawab, bahwa itu hal yang cukup penting.
Namun, lanjutnya, permintaan maaf itu di tingkat pemerintah saja. ‘Israel’ tidak meminta maaf kepada para korban. “Jadi kami tidak bisa menerima permintaan maaf itu,” ujarnya.
Almarhum Cetin Topcuoglu, suami Cigdem. Sama-sama atlet dan pelatih Tae Kwon Do nasional Turki. foto: IHH
Ditanya tentang janji kompensasi uang yang akan dibayar pihak zionis ‘israel’ untuk keluarga korban, Cigdem menegaskan dirinya tidak akan menerimanya. “Tidak. Saya tidak akan menerimanya.”*
Rep: Surya Fachrizal Ginting Red: Cholis Akbar
|