Paoplo Capriani dan Massimo Tulli hari Senin (1/7/2013) mengundurkan diri dengan alasan “demi kebaikan institusi dan Tahta Suci,” kata Vatikan dilansir BBC.
Pengunduran mereka dilakukan tiga hari setelah Monsignor Nunzio Scarano ditangkap aparat.
Scarano dan dua orang lainnya dituduh memindahkan dana sebesar 20 juta euro secara ilegal.
Scarano, pendeta 61 tahun asal Italia selatan, telah bekerja sebagai akuntan senior selama bertahun-tahun di departemen keuangan Tahta Suci Vatikan yang dikenal dengan APSA (Amministrazione del Patrimonio della Sede Apostolica).
Pengunduran diri yang mengejutkan kedua petinggi bank itu terjadi di tengah-tengah penyelidikan atas perintah Paus Fransiskus I terhadap lembaga Istituto per le Opere di Religione (IOR), nama resmi dari bank milik Tahta Suci Vatikan yang menjadi pengelola keuangan pusat dari institusi Katolik sedunia itu.
Vatikan mengatakan, presiden bank tersebut Ernst von Freyberg akan “memegang tugas-tugas direktur umum sementara. Dan jabatan baru akan dibentuk untuk menangani urusan manajemen resiko bank, guna membantu IOR menyesuaikan diri dengan peraturan perbankan internasional, lansir AFP
Sebagai lembaga keuangan IOR memiliki sejarah kelam. Sebagai pemegang saham mayoritas Tahta Suci Vatikan terlibat dalam tumbangnya institusi perbankan Banco Ambrosiano, yang menjadi tempat pencucian uang para mafia Sisilia.
Pimpinan Banco Ambrosiano, Roberto Calvi yang di media sering disebut “God's Banker”, ditemukan tewas tergantung di Blackfriars Bridge di London tahun 1982, diduga dibunuh oleh kelompok mafia.
Tahun 2011 Paus Benediktus XVI membentuk tim pembersihan IOR. Namun banyak kalangan mengatakan tim tersebut tidak punya gigi.
Scarano yang saat ini ditahan di penjara Regina Coeli, Roma, hari Senin (1/7/2013) menyatakan tidak bersalah dan meminta dipindah ke tahanan rumah agar bisa mengikuti misa gereja.*
Rep: Ama FarahRed: Dija