Sabtu, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 8 September 2012 11:15 wib
9.700 views
Masih Ada Kesempatan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Puasa enam hari di bulan Syawal setelah puasa Ramadhan adalah kesempatan yang mahal. Karena orang yang berpuasa ini berpindah kepada ibadah yang lain sesudah rampung dari ibadah puasa Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitahukan kepada umatnya tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal dan menganjurkan mereka untuk melaksanakannya dengan bahasa yang menarik. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, dia seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim dan lainnya)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, "Para ulama menjelaskan maksud seperti berpuasa setahun penuh, karena satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Ramadhan senilai sepuluh bulan, sedangkan enam hari senilai dua bulan."
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menukil dari Ibnul Mubarak: "Dikatakan, berpuasa enam hari di bulan Syawal yang bersambung dengan puasa Ramadhan adalah satu keutamaan yang sama, oleh karenanya baginya pahala puasa setahun penuh."
Hikmah Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Puasa enam hari sesudah Ramadhan adalah bentuk syukur seorang shaim kepada Rabbnya karena telah memberinya taufiq untuk berpuasa Ramadhan dan meningkatkan amal kebaikan. Puasa ini juga menjadi bukti kecintaannya kepada ketaatan dan kegemaran untuk menyambung amal-amal shalih.
Ibnu Rajab rahimahullah juga berkata: "Menyikapi nikmat taufiq untuk berpuasa di bulan Ramadhan dengan melakukan kemaksiatan sesudahnya, termasuk di antara perbuatan orang yang mengganti nikmat Allah dengan kekufuran."
Ketaatan tidak memiliki musim tertentu, yang kemudian, jika berlalu musimnya, orang kembali melakukan maksiat. Bahkan musim ketaatan berlanjut sepanjang hidup hamba, tidak mengenal selesai sehingga ia masuk liang lahat.
Dikatakan kepada Bisyr al-Haafi rahimahullah: "Suatu kaum beribadah dan bersungguh-sungguh pada bulan Ramadhan, lalu beliau berkata: “Seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal hak Allah kecuali pada bulan Ramadhan. Sesungguhnya orang shalih itu beribadah dan bersungguh-sungguh sepanjang tahun”."
Manfaat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Menyambung puasa Ramadhan dengan enam hari di bulan Syawal memiliki banyak faidah dan Barakahnya akan diperoleh oleh para shaimin. Berikut ini beberapa faidah yang disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah:
- Puasa enam hari di bulan Syawal sesudah Ramadhan melengkapi pahala puasa setahun penuh.
- Sesungguhnya puasa di bulan Syawal dan Sya'ban seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardlu. Shalat sunnah tersebut menyempurnakan shalat fardlu yang mengalami kesalahan dan kekurangan. Karena amal-amal fardlu disempurnakan dengan amal sunnah pada hari kiamat. Dan mayoritas orang, puasa fardlunya mengalami kekurangan dan kesalahan, makanya ia membutuhkan amal-amal yang melengkapinya.
- Membiasakan puasa sesudah puasa Ramadhan menjadi tanda diterimanya puasa Ramadhan. Karena ketika Allah subhanahu wa Ta'ala menerima ibadah hamba, Dia memberikan taufiq padanya untuk menjalankan amal shalih sesudahnya, sebagaimana yang dikatakan sebagaian ulama salaf: "Pahala amal kebaikan adalah amal kebaikan sesudahnya. Siapa yang beramal kebaikan kemudian mengikutinya dengan kebaikan yang lain sesudahnya merupakan tanda diterimanya amal kebaikan yang pertama. Sebagaimana orang yang melakukan amal kebaikan kemudian mengikutinya dengan keburukan menjadi tanda ditolaknya amal baik tersebut dan tidak diterima.”
- Puasa Ramadhan menghapuskan dosa yang telah lalu. Para shaimin disempurnakan pahalanya pada hari Iedul Fitri, hari bebas, maka kembali berpuasa sesudah hari fitri bentuk rasa syukur akan nikmat ini, tiada nikmat yang lebih besar daripada ampunan dosa.
Kesempatan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Sekarang ini kita sudah berada pada tanggal 21 Syawwal 1433 H. Masih ada kesempatan delapan sampai Sembilan hari lagi. Jika kemaren-kemaren kita belum sempat, mari kita kuatkan tekad untuk menjalankannya. Agar hidup kita yang tidak lama ini mendapatkan berkah dengan pahala yang besar. Di mana menambah puasa enam hari di bulan Syawal seusai puasa Ramadhan akan terhitung seperti puasa setahun penuh.
Lajnah Daimah pernah ditanya, "Apakah puasa enam hari pasca Ramadhan harus langsung sesudah hari Iedul Fitri?, Atau bolehkah dilaksanakan beberapa hari di bulan syawal sesudah hari Ied tanpa berurutan?
Jawab: "Tidak harus langsung sesudah Iedul Fitri. Tapi boleh dia memulainya selang sehari atau beberapa hari sesudah Ied, dengan berurutan atau terputus-putus pada bulan syawal sesuai kemampuannya. Masalah ini sangat longgar. Tidak wajib tapi sunnah." (Fatawa Lajnah Daimah: 10/391 no. 3475).
Penutup
Bagi seorang muslim hendaknya selalu menambah amal-amal shalihnya yang mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala. Dengannya, diharapkan, seorang hamba akan meraih ridha-Nya.
Selesai Ramadhan bukan berarti selesai beramal shalih seperti shiyam, qiyam, dan tilawatul Qur'an. Tapi hendaknya seorang yang telah usai melaksanakan ibadah Ramadhan bersyukur kepada Allah dengan menambah ibadah-ibadah serupa di bulan sesudahnya. Di antaranya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal.
Sesungguhnya waktu berlalu begitu cepat. Kesempatan puasa enam hari di bulan syawal tinggal hitungan hari. Perlu perhatian tinggi dan tekad bulat untuk menyelesaikan puasa yang barakah ini. Hanya menambah enam hari di bulan Syawal sudah terhitung pahalanya seperti puasa sepanjang tahun. Subhanallah, Wal Hamdulillah Wallahu Akbar! Semoga Allah memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita untuk bisamenjalankannya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!