Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Juni 2015 08:00 wib
16.988 views
Paling Telat Tahun 2020, Syiah Tidak akan Tunggu Jadi Mayoritas untuk Lakukan Revolusi di Indonesia
BANDUNG (voa-islam.com) - Dai Muda dan Pengisi Siroh di MQTV dan MQFM Ustadz Roni Abdul Fatah, MA., mengatakan syiah berencana akan melakukan revolusi di Indonesia paling lambat sekitar tahun 2020.
"Saya ingatkan mereka (syiah) tidak menunggu menjadi mayoritas untuk melakukan revolusi di negeri ini," ujarnya ketika menjadi salah satu pembicara dalam acara tabligh akbar "Indonesia Diambang Revolusi Syiah", pada Ahad, (14/06) di Masjid Istiqomah Bandung.
"(Oleh karena itu) sekarang kita selalu disibukkan dengan isu-isu murahan agar umat Islam berpecah belah," tambahnya.
Kemudian Ustadz Roni Abdul Fatah menuturkan bahwa isu Wahabi sering menjadi senjata syiah untuk memecah belah umat Islam Ahlu Sunnah. Syiah sering mempropagandakan mereka yang menolak paham syiah merupakan Wahabi.
Saya ingatkan mereka (syiah) tidak menunggu menjadi mayoritas untuk melakukan revolusi di negeri ini...
"Selama kita (umat Islam) Ahlu sunna berpecah belah maka mereka akan semakin kuat," katanya.
Ustadz Roni juga mengatakan menyampaikan kesesatan-kesesatan syiah memang penting, tapi menurutnya yang jauh lebih penting lagi adalah menyampaikan pola pergerakan syiah.
"Menyampaikan kepada umat bagaimana pola pergerakan mereka (syiah -red.) yang rapi itu jauh lebih penting," tegasnya.
Acara tabligh akbar "Indonesia Diambang Revolusi Syiah" diselenggarakan oleh Komunitas Dakwah dan Sosial (Kodas) yang didukung oleh berbagai macam elemen umat Islam yang ada di Bandung dan Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan voa-islam.com, sejak pagi sebelum acara dimulai jamaah sudah mulai berdatangan. Terlihat jamaah yang hadir mulai dari remaja sampai dengan orang tua, ikhwan maupun akhwat. Tampak hadir juga beberapa laskar Jundullah ANNAS, untuk berjaga-jaga mengamankan jalannya acara tabligh ini. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!