Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Juni 2015 17:04 wib
15.787 views
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan : Ramadhan Tutup Semua Rumah Makan di Indonesia
BANDUNG (voa-islam.com) - Berbeda dengan Menag Lukman Hakim Saifuddin, yang menganjurkan umat Islam, menghormati kepada mereka yang tidak berpuasa. Pernyataan Lukman Hakim yang rada 'tengil' itu, tentu menyenangkan para kafirin dan musyrikin.
Sebaliknya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Jabar meminta agar restoran dan rumah makan tutup selama Ramadan. Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) sependapat dengan permintaan MUI.
"Ini merupakan bentuk toleransi antar umat beragama," tutur Aher kepada wartawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/6/2015).
Aher mengaku, seluruh umat harus memahami bulan suci Ramadan. Pasalnya bagi umat muslim diwajibkan untuk berpuasa dengan cara menahan hawa nafsu, lapar dan memperbanyak amal ibadah.
"Kita kan diajari toleransi menghormati sesama umat beragama. Toleransi sekarang juga sudah berjalan dengan bagus," kata AherAhmad Heryawan (Aher) mempunyai makna tersendiri menghadapi bulan suci Ramadhan 2015 ini. Pria yang akrab disapa Aher memaknai tiga hal positif berkaitan dengan bulan puasa.
"Pertama Ramadhan itu tentu ibadah kepada Allah. Dampaknya ada situasi kejiwaan kita dengan Allah, dampak moralnya seseorang makin dilihat oleh Allah," kata Aher, kepada wartawan, di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/6/2015).
Dengan begitu, Aher yakin orang yang berpuasa memiliki moral yang bagus. Dampak dari orang yang bagus itu tidak melakukan sesuatu hal menyimpang.
"Kalau moralnya bagus, ia merasa dilihat oleh Allah dalam kesehariannya, merasa dekat dengan Allah akibat Ramadhan orang tidak mau menyimpang. Ini yang disebut revolusi mental," ucap Aher.
Kedua, Aher memaknai bulan puasa ini sebuah kebersamaan dengan fakir miskin.
Orang nomor satu di Jabar ini berharap ada bentuk kebersamaan masyarakat dengan orang tidak mampu. Salah satu caranya adalah saling berbagi harta antar sesama manusia. "Masih banyak orang tidak beruntung, untuk itu kita saling bersedekah," kata dia.
Aher mengingatkan agar masyarakat anggap bulan puasa ini tidak berbeda dengan hari-hari biasannya. Sepertihalnya tidak ada perubahan konsumsi.
"Tidak ada perubahan di Ramadhan, tidak ada perubahan konsumsi. Jadi pola konsumsi jangan dirubah. Kalau mau dirubah silahkan rubah pola sedekahnya, untuk memperhatikan fakir miskin," imbuhnya.
Aher juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong bahan pokok jelang bulan puasa ini. Pola belanja sebaiknya dilakukan sama seperti hari biasa.
"Sekarang itu kita belanja sebelum munggahan itu banyak banget. Akhirnya harga semakin melonjak. Yang rugi siapa? Konsumen sendiri. Kalau biasa menghadapi ramadan gak ada masalah apa-apa. Gitu kan enak," paparnya.
Ketiga, makna puasa bagi Aher adalah kesehatan. Aher menyebut luar biasa ketika perut kosong dalam posisi menyerahkan diri kepada allah akan menciptakan tenaga yang kuat pada titik tertentu.
"Makanya banyak peristiwa-peristiwa besar pada bulan puasa padahal sedang leleus. Itulah dampak kesehatan puasanya," tutup aher. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengklarifikasi pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin yang memperbolehkan Rumah Makan Padang buka saat bulan Ramadhan.
Dibagian lain, Ketua Umum MUI Din Syamsuddin meminta kepada seluruh rumah makan di Indonesia untuk tutup saat bulan Ramadhan.
"Jangan paksakan mereka untuk berpuasa. Ini untuk meningkatkan toleransi. Maka rumah makan eloknya bisa menutup pada siang hari dan membuka pada malam hari untuk menghormati yang berpuasa," ujar Din di Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (16/6/2015).
Menurutnya, tutupnya rumah makan di siang hari pada bulan Ramadan diyakini tidak akan mempengaruhi omset penjualan mereka. Sebab saat bulan Ramadan memang jarang masyarakat yang membeli makanan.
Dua tokoh itu, Ahmad Heryawan dan Din Syamsuddin, keduanya menginginkan agar Ramadhan benar-benar menjadi sarana ibadah, dan semua orang menghormati mereka yang berpuasa dengan penuh kearifan. (jj/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!