Sabtu, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Oktober 2015 14:56 wib
10.365 views
Ahok Melarang Kegiatan Bimbingan Rohani Islam di Pemprov DKI
JAKARTA (voa-islam.com) - Sebuah informasi penting diterima redaksi GebrakNews sekitar satu jam lalu. Informasi itu berkait dengann kebijakan Ahok yang melarang kegiatan keagamaan (Islam) di Pemprov DKI.
Dari narasumber mengaku seorang Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta, memberi informasi bahwa sejak Ahok alias Zhong Wan Xie menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, kegiatan-kegiatan terkait pembinaan dan bimbingan agama Islam (Bimas Islam) telah dihapuskan dari kegiatan dan program Pemprov DKI Jakarta.
“Tidak ada lagi kegiatan dan program terkait Bimas Islam, terutama di BKD Pemprov DKI Jakarta. Dihapus Pak Ahok,” ujar PNS DKI Jakarta melalui telepon kepada GebrakNews, Sabtu (27/9/2014) sekitar pukul 14.30 Wib.
Redaksi meminta penjelasan lebih lanjut kepada PNS Pemda DKI Jakarta yang menjadi narasumber itu, namun ia enggan menjelaskannya dan minta GebrakNews menyelidiki lebih dalam mengenai penghapusan kegiatan-kegiatan dan program yang bernafaskan keislaman dan pembinaan rohani di lingkungan Pemda DKI Jakarta.
“Silahkan diselidiki ya. Banyak keputusan Pak Wagub Ahok yang merugikan umat Islam. Kok kayak sistematis ya?” ujarnya balik bertanya.
Sebelumnya Zhong Wan Xie atau akrab disapa dengan nama Ahok, kerap didemo ribuan umat Islam Jakarta terkait kebijakan atau ucapannya menghina dan merugikan umat Islam.(gebraknews) By Muslimuna.com On Minggu, September 28, 2014.
Sejak sebelum berkuasa, Ahok sudah menyakiti Islam.
Inilah di antara beritanya.
Ahok menghina ayat suci, Jakarta tak butuh pemimpin liberal!
Saif Al Battar Senin, 5 Sya’ban 1433 H / 25 Juni 2012 06:02
Belum memimpin sudah mengeluarkan pernyataan kontroversi. Jakarta tak butuh pemimpin liberal.
Pernyataan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Jokowi, Basuki T Purnama alias Ahok, bahwa masyarakat dan penegak hukum harus taat pada ayat konstitusi, bukan ayat suci, mendapat dukungan kelompok liberal dan gerakan mahasiswa sekular.
Sikap kontrovesi Ahok ini bermula dari pernyataannya yang mengeritik sikap kelompok yang menjadikan dalil ayat suci untuk menolak artis pemuja setan, Lady Gaga.
Pikiran sekular-liberal Ahok sangat jelas tercermin, ketika ia mengatakan, “Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat kepada ayat-ayat konstitusi.” Ahok juga menyatakan, mengapa ormas-ormas yang menolak Lady Gaga tidak mau periksa pejabat korup?
Pernyataan Ahok tentu saja mengusik keyakinan warga Jakarta yang dikenal taat beragama. Apalagi, jelas-jelas pernyataan tersebut diarahkan pada sebuah ormas Islam yang waktu itu menentang keras kehadiran Ratu Illuminati, Lady Gaga. Warga Jakarta yang mayoritas Muslim, meyakini bahwa Kitab Suci adalah undang-undang tertinggi dalam kehidupan, yang di dalamnya berisi aturan-aturan yang lengkap, termasuk aturan-aturan bernegara dan moralitas.
Jika Ahok mengatakan, kenapa ormas-ormas yang menolak Lady Gaga tidak mau memeriksa pejabat korup, ini tentu saja pernyataan bodoh dan menggelikan. Memeriksa koruptor adalah tugas aparat, bukan tugas ormas. Lagi pula, jika ormas Islam bergerak menangkap koruptor, nanti Ahok dan para aktivis-sekular liberal berteriak lantang,
”Jangan ambil alih tugas aparat. Urusan menangkap koruptor biar konstitusi yang mengatur!”
Mereka yang berpikiran sekular-liberal adalah orang-orang yang berpikiran kontradiktif dan mengalami disorientasi dalam beragama. Lalu, bagaimana bisa memimpin pemerintahan?
(artawijaya/salam/voa-islam..com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!