Selasa, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Maret 2016 09:22 wib
4.894 views
Diskusi MHTI Jember: Syariat Islam, Solusi Cegah LBGT
JEMBER (voa-islam.com)--“Saya mendukung apa yang disampaikan oleh MHTI, karena LGBT ini terlaknat.” Dukungan tersebut disampaikan oleh Hj. Istianah, muballighoh asal Wirowongso Jember saat menghadiri Dauroh Dirosah Syar’iyyah Syahriyyah (DSS) yang diselenggarakan oleh LKUM MHTI DPD II Jember.
Tak hanya sepakat menolak LGBT, tapi beliau pun mau berjuang bersama Muslimah HTI untuk memperjuangkan khilafah. DSS yang diadakan setiap bulan ini bertempat di RM Ayam Bakar Wong Solo Jember, dihadiri oleh para muballighah, pemangku pondok pesantren, dan ketua majelis ta’lim se-Jember, Jawa Timur.
Hadir sebagai pembicara yakni ustadzah Azifah. Beliau memaparkan bahwa UNDP sebagai badan khusus PBB untuk program pembangunan telah menggelontorkan dana sebesar 8 juta US dollar untuk mempromosikan LGBT.
Tak hanya itu, juga terdapat 379 perusahaan AS yang jadi sponsor LGBT, sehingga ini merupakan alat penjajahan Barat pada Indonesia.
“Target Barat menggencarkan LGBT di negara Islam adalah untuk menghancurkan kaum muslim khususnya pemuda dan untuk menguatkan cenkeraman Barat di negeri Islam,” jelasnya.
Adapun solusi dari kasus LGBT ini adalah Islam. Islam mewajibkan negara dalam mengedukasi seluruh masyarakat sehingga tertanam ketaqwaan dan keterikatan terhadap syariah, memerintahkan untuk menguatkan identitas diri sebagai laki-laki dan perempuan, mencegah tumbuh dan berkembangnyabenih perilaku menyimpang, memerintahkan negara untuk menghilangkan segala bentuk tayangan dan sejenisnya yang menampilkan perilaku LGBT.
Serta Islam juga menetapkan hukuman yang bersifat kuratif, yakni pidana mati bagi pelaku sodomi. Negara yang bisa menerapkan Islam secara menyeluruh serta yang mampu mencegah dan memberikan sanksi kepada pelaku LGBT tersebut hanyalah khilafah.
Beliau menyerukan kepada para muballighah untuk bersama melawan gerakan LGBT dengan menegakkan khilafah, karena hanya dengan khilafahlah masalah LGBT ini akan dituntaskan. “Tanpa khilafah umat akan menderita, maka mari ibu-ibu sekalian untuk bersama-sama membangun tegakknya khilafah,” ajak ustadzah Azifah.
Di akhir acara, para peserta menandatangani petisi penolakan LGBT yang nantinya akan diserahkan ke anggota dewan DPRD Jember untuk ditindaklanjuti.* [Eka/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!