Selasa, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 5 April 2016 14:15 wib
9.559 views
Pasca Saksikan Penggeledahan Densus 88, Anak-anak TK Ini Takut dengan Tiang Kamera Wartawan
KLATEN (voa-islam.com)—Penggeledahan rumah keluarga Siyono oleh Densus 88 beberapa hari yang lalu menyisakan trauma mendalam bagi anak-anak sekolah TK Roudatul Athfal Terpadu (RAT) Amanah Ummah. Seperti diketahui, rumah keluarga Siyono juga difungsikan sebagai kelas belajar anak-anak TK RAT.
Wagiono, kakak kandung Siyono bercerita pasca penggeledahan, wartawan media televisi berjaringan internasional melakukan peliputan ke TK RAT yang lokasinya sudah dipindahkan dari rumah keluarga Siyono. Wartawan tersebut ke lokasi TK RAT menggunakan mobil.
Beberapa saat kru wartawan media televisi tersebut sampai di lokasi, sejumlah murid TK RAT tiba-tiba lari ketakutan. “Saat itu wartawan televisi yang ke sekolah TK membawa kamera lengkap dengan tiangnya (tripod). Ada dua anak langsung ketakutan karena dikiranya senjata seperti yang dibawa Densus saat penggeledahan,” jelas Wagiono saat ditemui Voa-Islam, Senin (4/4/2016) di rumahnya di Desa Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah.
Kedua murid TK tersebut berinisial M dan R. Kata Wagiono, begitu melihat wartawan membawa tripod, bocah R langsung bersembunyi di salah satu sudut ruangan sambil terkencing-kencing di celana. Sementara bocah M spontan meninggalkan sekolah tanpa pamit dengan bersepeda. Padahal jarak antara lokasi TK RAT ke rumah sang bocah sekitar dua kilometer.
Ketakutan belum mereda, bocah M langsung berlari ke kamar dan bersembunyi tengkurap di kolong ranjang tidur.
Suratmi, istri Siyono yang juga pengelola TK RAT mengatakan bahwa dengan kondisi tersebut, orangtua kedua bocah itu tidak terima. Para orangtua itu tidak terima atas ekses psikologi anak-anaknya pasca melihat secara langsung penggeledahan pasukan Densus yang membawa senjata lengkap siap tempur.
Sementara itu, psikolog Dwi Estiningsih yang turut melakukan konseling terhadap keluarga Siyono menjelaskan bahwa trauma yang terjadi akibat penggeladahan Densus 88 di TK RAT Amanah Ummah tak hanya menimpa anak-anak, tapi juga wali murid dan para pengajar TK.
Menurutnya, ada satu guru TK yang tidak mau mengajar kembali dan berubah menjadi pendiam akibat kejadian yang telah terjadi dua pekan lalu itu.
“Jangan salah, trauma itu bukan hanya menimpa anak-anak, tapi bisa menimpa orang dewasa juga,” ujar psikolog yang aktif di panti sosial ‘Asuhan Anak’ Dinas Sosial Propinsi DI Yogyakarta ini.
Seperti diberitakan banyak media, baru-baru ini belasan mobil berisi puluhan aparat kepolisian bersenjata lengkap mendatangi rumah Siyono. Kedatangan mereka disinyalir untuk mencari barang bukti usai penangkapan Siyono.
Tak ada surat penggeledahan yang disampaikan aparat kepada pihak keluarga. Padahal rumah tersebut juga berfungsi sebagai TK Amanah Ummah, yang di dalamnya ada 48 murid sedang mengikuti proses kegiatan belajar.
Dwi Estiningsih melanjutkan, tak seperti halnya pada orang dewasa, dampak trauma pada anak bisa menyebabkan gangguan berkepanjangan.
“Trauma semacam itu bisa menyebabkan gangguan kejiwaan, seperti phobia, mental disorder hingga gangguan obsesif kompulsif. Misalnya takut saat melihat mobil secara tiba-tiba berhenti di depan rumah, takut orang yang berpakaian gelap, hingga takut dengan orang yang pakai helm,” pungkas Dwi yang merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!