Non Muslim Solid Dukung Ahok di Pilgub DKI, Politisi: Tidak Perlu Teriak Islam Intoleran

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi kawakan, Indra J. Piliang berharap para buzzer yang mengatasnamakan pendukung Ahok untuk diam, terlebih soal mengampanyekan "anti toleransi" terhadap minoritas dengan membawa nama-nama agama.

"Udah, ndak perlulah kelen teleak-teleak soal agama atau intolelanci lagi ke kubu sini. Udah terbukti kok, agama mana yang solid pilih Cagubnya," demikian cuitan Indra, di akun Twitter pribadinya.

Indra yang menjadi salah satu pendukung pasangan calon Gubernur Anies-Uno ini malah berpikir sebaliknya, yaitu yang seharusnya mendapatkan predikat sikap atau perilaku intoleran adalah dari kubu Ahokers.

"Nge** banget. Yang perlu diteleakin itu kelen punya pemilih. Nyang namanye pemilih muslim sih udah jauh-jauh hari toleran. Kelen?"

Bilapun ada publik mempertanyakan siapa yang toleransi dan mana intoleran, politisi ini menyarankan agar KPU membuka data-data detilnya.

"Buka data Pilgub DKI, apa muslim atau non muslim yang tak mau pilih agama lain? Buka mata kelen? Lama-lama muntah gua bacain isi TL nge** kelen!"

Sebelumnya lembaga survey LSI merilis hasil penelitian. Data terakhir menunjukkan bahwa calon pemilih yang memilih pasangan calon sesuai agamanya "dimenangi" oleh Ahok. Hampir menyentuh 90 persen suara.

Sedangkan pemilih yang seagama dengan Anies-Sandi hanya mendapatkan tidak sampai 60 persen. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Sandiaga: Penggusuran Tidak akan Sembarangan
• Betah, Raja Salman Perpanjangan Masa Liburan di Bali Hingga 12 Maret
• Stadion Patriot Bekasi akan Menjadi Venue Kajian Akbar Zakir Naik
• PKS: Kunjungan Raja Salman Momentum Dorong Kerjasama Luas dengan Timteng
• Tolak Angin Putus Kontrak Iklan Komika Ernest Prakasa
• Kasus Social Kithcen Makin Janggal, Tersangka Tak Kunjung Dipindahkan ke Solo
• [VIDEO] Tuduh Zakir Naik Danai ISIS, Ernest Prakasa Minta Maaf Akui Salah Ambil Sumber Berita
• Kehebohan KPK Soal e-KTP Dinilai akan Bernasib sama dengan Kasus BLBI & Century