Sabtu, 30 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Juni 2024 20:59 wib
10.869 views
Indonesia Siap Kirimkan Pasukan Penjaga Perdamaian Dan Staf Medis Ke Gaza
SINGAPURA (voa-islam.com) - Indonesia siap mengirim “pasukan penjaga perdamaian dalam jumlah besar” serta personel medis ke Gaza jika Hamas menerima proposal gencatan senjata baru, kata Presiden terpilih Prabowo Subianto pada hari Sabtu (1/6/2024).
Presiden AS Joe Biden mengumumkan peta jalan Israel menuju perdamaian permanen di Gaza pada hari Jum'at, ketika pasukan Israel bergerak ke pusat Rafah meskipun ada keberatan internasional atas serangan apa pun di kota selatan tersebut.
Prabowo, yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober setelah memenangkan pemilu pada bulan Februari, menyambut baik rencana tersebut, dan menggambarkannya sebagai “langkah penting” untuk mengakhiri perang.
Jika diminta oleh PBB, Indonesia siap mengirim “pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau prospek gencatan senjata ini”, kata Prabowo pada Dialog Shangri-La di Singapura seperti diberitakan The New Arab.
“Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan dan persetujuan semua pihak.”
Prabowo mengatakan Indonesia siap untuk “mengevakuasi, menerima dan merawat” hingga 1.000 pasien di rumah sakitnya “dalam waktu dekat”.
Israel telah membunuh 36.379 warga Palestina dalam perangnya di Gaza, dan 82.407 orang lainnya terluka.
“Demi kepentingan semua pihak, kita harus melakukan yang terbaik untuk mencapai solusi yang nyata dan abadi,” ujarnya pada forum keamanan yang dihadiri oleh menteri pertahanan dari seluruh dunia.
Hamas mengatakan pada hari Jum'at bahwa pihaknya “mempertimbangkan secara positif” rencana Israel.
Biden mengatakan usulan tersebut akan dimulai dengan gencatan senjata total selama enam minggu dan penarikan Israel dari wilayah berpenduduk Gaza.
Hamas, yang memicu perang dengan serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagai imbalannya akan melepaskan sandera yang disandera pada tanggal tersebut.
Kedua belah pihak kemudian akan merundingkan kesepakatan jangka panjang yang bertujuan untuk mengakhiri perang. (TNA/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!