Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 3 November 2024 08:35 wib
2.041 views
Dr. Syamsuddin: Krisis Umat Islam, Kita Disuruh Rendah Hati Bukan Rendah Diri
BANDUNG (voa-islam.com) - Kebingungan umat Islam mengenai mengikuti ‘Barat’ atau tertinggal, dibahas Dr. Syamsuddin Arief, seorang Profesor Filosofi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Ponorogo.
Diskusi dilakukan sebagai pelaksanaan salah satu kurikulum pertemuan ke-10 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung dengan tema Adab.
Pertemuan dilaksanakan pada Kamis (31/10/2024) malam di Masjid Istiqomah Bandung.
Umat muslim saat ini dalam kondisi dilema. ”Dua perkara tidak bisa diambil dua-dunya, harus memilih salah satu. Mau ikut orang Barat tapi jadi kufur? Atau tidak ikut tapi jadi terbelakang dan lemah?” ujar Syamsuddin.
Lebih lanjut Syamsuddin menjelaskan The Muslim Dilema dengan referensi buku Risalah untuk Kaum Muslimin karya Syekh Naquib Al-Atas asal Malaysia. "Banyak cendekiawan dan kaum terdidik yang keluar, memuja barat, mengritik ulama Islam dan warisan pemikiran mereka,” jelasnya.The Muslim Dilema terjadi karena hilangnya adab para ilmuwan. Syamsuddin mengutip kalimat Syekh Naquib yaitu “Many people today have knowledge but they have no adab.” Akibat hilangnya adab, ada tiga hal buruk yang akan terjadi.
“Pertama, menyamaratakan semua orang, itu salah. Kedua, tidak mengakui otoritas ulama. Ketiga, bersikap dan berperilaku diabolik,” pungkas Syamsuddin.
Kondisi ini menunjukkan betapa umat Islam dalam keadaan terpuruk. Rifka, salah satu murid SPI Bandung lulus Universitas Padjadjaran memberikan tanggapan,”kehilangan adab ternyata berkontribusi pada jatuhnya umat Islam pada keterpurukan.”
Kuliah Adab bersama Dr. Syamsuddin membuka pengetahuan baru bagi murid yang lain. “Jadi menyadari pemaknaan adab itu luas, tidak hanya untuk perilaku, tapi ada adab ke alam, rakyat, dan sebagainya,” kata Fadhila, murid SPI lulusan Telkom.
Allisa, murid SPI yang turut hadir dalam kelas malam itu, juga mengungkapkan bahwa materinya mind blowing, membuatnya sadar akan pentingnya adab yang bukan sekedar sopan santun saja, tapi termasuk perlakuan benar yang nantinya akan menghasilkan keputusan yang benar dan pengetahuan yang benar juga.
Kelas adab merupakan kelas terakhir di SPI Bandung semester 1. Pertemuan ditutup dengan foto Syamsuddin bersama semua murid SPI Bandung yang hadir. (Jamila Nurul/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!