
BANDUNG (voa-islam.com) – Dalam sebuah sesi Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pada 30 Oktober 2025, Dr. Akmal Sjafril mengemukakan sebuah paradoks menarik mengenai masyarakat jahiliah. Alih-alih melihat kejahilan sebagai kondisi yang statis dan absolut, ia berteori bahwa kejahilan yang ekstrem justru bisa memicu kejenuhan.
Menurutnya, kondisi inilah yang terjadi pada masyarakat Arab pra-Islam. "Orang-orang Arab Jahiliyah, mereka diam-diam, sebagian dari mereka juga sudah jenuh dalam kehidupan yang kayak begitu," jelas Akmal.
Kejenuhan akan kezaliman, fanatisme buta (ashobiyah), dan kekosongan spiritual inilah yang membuat mereka lebih mudah tersentuh ketika Islam datang menawarkan martabat dan cara hidup yang lebih baik. "Ketika disodori cara berpikir yang benar, mereka akan sangat tersentuh," ujarnya.
Akmal menganalogikan teori "jenuh" ini dengan fenomena global terkini. Ia menunjuk pada banyaknya non-muslim di negara-negara Barat yang terinspirasi oleh keteguhan rakyat Gaza.
"Banyak sekali orang terinspirasi masuk Islam gara-gara lihat Gaza," katanya.
Ia menjelaskan bahwa orang-orang di Barat "goyah" saat melihat orang Gaza yang rumahnya hancur dibombardir namun tetap bisa menjawab wawancara dengan, "Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah". Menurut Akmal, ketenangan spiritual di tengah penderitaan fisik inilah yang mereka cari. "Mereka dengan kekayaannya gak menemukan kebahagiaan," tambahnya. "Ketika mereka melihat Islam, ya itulah makin segar buat mereka.".
Akmal Sjafril lantas menegaskan bahwa setiap bangsa memiliki bentuk kejahilannya sendiri yang khas dan harus dipelajari. Jika di Arab jahiliahnya adalah ashobiyah kabilah (fanatisme suku) di Indonesia bentuknya bisa lain.
"Kita nggak relate dengam ashobiyah kabilah," jelasnya. "Tapi, kalau ashobiyah yang lain ada. Ashobiyah ormas kencang... Ashobiyah suporter sepak bola.".
Teori paradoks ini tampaknya tercermin kuat dalam pandangan peserta kelas. Nurjana, seorang peserta SPI, memberikan rrefleksinya setelah kelas. Saat diwawancara, ia awalnya setuju dengan diagnosis pesimistik tersebut.
"Menurut saya untuk masyarakat indonesia itu masuk ke kriteria jahiliyah," ungkapnya.
Namun, selaras dengan tesis "kejenuhan" yang disampaikan pemateri, Nurjana tidak berhenti di situ. Ia segera menambahkan optimismenya, "Tapi gak bisa sepenuhnya dikatakan jahil juga. Soalnya sudah mulai terlihat gitu tanda-tanda untuk bangkit dari ke-jahil-an tersebut."
Pandangannya ini seolah mengonfirmasi tesis utama kelas tersebut: bahwa di tengah kejahilan yang dirasakan, selalu ada potensi kejenuhan yang memicu "tanda-tanda untuk bangkit".
+Pasang iklan
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
