Ahad, 2 Jumadil Akhir 1447 H / 23 November 2025 13:21 wib
133 views
Ketika Kapal Yang Menolong Negeri Tetapi Nahkodanya Ditenggelamkan
Oleh: Andrian
Di sebuah negeri yang katanya sedang berlari menuju masa depan, ada seorang perempuan yang mengambil keputusan besar. Ia ingin memperkuat armada kapal negeri ini, agar rakyat di wilayah 3T yang jauh dari sorotan kamera tetap bisa menyeberang, tetap bisa hidup, tetap bisa merasa menjadi bagian dari Indonesia.
Keputusan itu bernama akuisisi.
Keputusan bisnis.
Keputusan strategis.
Keputusan yang kata sebagian hakim lahir dari iktikad baik.
Tapi hari ini…
Perempuan itu divonis 4.5 tahun penjara.
Dipenjara karena sebuah keputusan yang dianggap telah merugikan negara.
Lalu kita bertanya dalam hati…

Jika keputusan bisnis menjadi alasan seseorang dipenjara, maka bagaimana dengan proyek-proyek yang jauh lebih megah?
Bagaimana dengan IKN?
Dengan segala triliunan yang menguap tanpa bentuk akhir yang jelas…
Dengan tanah yang direbut dari rakyat kecil demi mimpi segelintir orang…
Apakah itu tidak menimbulkan pertanyaan yang sama?
Bagaimana dengan Kereta Cepat?
Yang rutenya lebih banyak melayani turis Bandung daripada rakyat pekerja…
Yang ketika kerugiannya membengkak,
Negara dan Presiden pasang badan membayar, tapi ketika rakyat menjerit tarifnya mahal hening terdengar suaranya.
Kalau rakyat rugi itu disebut “pembangunan”,
Lalu ketika negara rugi tiba-tiba berubah menjadi “keputusan kriminal”,
Kita ini sedang pakai kamus hukum versi siapa?
Perusahaan yang diakuisisi perempuan ini memberi keuntungan 600 miliar per tahun.
Artinya:
Ada nilai ekonomi yang lahir.
Ada orang kecil yang tertolong.
Ada wilayah 3T yang ikut terangkat.
Sedangkan kereta cepat dan IKN…
menolong siapa?
Apakah ia menolong nelayan di pulau paling pinggir?
Atau hanya menolong portofolio segelintir elite yang ingin dikenang dengan tugu dan prasasti?
Hari ini, negeri ini bukan sedang kekurangan proyek besar.
Kita sedang kekurangan keadilan yang sama besarnya.
Jika hukum hanya keras kepada yang memperkuat rakyat,
Tapi tunduk pada proyek yang hanya membesarkan ego penguasa…
Maka kita harus bertanya:
Apakah penjara itu dibuat untuk yang bersalah,
Atau untuk yang berani menolong rakyat? [PurWD/voa-islam.com]
22 November 2025 / 1 Jumadil Akhir 1447 H
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!