BAGDAD (voa-islam.com) - Serangkaian bom di ibukota Irak, Baghdad, menewaskan sekitar 30 penganut Syiah yang sedang merayakan perayaan Asyura sementara ratusan lainnya luka-luka.
Salah satu ledakan -yang berasal dari bom mobil- menewaskan sedikitnya 14 orang yang sedang berkumpul di sebuah tenda tempat pembagian teh dan air di kawasan Al-Ilam, Minggu 2 November.
Bom lainnya meledak pada malam hari di wilayah Sadr City dengan korban jiwa sedikitnya sembilan orang dan 19 lainnya cedera.
Perayaan Asyura yang dilakukan umat Syiah selama beberapa tahun belakangan selalu menjadi sasaran serangan militan Suni.
Sebelumnya sebuah bom mobil menyerang pos pemeriksaan polisi di pusat kota dan menewaskan lima orang sedangkan di kawasan barat Baghdad sebuah bom membunuh seorang dan melukai belasan lainnya.
Ratusan ribu umat Syiah akan mengunjungi tempat suci di Kerbala - di sebelah barat daya Baghdad - untuk perayaan Asyura guna mengenang kematian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein Ali, yang merupakan salah seorang pemimpin penting Syiah.
Namun perayaan Asyura tahun ini - yang akan mencapai puncak pada Selasa 4 November - tampaknya menghadapi risiko keamanan yang lebih tinggi, karena ISIS telah menguasai sebagian kawasan di Irak.
ISIS melihat Syiah melakukan ajaran yang sesat. Syiah melakukan perang terhadap Muslim Sunni diberbagai negara, seperti di Suriah, Lebanon, Yaman dan negara-negara lainnya.
Perdana Menteri Irak, Haedar al-Abadi telah meningkatkan keamanan pada masa perayaan Ashura, dan ini menjadi salah satu ujian bagi pemerintah pimpinan Perdana Menteri baru Haidar al-Abadi maupun aparat keamanan Irak setelah AS meninggalkan Irak.
Sekarang ini, Iran mengirim ribuan pasukan Garda Republik ke Suriah dan Irak guna menghadapi ISIS. Perang yang sangat dahsyat di Suriah dan Irak, ditopang sepenuhnya oleh AS dan Irak, dan bahkan AS dan Irak mengirimkan senjata dalam jumlah besar membantu milisi Kurdi yang memerangi ISIS. [afgh/aby/voa-islam.com]