Senin, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Mei 2015 10:05 wib
5.721 views
Pembela Kebebasan Ammar Shabander Tewas Ditangan ISIS
BAGDAD, IRAK (voa-islam.com) - Pemerintah Irak dan para pengguna media sosial berduka atas tewasnya Ammar al-Shahbander di Irak ibukota Baghdad. ISIS melakukan pemboman yang sangat dahsyat, dan menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk Ammar, Sabtu, 2/5/2015.
Kementerian Dalam Negeri Irak menjelaskan bahwa Shahbander, yang merupakan Direktur Institut Perang dan Damai (IWPR), sebagai "martir pers Irak", ungkap kementerian dalam negeri Irak.
Shahbander, yang mendapatkan pendidikan di Inggris bertanggung jawab untuk kegiatan IWPR di Irak dan Suriah, dan bertanggung jawab atas program untuk mendirikan sebuah lembaga media baru di Irak.
Shahbander, lahir pada tahun 1976, meninggalkan sebuah kafe di Karrada ketika ledakan terjadi, kata teman-temannya. Kabar menghancurkan dari Irak. Di mana pembela (advokat) kebebasan pers Ammar al-Shahbander untuk IWPR tewas kemarin," ujar Agnes Callamard, Direktur Freedom Global Ekspresi dan Proyek Informasi di Columbia University, mengatakan melalui dalam tweeternya.
Nickolay E. Mladenov, utusan PBB di Irak, sejak tahun 2013, dan sekarang menjadi koordinator badan internasional Khusus untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan: "Semoga istirahat dengan damai Ammar al Shahbander. Teroris bisa membunuh, tetapi tidak dapat mematahkan Irak, dan rakyat yang akan menang".
Kaki tangan Zionis-Israel dan CIA telah menyusup di berbagai belahan dunia Islam, dan mereka menggunakan kedok 'pers'. Mereka pasti akan memanipulasi berita dan informasi serta membuat opini yang menyesatkan, dan tujuannya terus menciptakan perang dan konflik, serta memecah belah kekautan Islam, demi kepentingan kafir-musyrik, Yahudi-Nasrani.
Seorang veteran wartawan Timur Tengah, Brett McGurk, wakil utusan Presiden AS Barack Obama untuk memerangi koalisi ISIS di Suriah dan Irak, turut berduka atas kematina Ammar.
"Malam ini di #Baghdad, teroris mengambil kehidupan teman saya ... Mereka tidak akan pernah membungkam rohnya, atau bahwa rakyat Irak," ujar McGurk tweeted Sabtu.
Konduktor utama Irak National Symphony Orchestra, Karim Wasfi, melakukan konser yang ditujukan untuk temannya Shahbander saat ia bermain cello di Karrada. Wasfi menjadi berita utama dan menciptakan buzz media sosial ketika ia bermain cello nya pada tanggal 28 April, kemudian bom meledak dan menghancurkan semuanya, di distrik Baghdad lain yang disebut al-Mansour.
Dengan perantaraan tangan ISIS, kaki tangan Zionis Israel itu, tewas, dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya dihadapan Rabbul Alamin. (dtta/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!