Kamis, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Mei 2015 06:30 wib
14.414 views
Pemimpin Jabhat Al-Nusrah, Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani: Kejatuhan Asad Tidak Akan Lama Lagi
SURIAH (voa-islam.com) - Jabhah Nusrah (JN), sayap Al-Qaidah di Suriah berkeinginan untuk merebut ibukota Damaskus dan menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Asad, pemimpin kelompok itu mengatakan dalam sebuah wawancara hari Rabu (27/6/2015).
JN telah membuat keuntungan di barat laut Suriah bersama sekutunya dalam beberapa pekan terakhir, merebut kota Idlib pada bulan Maret dan kota Jisr al-Shughour bulan lalu, membawa mereka lebih dekat dengan wilayah garis pantai yang dikuasai pemerintah.
JN adalah faksi yang paling kuat di Suriah yang menentang Asad dan Daulah Islam (IS). Keduanya merupakan sasaran dari serangan udara yang dipimpin oleh AS di negara itu.
"Kami akan meneruskan fokus kami pada Damaskus dan menggulingkan rezim ini," kata Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani kepada saluran berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar dalam sebuah wawancara langka yang disiarkan Rabu. "Saya jamin, kejatuhan Asad tidak akan memakan waktu lama."
Tidak jelas di mana wawancara itu berlangsung dan wajah dari Syaikh Al-Jaulani tidak ditampilkan. Dia duduk di sebuah kursi berukir menghadap pewawancara, membelakangi kamera.
Dia menjamin keamanan para anggota minoritas sekte Syi'ah Alawit Suriah jika meninggalkan Asad dan mengubah keyakinan mereka.
"Jika mereka meletakkan senjata, mengingkari Asad, tidak mengirim orang-orang mereka untuk berjuang untuk dia dan kembali ke Islam, maka mereka adalah saudara kami," katanya. Assad adalah anggota dari sekte Alawit, sebuah cabang dari agama Syi'ah.
Syaikh Al-Jaulani, yang mengenakan kemeja kotak-kota dan syal hitam menutupi kepala dan bahunya, mengatakan kelompoknya tidak mendapatkan dana dari negara asing. Pemimpin sayap Al-Qaidah di Suriah itu mengatakan bahwa pendanaan mereka berasal dari ghanimah, perdagangan di dalam Suriah dan para donatur Muslim.
Pemimpin JN itu menambahkan bahwa Alawit adalah bagian dari sekte yang "keluar dari agama Allah dan Islam." Dia mengatakan JN, yang merupakan Muslim Sunni, tidak sedang berperang dengan warga Kristen.
Dia juga mengecam kelompok milisi Syi'ah Libanon Hizbullah, yang mendukung Asad. Dia mengatakan Hizbullat tahu nasib mereka terkait dengan pemimpin Suriah tersebut dan upaya untuk menyelamatkan Asad sia-sia.
JN terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. Tapi mereka lebih kuat daripada kelompok-kelompok pejuang oposisi sekuler yang disukai oleh Amerika Serikat dan sekutu Arabnya dalam memerangi baik mujahidin maupun pemerintah Assad.
Pasukan pimpinan AS telah melakukan serangan udara yang menghantam target-target JN, mengatakan mereka menargetkan faksi khusus Al-Qaidah yang disebut "Khorasan Grup".
Syaikh Al-Jaulani mengatakan tidak ada kelompok semacam Khorasan Group di Suriah. "Kami hanya mendengar tentang nama ini ketika Amerika mengatakannya," kata Al-Jaulani.
Terlepas dari keuntungan medan perang baru-baru ini di barat laut, JN adalah kekuatan utama dalam melawan pasukan pemerintah dan sekutu dari milisi Syi'ah di sekitar kota utara Aleppo.
Kelompok ini juga bertempur di selatan Suriah, di mana tentara dan sekutu milisi Syi'ah Hizbullah telah memulai serangan besar. [st/Reuters]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!