Senin, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Juni 2015 14:15 wib
12.916 views
Video Terbaru Al-Shabaab Tampilkan Mujahidin Kulit Putih di Barisannya
SOMALIA (voa-islam.com) - Setelah meninggalnya Abu Mansour Al-Amriki, seorang warga Amerika kulit putih yang berjihad dalam kelompok mujahidin Al-Shabaab dan sering tampil dalam video propaganda kelompok tersebut, sejak itu tidak pernah nampak lagi kemunculan dari para mujahid kulit putih baik di dalam foto-foto atau pun video kelompok jihad asal Somali tersebut.
Namun beberapa hari terakhir kelompok itu memposting sebuah video yang "menampakkan kembali" orang-orang kulit putih di dalam jajarannya yang ikut melakukan serangan di sebuah wilayah Kenya.
Kelompok mujahidin Somalia, Al-Shabaab pada Sabtu (6/6/2015) memposting online sebuah video baru yang menunjukkan para mujahid kulit putih di antara para anggota kelompok jihad afiliasi Al-Qaidah di negara Tanduk Afrika tersebut
Para mujahid kulit putih itu tidak berbicara, sehingga tidak diketahui apakah mereka adalah orang Amerika, Eropa atau bahkan Chechnya. Meski demikian, perekrutan Al-Shabaab di AS telah lama membuat khawatir para pejabat kontra jihad.
Video dari sayap media Al-Shabaab, Al-Kataib, menunjukkan sebuah kontingen mujahidin, termasuk para petempur kulit putih disamping mujahidin Somalia lainnya, melakukan perjalanan melalui semak belukar ke arah target mereka di Kenya.
Rekaman itu kemudian bergerak ke sebuah pertempuran malam hari di bulan Agustus di Bothai, sebuah desa di Garissa County Kenya, yang berbatasan dengan Somalia. Para pejuang Al-Shabaab terlihat memeriksa sebuah ruangan dengan seragam polisi Kenya.
Juga ditampilkan video itu adalah cuplikan serangan terhadap sebuah gereja di kota Hindi, Kenya, dekat dengan Dodori National Reserve dekat pantai - dengan sub judul terbaca "Pembersihan Tanah Muslim dari simbol-simbol kekafiran"
Pejuang Al-Shabaab membakar gereja dan membunuh sembilan orang kafir penindas Muslim dalam serangan bulan Juli tersebut. Polisi pada saat itu menyalahkan serangan berdarah itu pada kelompok separatis pesisir Gerakan Republik Mombasa, yang membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Video itu menunjukkan para pejuang Al-Shabaab merobohkan banner sederhana Gereja Apostolik Hindi, ditandai dengan salib, dan membuangnya di atas api yang akhirnya menelan gereja tersebut.
Satu warga desa yang tidak disebutkan namanya muncul di kamera dan ditanya mengapa ia terhindar ketika orang lain tewas. "Karena saya seorang Muslim dan saya percaya bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah," jawabnya.
"Mereka yang tewas adalah orang Kafir. Mereka tidak memiliki agama dan tidak ada tujuan dalam hidup mereka. Satu-satunya hal yang mereka lakukan adalah menindas umat Islam."
Video itu mencoba untuk menggalang umat Islam di Nairobi dan Mombasa datang "membakar rumah-rumah Kuffar di pantai."
"Sebelumnya, jihad berada jauh di Somalia, sekarang telah datang mengetuk pintu Anda. Sudah waktunya untuk bangun. "
Video tersebut diakhiri dengan serangan pada Kenya Wildlife Service Camp di daerah yang sama.
Terkait dengan hadirnya mujahidin kulit putih di jajaran Al-Shabaab, Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud memperingatkan pada Agustus lalu saat berada di Washington bahwa "ada lebih banyak warga non-Somalia dari pada warga Somalia pada jajaran tingkat tinggi" dari Al-Shabaab sekarang.
"Kami mendapati orang-orang dari Amerika Utara, orang-orang dari Eropa, orang-orang dari Asia, Teluk ... kita mendapati semua jenis orang di tempat ini tapi masih Somalia yang terkait dengan Al-Shabaab," kata Mohamud.
"Al-Shabaab adalah kelompok berdasarkan ideologi, dan kita semua tahu bahwa ideologi tidak memiliki kewarganegaraan dan tidak memiliki batas-batas. Al-Shabaab Somalia hanya untuk satu alasan - mereka beroperasi di Somalia, mereka memiliki basis mereka di Somalia, mereka memiliki kamp-kamp pelatihan di Somalia "Dan, tambahnya, mereka cakap menggunakan Somalia sebagai pusat transit bagi para teroris (baca;mujahid), yang menghubungkan Asia dan Afrika. - "teroris bergerak di sana-sini."
Presiden Somalia itu mengatakan kepada PJM setelah acara di Lembaga Brooking bahwa "Boko Haram, Al-Shabaab, semua dari mereka, ini adalah organisasi teroris - mereka terkait, mereka hidup untuk satu sama lain, mereka saling mendukung dan mereka terhubung secara global"
"Ini bukan hanya masalah satu negara atau satu wilayah - itu adalah fenomena global yang perlu ditangani secara global," tambah Mohamud.
Pejabat kontra jihad di AS telah mengakui bahwa perekrutan Al-Shabaab di Amerika mengkhawatirkan, tetapi fokus sebagian besar berada di orang-orang muda di komunitas imigran Somalia. (st/harar)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!