Kamis, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 10 November 2016 12:35 wib
22.160 views
Qadha' Shalat Sunnah Qabliyah Dzuhur Setelah Shalat Dzuhur
Soal:
Assalam ‘Alaikum Warahmatullah... Ustadz,.. Bagaimana jika Shalat Sunnah Qabliyah dilakukan setelah selesai shalat fardhu? Karena masbuk dan tidak sempat menunaikan shalat tersebut sebelum shalat fardhu..
Abu Ayyub Rizquna - WA
Jawab:
Wa’alaikumus Salam Warahamtullah Wabarakatuh,..
Al-Hamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.
Akhi –baarakallahu fiikum-, pada dasarnya, qadha shalat sunnah rawatib dianjurkan apabila seseorang terluput dari mengerjakannya dan ia terbiasa menjalankannya. Ini pendapat Syafi’iyah dan pendapat yang masyhur dari madhab Hambali. Ini berbeda dengan pendapat Hanafiyah dan Malikiyah.
Dasarnya adalah hadits Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah shalat 2 rakaat setelah Ashar. Beliau ditanya tentangnya. Lalu menjawab,
وَإِنَّهُ أَتَانِي نَاسٌ مِنْ عَبْدِ الْقَيْسِ فَشَغَلُونِي عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ فَهُمَا هَاتَانِ
"Sesungguhnya telah datang kepadaku beberapa orang utusan dari Abdul Qais, mereka menyibukkanku dari mengerjakan dua rakaat sesudah Zuhur maka keduanya itu (dua rakaat sesudah 'Ashar) adalah itu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
[Baca: Adakah Shalat Sunnah Rawatib Sesudah Ashar?]
Imam al-Nawawi Rahimahullah berkata,
الصحيح عندنا استحباب قضاء النوافل الراتبة ، وبه قال محمد ، والمزني ، وأحمد في رواية عنه ، وقال أبو حنيفة ومالك وأبو يوسف في أشهر الرواية عنهما لا يقضي ، دليلنا هذه الأحاديث الصحيحة
“Pendapat yang shahih bagi kami, disunnahkan qadha’ shalat sunnah rawatib. Inilah pendapat Muhammad, al-Muzani, Ahmad di satu riwayat darinya, dan Abu Hanifah. Sementara Malik dan Abu Yusuf dalam riwayat yang paling masyhur dari keduanya, tidak boleh diqadha’. Dan dalil kami adalah hadits-hadits shahih ini.” (Al-Majmu’: 4/43)
Syaikh Ibnu Ustaimin Rahimahullah berkata, “Qadha’ shalat sunnah rawatib apabila tertinggal adalah sunnah. Dalilnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat tertidur dari shalat Fajar (kesiangan,-pent) dan tidak bangun kecuali setelah terbitnya matahari, beliau shalat sunnah fajar terlebih dahulu. Kemudian setelah itu beliau shalat Shubuh.” (Liqa al-Bab al-Maftuh)
Adapun pertanyaan, karena masbuq sehingga tidak bisa menunaikan shalat sunnah qabliyah sebelum Dzuhur; apakah boleh menunaikannya setelah shalat Dzuhur?
Boleh mengerjakannya sesudah sesudah shalat Dzuhur, berdasarkan ulasan di atas. Cara melaksanakannya ada perbedaan pendapat; didahulukan sebelum ba’diyah dan atau diakhirkan.
Syaikh Ibnu Ustaimin Rahimahullah berkata dengan menyandarkan kepada ahlu ilmi (uama’),
إذا فاتتك الركعتان قبل الظهر فصلهما بعد الصلاة، لأن فعلهما قبل الصلاة تعذر، وهذا يقع دائما بأن يأتي الإنسان إلى المسجد فيجدهم قد أقاموا الصلاة ، ففي هذه الحال يقضيها بعد صلاة الظهر.لكن يصلي الراتبة التي بعد الظهر قبل الراتبة التي قبلها
“Apabila engkau tertinggal 2 rakaat sebelum dzuhur maka kerjakanlah setelah Shalat Dzuhur, karena berudzur mengerjakannya sebelum shalat. ini sering terjadi, seseorang datang ke masjid mendapati jamaah telah shalat, dalam kondisi semacam ini dirinya mengerjakannya setelah shalat Dzuhur. Tetapi ia shalat sunnah rawatib yang setelah dzuhur (ba’diyah) sebelum rawatib yang sebelumnya (qabliyah).”
Beliau menambahkan, “Orang tiba (di masjid,-pent) sementara jamaah telah shalat sehingga tidak memungkinkan dirinya shalat mengerjakan qabliyah Dzuhur. Apabila telah selesai shalat Dzuhur, ia shalat sunnah 2 rakaat dengan niat shalat sunnah Ba’diyah kemudian setelah itu mengerjakan shalat sunnah rawatib qabliyah. Beginilah yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di satu hadits riwayat Ibnu Majah.” (Fathu Dzil Jalali wal Ikram bi Syarh Bulughil Maram: 2/225)
Kesimpulan
Boleh qadha’ qabliyah Dzuhur yang tertinggal setelah shalat Dzuhur. Caranya, setelah selesai shalat Dzuhur, kerjakan shalat sunnah Ba’diyah terlebih dahulu lalu shalat sunnah rawatib Qabliyah. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Dijawab: Badrul Tamam
* Pertanyaan ke badrutamam@voa-islam.com atau ke 087781227881 (WA/SMS/Telp)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!