Bismillahirrahmanirrahim :
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, shalawat serta salam tercurah kepada Nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmat semesta alam. Amma ba’du;
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [ المآئدة: 54]
“Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” [Al-Maidah: 54]
Allah Yang Maha Suci berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang yang bertakwa.” [At-Taubah: 123]
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” [Al-Fath: 29]
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” [Al-Mumtahanah: 4].
Sesungguhnya di antara sifat hamba Allah yang mukmin dan mujahid di jalan-Nya yang mereka dimuliakan dengan kecintaan mereka kepada-Nya dan cinta-Nya kepada mereka, dan memilih mereka dari sekian makhluknya untuk menegakkan kekuasaan-Nya dan menghukumi dengan syariat-Nya, adalah keras kepada orang-orang kafir, gagah dan merasa tinggi, tinggi dengan aqidah dan tauhid mereka, dan bukan dengan diri mereka, dengan keyakinan bahwa kemenangan, tamkin dan kejayaan adalah milik mereka – dengan karunia Allah, bukan dengan senjata mereka atau jumlah mereka.
Mereka tetap melakukan apa yang Allah perintahkan kepada mereka tanpa peduli dengan celaan manusia, karena Rabb manusia mencintai mereka, mereka tidak peduli demi melaksanakan perintah Allah walau harus menyelisihi hukum-hukum manusia, adat kebiasaan mereka dan pandangan mereka, mereka tidak takut dengan akibatnya, walau seluruh manusia bersatu padu untuk melawannya, karena Allah bersama mereka, tegas kepada orang-orang kafir, keras seperti binatang buas terhadap buruannya.
Sesungguhnya siapa yang Allah Tabaraka wa Ta’ala pilih dan mengaruniakan kepadanya kemuliaan untuk menegakkan dien-Nya dan menjalankan hukum-hukum-Nya, mereka berlepas diri (bara`) dari orang-orang kafir, memisahkan diri dari mereka, mengumumkan permusuhan dan kebencian kepada mereka, tidak berkoalisi dengan mereka, tidak bermudahanah, tidak membuat mereka tenang, tidak tinggal bersama-sama mereka, atau duduk-duduk di pangkuan mereka, walau mereka itu adalah keluarga mereka atau kerabat mereka atau kaum mereka.
Ini adalah keadaan orang-orang yang menegakkan syariat Allah, tidak akan berubah dan berganti, walau harus menghadapi berbagai rintangan dan ujian di jalan panjang mereka. Dan di tahun-tahun pengkhianatan ini kami telah melihat, orang-orang yang mengaku jihad, ingin berusaha menolong agama Allah dan menegakkan syariat-Nya.
Namun telah menyelisihi jalan para Nabi, dan telah membawa petunjuk selain petunjuk Nabi kita shallallahu alalihi wa sallam dan para shahabatnya yang mulia, mereka khawatir dengan akibatnya sesudahnya, takut dengan celaan orang yang suka mencela, bermuka manis terhadap orang-orang kafir dan bernegosiasi dengan mereka, mencari perhatian dan membuat mereka tenang, bahkan berkoalisi dengan mereka, membela mereka dan bermesraan dengan mereka.
Engkau lihat dia berusaha keras untuk membangun hubungan dengan mereka, dengan cara mendekati dan berusaha membuka kantor perwakilan di tempat mereka dan di bawah kekuasaan mereka, mengharap agar mendapatkan manfaat dari mereka dan menolak bahaya dari mereka, engkau lihat dia memohon kepada mereka dengan meminta pasukan dan bantuan dari mereka.
Adapun Daulah Islamiyyah, maka dia telah mengenal jalan kemuliaan, jalan Nabi kita Shallallahu alaihi wa sallam, dia meniti jejaknya, berpegang teguh dengan petunjuknya, dan tidak akan berubah – insya Allah – dan tidak akan melenceng, kami akan tetap melangkah di atas jalan ini dengan izin Allah.
Kami tidak takut terhadap celaan para pencela, dan sama sekali tidak akan peduli, walau seluruh manusia menembak kami dari satu busur, walau seluruh umat manusia mengeroyok kami atau pedang-pedang menebas kami, kami tidak peduli walau keledai ilmu tergelincir di tanah, dengan izin Allah itu tidak akan mendatangkan bahaya atas kami, karena kami berada di atas bashirah Rabb kami, kami sama sekali tidak mendatangkan sesuatu dari diri kami sendiri, dan kami tidak melebihi apa yang harus kami pegang erat dari kitabullah dan sunnah Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam.
Wahai kaum muslimin di seluruh tempat, kami mengucapkan selamat kepada kalian atas datangnya bulan Ramadhan yang diberkahi, kami memuji Allah Yang Maha Suci Yang telah menyampaikan kami hingga di bulan mulia ini, maka ambillah kebaikannya wahai hamba-hamba Allah, bersegaralah melakukan amal-amal shalih dan raihlah kemuliaannya, dan sesungguhnya pendekataan diri kepada Allah yang terbaik adalah jihad, maka bersegeralah melakukannya dan semangatlah dalam berperang di bulan yang mulia ini dan carilah kesyahidan di dalamnya.
Karena amalan sunnah pada bulan ini dihitung seperti amalan wajib, dan amalan wajib dilipatgandakan sepuluh kali lipat, dan sesungguhnya orang yang berakal dan cerdas adalah orang yang bersemangat untuk tetap berjihad dan berperang pada bulan Ramadhan, dan tidak ada ibadah yang menyamai jihad, dan tidak akan meyamai jihad di bulan Ramadhan jihad di bulan lainnya, maka berbahagialah siapa yang mengisi Ramadhan dengan berjihad di jalan Allah, dan berbahagialah bagi siapa yang Allah pilih di bulan mulia ini dan menjadikannya sebagai syuhada.
Semoga saja Allah melipatgandakan pahala orang yang syahid di bulan Ramadhan sepuluh kali lipat dari bulan lainnya, maka bersegeralah wahai kaum muslimin untuk berjihad, dan bergeraklah wahai mujahidin di seluruh penjuru, majulah dan jadikanlah bulan Ramadhan – dengan izin Allah – sebagai bulan kesengsaraan bagi kaum kafir.
Wahai Ahlussunnah di seluruh tempat, dan kami khususkan para penduduk Iraq, kalian hari ini hidup bersama orang-orang Rafidhah benar-benar seperti apa yang telah kami peringatkan tidak lama sebelum ini, kalian sekarang benar-benar telah menjalaninya dan melihatnya dengan mata keyakinan, di Baghdad, Diyala, Al-Anbar, Kirkuk dan Shalahuddin, tidak lagi rahasia bagi kalian apa yang terjadi dari penculikan, pembunuhan, pengusiran terhadap Ahlussunnah di Baghdad, dan seorang sunni tidak berani untuk menampakkan diennya di tempat itu, dan tidak lagi bisa kembali untuk memasukinya.
Siapa dari kalian hari ini yang berada di Baghdad bisa memberi nama anaknya dengan nama Umar atau Utsman atau Mu’awiyah? Siapa dari kalian hari ini yang bisa memasuki Baghdad? Rafidhah hari ini tidak akan membiarkan Ahlussunnah untuk memasuki Baghdad, bahkan walau dia tidak terhitung dari Ahlussunnah, mereka tidak akan membiarkan walau dia adalah pembantunya, ekornya, anjingny dari kalangan murtadin shahawat, polisi dan tentara untuk memasukinya, hanya karena mereka terhitung dengan nama Ahlussunnah, dan walaupun mereka telah memberikan pelayanan bertahun-tahun lamanya, mati-matian membela mereka, dan walau mereka terkadang lebih shafawi dari orang shafawi sendiri.
Maka tanyakanlah tentang seorang polisi sunni murtad dari penduduk Al-Anbar yang dahulu adalah sepatu di kaki-kaki orang shafawi, yang melindungi mereka dari mujahidin, namun itu tidak bermanfaat di sisi orang-orang Rafidhah, ketika dia kabur dari mujahidin menuju Baghdad, maka dia dihentikan oleh orang-orang Rafidhah di pintu perbatasan dan dilarang untuk masuk, lalu mereka bernegosiasi dengan imbalan dua anak wanitanya, dan itu ibarat petir yang menyadarkan dirinya dari kekeliruannya, dan dia menyadari kesesatannya, kemudian dia lari kembali menuju Al-Anbar, lalu datang menemui mujahidin dalam keadaan bertaubat.
Sekali-kali orang Rafidhah tidak akan mengasihi Ahlussunnah ketika mereka telah menguasinya, bagaimana akan mengasihi, sedangkan mereka meyakini bahwa membunuh orang sunni merupakan bentuk pendekatan diri untuk tuhan-tuhan mereka, bahkan walau sebenarnya dia telah lepas dari agamanya dan tidak ada yang tersisa kecuali nama, dan walau dia adalah pembantu atau budak yang pernah mati-matian membela mereka.
Kami tidak berbicara kepada kalian tentang masa depan yang akan terjadi, tetapi kami berbicara tentang hakikat kenyataan yang hari ini kalian telah menjalaninya dan lihat secara nyata, pertama kali yang dilakukan Hasyad Rafidhah ketika memasuki Amuriah adalah menggerebek markas-markas shahawat, para shahawat yang dayuts dan menjadi agen, pertama kali Hasyd Rafidhah masuk ke Dhulu’iyah maka dilaranglah shalat Jum’at, dan sungguh kalian telah melihat apa yang mereka lakukan di Diyala, Shalahuddin dan Al-Anbar, dari membakar masjid-masjid dan meledakkannya, membunuh, menyembelih dan mengusir Ahlussunnah?
Syi'ah Rafidhah yang najis itu merampas harta mereka dan mengambil kekayaan mereka, kalian hari ini telah menemui kenyataan ini dan melihatnya dengan nyata wahai Ahlussunnah, tidakkah kalian mendengar tentang berita tukang emas dan orang-orang di bank yang diculik di Samarra kemudian kembali dengan jasad mati yang telah membeku? Apakah kalian lupa dengan kejadian Al-A’zhamiah terakhir ini dan perbuataan orang-orang Rafidhah di sana?
Dan apa yang mereka lakukan dengan terang-terangan kepada kalian ketika membakar rumah-rumah kalian dan kendaraan kalian? Atau apakah kalian belum mendengar ancaman mereka setiap hari kepada kalian wahai penduduk Al-Anbar? Mereka menyebut kalian seperti kepala ular dan mengancam kalian, atau apakah kalian tidak melihat wahai Ahlussunnah ribuan orang dari kalian yang ditahan di penjara Al-Janub, atau apakah kalian tidak tahu bahwa di antara mereka ada seribu tiga ratus kaum wanita yang suci? Dan ini adalah jumlah yang mereka sebutkan, dan tentu ini tidak bisa dipercaya.
Wahai Ahlussunnah di mana saja kalian berada, sesungguhnya kaum salibis telah menetapkan untuk membersihkan Iraq secara total dari Ahlussunnah dan menjadikannya rafidhah secara murni, bangunlah kalian wahai Ahlussunnah di semua tempat, sesungguhnya bahaya telah jelas, dan sungguh Rafidhah telah membuka kedoknya dan memperlihatkan wajah sesungguhnya, dan telah terang permusuhan dan kedengkian mereka terhadap kalian.
Dan permusuhan orang-orang Rafidhah kepada kalian tidaklah kurang seperti permusuhan salibis kepada kalian, dan tidak kurang kedengkian mereka kepada kalian,
“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu” [Al-Baqarah: 105] “Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup” [Al-Baqarah: 217].
Dengan karunia Allah kaum Salibis telah putus asa untuk memadamkan jihad di bumi Iraq, dan mereka tidak sanggup untuk menjauhkan Ahlussunnah dari mujahidin dan menundukkan mereka dengan apa yang mereka sebut sebagai proses politik, dan kaum Salibis telah rugi dalam perang ini, dan Ahlussunnah telah memulai tahunnya dengan merengkuh di sekitar para mujahidin, kaum Yahudi menggigil dan ketakutan melihat bai’at para syaikh dan pembesar suku-suku kepada mujahidin, sehingga mereka memutuskan untuk menjual Iraq kepada kaum Rafidhah, Iran dan atheis Kurdi, supaya mereka membunuh Ahlussunnah dan memenjarakan mereka dan mengusir mereka.
Ini adalah kenyataan yang sangat terang bak mentari di tengah hari, dan ini adalah strategi sesungguhnya kaum Salibis dalam melawan khilafah, dan sempurnalah dengan fatwa dari As-Sistani najis terlaknat, si mufti Salibis, untuk membentuk Al-Hasyd Ar-Rafidhi, melatihnya dan mempersenjatainya dengan singkat dan dengan peralatan maksimal, dilindungi dengan pasukan udara Salibis, lalu dibukalah pintu untuk kaum Rafidhah terhadap medan perangnya untuk segera masuk dari berbagai negara, membentuk katibah-katibah, milisi-milisi, partai-partai dan kelompok-kelompok, hingga dibukalah bagi setiap partai, bahkan bagi setiap katibah channel satelit yang menjual nama mereka, sedangkan kaum murtad Ahlussunnah kita lihat kebalikannya, mereka menangis di depan pintu salibis, mencium kaki-kaki mereka agar mereka diberi senjata.
Namun semua tidak bermanfaat, dan secara bertahap selesailah pembersihan daerah-daerah yang dikuasi oleh Rafidhah dari Ahlussunnah, melalui cara membunuh, menculik atau mengusir mereka, dan inilah dia penculikan mereka setiap hari terjadi ratusan kali, dan pengungsi Ahlussunnah dilarang untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang berada di daerah yang dikuasai Rafidhah, maka siapa yang kembali ke Diyala atau Tikrit, siapa yang kembali ke Jurf Ash-shakhr atau Karaghur atau Al-‘Uwaisat atau selainnya.
Maka tidak diperbolehkan bagi para pengungsi Ahlussunnah untuk pergi ke daerah-daerah yang dikuasai Rafidhah, terutama penduduk Al-Anbar, maka siapa dari mereka yang bisa masuk ke Baghdad, maka pastilah dia akan disergap untuk dibunuh, ditahan atau diusir.
Atau tidakkah kalian membaca selebaran di Baghdad yang di dalamnya tertulis “Siapa yang meminta tolong sebagai pengungsi dan dia dari Al-Anbar maka dia adalah teroris” maka para pengungsi dari Al-Anbar dibiarkan begitu saja terlunta-lunta terbakar panasnya gurun, dan sebagian dari mereka masih ada hingga sekarang, yang enggan untuk kembali kepada keluarga mereka dan dien mereka, menenggak pahitnya siksa dan kehinaan, laa haula walaa quwwata illa billah
Kami tidaklah menzhalimi mereka tetapi mereka sendiri yang menzhalimi diri mereka, dan itu semua tidak lain karena mereka telah meninggalkan jihad, dan berwalanya sebagian anak-anak mereka kepada rafidhah dan salibis, dan masuknya mereka ke dalam shahawat atau tentara shafawi, demi mengharap kemuliaan dari mereka, maka Allah menghinakan mereka,
“Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya” [al-Hajj: 18] dan bukti kebenaran dari sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Apabila kalian telah berjual beli dengan sistem ‘inah, dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi dan senang dengan bercocok tanam dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan atas kalian kehinaan yang tidak akan dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian”.
Maka kembalilah wahai penduduk Al-Anbar kepada negeri kalian, kembalilah kepada keluarga kalian, kembalilah ke rumah kalian, dan walau pun keadaan telah seperti sekarang, semoga orang-orang murtad yang berasal dari kulit kita akan mengetahui hakikat rafidhah, dan kami telah mendengar bahwa banyak dari mereka yang berniat lari meninggalkan benteng-benteng rafidhah, akan tetapi tidak menemukan jalan karena takut dari palu kami, maka untuk mendapatkan udzur di hadapan Allah kemudian di hadapan kaum muslimin, dan sebagai jawaban dari seruan Amirul Mukminin untuk mengajak para tetua suku-suku dan pembesar mereka.
Maka kami memberikan kesempatan terakhir kepada shahawat dan orang-orang yang masih bersama Rafidhah dari para tentara dan polisi, dan kami kembali menyeru mereka untuk bertaubat, dan tanpa ada pengecualian, kami tidak membedakan antara komandan dan pelaku kriminal, dan kami tidak memberikan syarat apa pun kepada mereka kecuali mereka harus menyerahkan senjata mereka, sebagai bukti kejujuran mereka, dan kami tidak mengecualikan dalam menerima taubat mereka satu orang pun, bahkan para Jagha`ifah di Haditsa, yang telah berulang kali melakukan kemurtadan, dan kami mengatakan ini tidak lain karena landasan kekuatan, dan kami sekarang telah mengepung Haditsa, dan kami bisa saja memasukinya dalam sekejap.
Maka ini adalah kesempatan berharga bagi kalian dan bagi seluruh orang-orang murtad, maka gunakanlah dia dan bertaubatlah di bulan mulia ini, semoga saja Allah akan menerima taubat kalian, dan jika seandainya Allah memberikan karunia kepada kami dan kami memasuki Haditsa sebelum kalian bertaubat, maka kami bersumpah, kami pasti akan menjadikan kalian sebagai pelajaran bagi generasi selanjutnya – dengan izin Allah- sehingga kelak akan ada orang-orang yang melewati Haditsa dan mengatakan; “dulu di sini ada Jagha`ifah dan rumah-rumah milik Jagha`ifah”.
Dan kami juga mengulangi seruan kami kepada para tentara kelompok-kelompok di Syam dan Libya, kami mengajak mereka untuk berfikir berulang kali sebelum maju memerangi Daulah Islamiyyah, yang telah berhukum dengan apa yang Allah turunkan, ingatlah wahai engkau yang terkena fitnah sebelum engkau maju memeranginya, sesungguhnya tidak ada di muka bumi ini satu jengkal tanah pun yang ditegakkan di atasnya syariat Allah kecuali daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan Daulah Islam, ingatlah jika engkau berhasil merebut satu jengkal tanah darinya atau satu kota atau satu desa,
Maka hukum Allah di dalamnya akan diganti dengan hukum manusia, maka tanyakanlah kepada dirimu, apa hukum bagi orang yang mengganti atau menyebabkan hukum Allah berganti dengan hukum manusia? Ya, engkau menjadi kafir dengan hal itu, maka berhati-hatilah sesungguhnya engkau dengan memerangi Daulah Islamiyyah engkau akan terjatuh ke dalam kekafiran baik engkau sadar atau tidak, kemudian fikirkanlah seluruh alasan bahaya yang dianggap bahaya oleh para da’i yang menyeru kepada pintu jahannam supaya engkau memerangi Daulah Islamiyyah, maka engkau dapati bahwa itu semua adalah bathil, maka renungkan dan fikirkanlah wahai jundi yang terkena fitnah.
Lihatlah dengan mata inshaf (adil) tidak dengan mata golongan, lihatlah dengan pandangan syariat dan dalil, kemudian janganlah engkau menoleh kepada fatwa-fatwa keledai ilmu yang tergelincir dan terjatuh ke dalam kotoran, jangalah engkau tertipu dengan suara-suara mereka yang disiarkan dan walau mereka memiliki tulisan dan karangan yang hebat dan laris, mereka tidak mau meninggalkan pelukan thaghut , tidak juga mau berangkat untuk berjihad.
Mereka habiskan umur dengan duduk-duduk di balik tabir bersama para wanita, memperhatikan mujahidin untuk mencari kesalahan dan kekeliruannya, jika mereka ribath mereka hanya ribath di twiter, jika mereka berperang perang mereka hanya pertemuan-pertemuan di channel televisi, salah seorang dari mereka belum pernah menembak di jalan Allah walau hanya sekali, tidak pernah ikut serta berperang dengan mujahidin walau hanya sekali, bahkan bisa jadi jika salah satu dari mereka ingin masuk ke salah satu faksi mereka tidak akan menerimanya.
Jika diterima maka dia pasti tidak akan bertahan kecuali sejenak sebelum mereka mengusirnya atau dia meninggalkan mereka, jika salah satu dari mereka mau merenunginya mungkin mereka dapati bahwa rasa sombong itulah yang menghalanginya mengapa dia tidak ikut berperang, hawa nafsunya tidak membuatnya nyaman untuk tunduk di bawah perintah seorang amir, bahkan bisa jadi salah seorang dari mereka belum pernah berniat untuk berperang sebelumnya dan tidak pernah berniat sepanjang hidupnya, dan setelah ini semua, dia yang hanya duduk-duduk dari jihad serta fasik ingin menjadikan dirinya penasihat bagi jihad dan mujahidin?! Sungguh tidak!
Sesungguhnya aku manusia yang paling tidak butuh kepada orang yang membuat-buat
Yang melihat manusia lain tersesat padahal dia sendiri tidak mendapat petunjuk
Kapan saja engkau memimpin dengan kebathilan maka kebenaran akan menolaknya
Dan jika engkau memimpin dengan kebenaran maka gunung pun akan tertunduk
Maka lihatlah wahai jundi yang terkena fitnah dari mana engkau mengambil agamamu, bertaubatlah kepada Rabbmu semoga Dia merahmati dan memberimu petunjuk, kemudian tidakkah kalian mengambil pelajaran wahai faksi-faksi dan shahawat, tidakkah engkau mengambil pelajaran dari peperangan orang-orang sebelum kalian kepada Daulah Islamiyyah sejak sepuluh tahun? Di manakah faksi-faksi yang memerangi Daulah?
Di manakah shahawat? Apakah kalian belum mengambil pelajaran wahai faksi-faksi di Libya, apakah kalian belum mengambil pelajaran wahai shawahat Derna, apakah kalian belum mengambil pelajaran wahai faksi-faksi Khurasan? Apalah kalian dengan peperangan Daulah? Apakah salah satu dari kalian ingin menggali liang kuburnya dengan tangannya sendiri? Atau ingin terpotong kepalanya atau hancur rumahnya?
Apalah kalian dengan memerangi Daulah wahai faksi-faksi, apakah kalian mengira sanggup menghabisinya, apakah kalian merasa lebih perkasa dibanding shahawat Iraq dan Amerika yang ada di belakangnya serta sekutunya? Tidakkah kalian mengambil pelajaran dengan faksi-faksi Syam dan shahawatnya?
Berhentilah wahai faksi-faksi di seluruh tempat dari memerangi Daulah, taubatlah kalian kepada Rabb kalian, biarkanlah urusan kami terhadap orang-orang Yahudi, Salibis dan para thaghut, adapun dia yang bersikeras ingin memerangi kami, maka janganlah dia meratapi di kesudahannya dan janganlah dia menampar atau mencela kecuali terhadap dirinya sendiri.
Wahai Ahlussunnah di setiap tempat, dan kami khususkan keluarga kami di Yordania, al-Haramain dan Lebanon, jika kalian tidak mengalami apa yang terjadi di Iraq dan Syam maka kenalilah diri kalian, jangan sampai keadaan kalian seperti keadaan orang yang mengatakan:
“Aku dimakan di hari dimakannya sapi putih”, jika iman kalian lemah dan agama kalian telah sedikit, azzam kalian runtuh dan kalian meninggalkan jihad dan menjauhinya, maka janganlah sekali-kali kecemburuan dan harga diri kalian mati, bagaimana hidup kalian terasa nikmat dan kalian merasa nyaman di rumah kalian, sedangkan saudara-saudara kalian sesama Ahlussunnah dibunuh dan diusir, rumah mereka dihancurkan dan harta mereka dirampas serta kehormatan mereka dilecehkan.
Itu semua tidak terjadi kecuali karena pesawat-pesawat salibis yang berangkat dari tengah-tengah kalian, dibiayai dengan harta-harta kalian dan disuplai dengan minyak dan bahan bakar kalian, sungguh laknat Allah atas pemimpin-pemimpin kalian, dan laknat Allah atas orang-orang yang berwala dan menolong mereka dari kalangan kalian, laknat Allah atas para Bul’am si keledai ilmu yang telah menipu kalian dengan fatwa-fatwa mereka demi menolong para thaghut dan melanggengkan singgasana mereka,
Maka bangunlah wahai Ahlussunnah di Lebanon, bangunlah wahai keluarga kami di Haramain, bangkit lawanlah pemerintah kalian yang kafir dan fajir, bangkitlah kalian sebelum kalian menyesal karena penyesalan tidaklah bermanfaat, janganlah tertidur sebagaimana penduduk Yaman tertidur, hingga ketika thaghut telah menyalakan api rafidhah di setiap jengkal tanahnya, kemudian kalian kaget dan akan memadamkannya tapi ketika itu kalian telah terkepung api sehingga kalian tidak sanggup melakukannya.
Aku melihat api berkobar dari kejauhan
Di setiap arah terpancar kobarannya
Namun Bani Abbas tertidur darinya
Sehingga api itu membesar dan aman terjaga
Sebagaimana Bani Umayyah tertidur kemudian terjaga
Mereka ingin memadamkannya namun mereka tidak lagi sanggup melakukannya
Wahai keluarga kami di Lebanon, Yordania dan negeri Haramain, kami telah memperingatkan kalian sejak bertahun-tahun, sungguh orang-orang Rafidhah telah benar-benar bergerak menuju kalian, perang kalian melawan mereka pasti benar-benar akan terjadi, apakah kalian akan berperang melawan hingga bisa menghalau mereka, atau kalian akan tetap dalam tidur kalian lalu kalian terbangun sebagaimana penduduk Iraq, Syam dan Yaman terbangun karena pembunuhan, penahanan dan pengusiran, penghancuran rumah, perampasan harta dan pelecehan kehormatan.
Wahai engkau yang memperhatikan keadaan Syam dan mencucurkan air mata
Apa yang terjadi padamu dan apa yang kalian harapkan
Apabila orang-orang kaget dengan apa yang terjadi di Barada
Maka di Furat dan di tepian Dijlah ada yang lebih menakutkan
Sesungguhnya aku melihat darah mengalir di tepiannya
Dan tanahnya antara basah dan lembab
Baghdad menanti dan jiwa menggigil
Mata berdenyut dan jantung mengharap
Di manakah Ar-Rasyid dan hari-hari yang telah berlalu
Di manakah para penjaga dan di manakan para pemuda hebat
Apa yang ditakuti dan diharapkan lagi oleh seseorang
Ketika jiwa-jiwa telah terusik dengan hidup yang seluruhnya menakutkan
Curahkanlah ketakutan harapan menjadi api yang menyala di hatiku
Dan biarkanlah hatiku bergemuruh dengan hal lain di dalamnya
Tidak ada udzur bagi kaum yang diperintah untuk berperang namun enggan
Tekad dicurahkan dan pandangan dikerahkan
Apa lagi yang diharapkan dari keamanan dan ketentraman
Sementara harta dirampas dan kekayaan direbut
Wahai umat perwira, dimana keperwiraan yang melindungi kalian
Wahai umat yang mulia di mana kemuliaan itu dan keagungan
Jangan kalian terima ketidak adilan dan belalah kemuliaan
Karena kemuliaan adalah hal yang dilindungi orang-orang Arab
Sesungguhnya aku melihat umat-umat terdahulu yang disibukkan
Oleh kesungguhan sehingga tidak ada kesia-siaan dan main-main
Entah itu dengan hidup untuk melindungi kemuliaan yang jauh dari kehinaan
Atau memilih kematian dan kehancuran
Lindungilah negeri kalian dan jadilah manusia-manusia tangguh
Yang tidak merundukkan sayap kehinaan jika terkena bencana
Apa yang kalian fikirkan ketika kalian disergap
Sehingga tidak ada lagi tempat berlindung dan tempat berlari
Adapun kepada Obama si bighal Yahudi yang gagal, dan partainya yang lemah, sekutunya yang lemah, dan pasukannya yang kalah kami katakan, sepanjang sejarah kami belum pernah mendengar taktik mundur, akan tetapi kami janjikan kepada kalian di masa yang akan datang – insya Allah – kemunduran demi kemunduran, kejutan demi kejutan, maka tunggulah sesungguhnya kami juga menunggu.
Dan kami ucapkan selamat kepada para junud Daulah Islamiyyah di Kaukasus yang telah mendeklarasikan wilayah, kami menerima bai’at mereka dan bergabungnya mereka ke dalam barisan khilafah, amirul mukminin telah menerima bai’at mereka dan menunjuk syaikh yang mulia Abu Muhammad Al-Qadari sebagai wali di Kaukasus, dan mewasiatkan kepadanya untuk bertakwa kepada Allah baik di dalam kesendirian atau bersama-sama, untuk bersikap lembut dan santun kepada orang yang bersamanya, dan kami wasiatkan kepada seluruh mujahidin di Kaukasus untuk segera bergabung kepada barisannya, untuk mendengar dan taat kepadanya selama bukan dalam maksiat
Kami memohon kepada Allah agar meneguhkan kalian, menolong dan memberikan kemenangan, dan kami menyeru kepada seluruh mujahidin di Khurasan, untuk berusaha dengan jujur dalam menegakkan syariat Allah, kami seru supaya segera bergabung ke dalam barisan khilafah, dan kami seru mereka untuk menyudahi perselisihan, perselisihan faksi-faksi, kelompok-kelompok dan jama’ah-jama’ah, dan kekhilafahan akan menyatukan seluruh kaum muslimin, menyatukan antara orang Syam, Iraq, Yaman, Mesir, Eropa, Amerika dan Afrika, menyatukan antara orang Arab dan ‘Ajam, menyatukan antara pengikut Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hanbal.
Maka segeralah menuju khilafah kalian, telah bertahun-tahun kalian berperang demi mengembalikannya dan menegakkan syariat Allah, dan ini dia telah kembali, maka segeralah kalian bergabung, janganlah menjadi seperti orang-orang Yahudi ketika Allah menceritakan tentang mereka; “Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya”. [Al-Baqarah: 89].
Bersegeralah, dan jadikanlah wala kalian hanya kepada dien dan Rabb kalian, bukan untuk kaum, bangsa, negara, atau kelompok kalian, karena di Khurasan ada yang mengaku bahwa mereka adalah mujahid di jalan Allah, namun dia adalah sekutu intelijen Pakistan dan lainnya, maka kita peringatkan mereka dan menyeru mereka supaya bertaubat, siapa yang tidak bertaubat dan mengumumkan taubatnya, maka janganlah dia mencela kecuali diri mereka sendiri, dan janganlah kalian kasihan kepada mereka dan janganlah menyayangi mereka wahai para mujahidin.
Wahai junud Daulah Islamiyyah di setiap tempat, medan ini ada di hadapan kalian, dan ini senjata kalian, dan ini adalah Ramadhan, perbaharuilah niat kalian kepada Allah ‘Azza wa Jalla, ikhlaskanlah dia hanya untuk-Nya, dan terus meneruslah memperbaharuinya, bertaubatlah kepada Allah dalam kesendirian kalian dan kebersamaan kalian dan beristighfarlah, perbanyaklah taubat dan istighfar, dan ketahuilah bahwa Allah tidak memberikan janji kemenangan bagi mujahidin pada setiap saat.
Namun termasuk sunnatulla adalah Dia menjadikan hari-hari itu dipergilirkan dan perang itu bergulir, Allah berfirman;
“Jika kamu mendapat luka (perang Uhud), maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun mendapat luka yang serupa (di Perang Badar). Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia” [QS. Ali ‘Imran : 140], dan terkadang mujahidin fi sabilillah mendapatkan kekalahan dalam satu peperangan bahkan dalam banyak peperangan, terkadang mereka tertimpa kekalahan sehingga menderita kerugian dengan lepasnya beberapa kota atau daerah, akan tetapi mereka tidak akan hancur selamanya.
Sesungguhnya Allah telah menjadikan akhir urusan dan kemenangan bagi mereka selama mereka bertakwa dan bersabar, namun sebelum itu semua haruslah terdapat tamhish (penyaringan) dan ujian, jika kalian mendapat kerugian dengan lepasnya satu wilayah maka kalian akan dapat merebutnya kembali – insya Allah- bahkan mendapat yang lebih, walau dalam waktu yang lama, karena akhir urusan ini adalah bagi kalian dan juga tamkin, maka lawanlah musuh-musuh kalian dan seranglah mereka di setiap tempat, goncanglah bumi tempat mereka berpijak dan bersabar serta teguhlah, karena sesungguhnya Allah bersama kalian.
Wahai kaum muslimin, ini adalah saat-saat penuh berkah di hari-hari kemuliaan, aku akan berdoa maka aminkanlah;
Ya Allah, tolonglah para mujahidin di jalan-Mu di seluruh tempat
Ya Allah, tolonglah para mujahidin di jalan-Mu di seluruh tempat
Ya Allah, tolonglah para mujahidin di jalan-Mu di seluruh tempat
Ya Allah kuatkanlah hati mereka, teguhkanlah pijakan mereka, tolonglah mereka dengan pertolongan yang kuat, dan berikanlah kemenangan dengan kemenangna yang nyata.
Ya Allah jadikanlah bulan ini sebagai bulan futuhat (penaklukan) kaum muslimin di setiap tempat, dan jadikanlah dia bulan kemalangan, kehancuran dan kehinaan bagi seluruh kaum kafir di setiap tempat.
Ya Allah, kami serahkan kepada-Mu setiap orang yang memerangi mujahidin di jalan-Mu dan menumpahkan darah mereka dengan hujjah mereka adalah khawarij.
Ya Allah cerai beraikanlah kesatuan mereka, pisahkanlah perpaduan mereka, hancurkanlah pelindung-pelindung mereka semua.
Ya Allah kami serahkan kepada-Mu setiap orang yang mendorong orang-orang untuk memerangi mujahidin di jalan-Mu dan berfatwa untuk membunuh mereka dengan alasan mereka adalah khawarij.
Ya Allah timpakanlah kepada mereka kematian dan musibah, dan jadikanlah mereka sebagai pelajaran bagi manusia, tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, Engkau Maha Suci, sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang zhalim. Shalawat Allah atas Muhammad, keluarga dan para shahabat seluruhnya, dan segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
dabiq/usdul wagha