Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.303 views

Perlukah Penghargaan Adikarya Wisata bagi Diskotek?

 

Oleh: Henyk Nur Widaryanti S. Si., M. Si.

 

Saat ini, siapa yang tidak mengenal diskotek? Sebuah tempat having fun yang diisi dengan alunan musik "ajep-ajep" dengan pencahayaan remang-remang. Para pendatang kelihatan gembira setiap datang ke sana, sambil mengangguk-angguk mengikuti alunan nada. Gelas di tangan siap menghapus dahaga, tapi isinya bukan susu, teh, jus atau air putih. Segelas minuman yang harganya tak murah, cukup menghabiskan uang jajan anak sebulan. Minuman ini beraroma menggiurkan, dengan rasa sedikit "aneh" di lidah yang mengandung etanol sekian persen. Semakin besar persennya, semakin dalam merogoh kocek.

Apakah orang-orang itu cukup dengan minum dan duduk sambil menikmati musik? Tentu saja tidak, kurang afdhol rasanya kalau belum ditemani cewek-cewek cantik berbaju sexy. Mereka yang menawarkan jajanan tubuh menggiurkan bagi para lelaki hidung belang. Tarifnya? Beragam, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah sekali nge-date. Tak jarang pula tempat ini jadi ajang pesta narkoba. Banyak juga transaksi haram terjadi di tempat ini. Namanya juga tempat having fun. Segala sesuatu yang mendatangkan kesenangan (menurut mereka) akan dilakukan.

Tak heran jika banyak turis-turis singgah di sini untuk berpesta. Ada yang sekadar duduk menikmati "senpen", atau ikut terlarut dalam permainan cinta satu malam. Alhasil diskotek menjadi alternatif pilihan melancong bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Maka, keputusan pemerintah menjadikan destinasi wisata pun sangat tepat. Hal ini bisa dilihat dari strategisnya tempat tersebut bagi para pelancong sebagai rekreasi di malam hari.

Maka, ketika beberapa waktu yang lalu diberitakan bahwa Diskotek Colloseum mendapatkan Penghargaan Adikarya Wisata 2019 dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta, hal ini dipandang wajar. Klab tersebut meraih penghargaan dengan kategori hiburan dan rekreasi klab malam diskotek. Penghargaan itu diberikan pada 6 Desember 2019.

Ternyata, banyak pihak yang menyayangkan hal ini. Pasalnya warganet mengetahui bahwa klab malam ini di bawah satu kepengurusan Alexis yang pernah ditutup oleh Gubernur Anies. Tempat tersebut diketahui sebagai tempat penjualan jajanan seksual. Banyak netizen menyayangkan pemberian penghargaan tersebut. Bahkan tak jarang yang memberikan komentar menyindir.

Tak berselang lama, Penghargaan Adikarya 2019 tersebut dicabut oleh Gubernur Anies. Karena dinilai telah melakukan aktivitas terlarang, Gubernur DKI Jakarta memerintahkan untuk mencabut penghargaan tersebut dan meminta pengusutan penilaiannya. Sebagaimana diberitakan di teropongsenayan.com bahwa pencabutan penghargaan tersebut dikarenakan Colloseum pernah dijadikan tempat pesta narkoba. Hal ini bertentangan dengan prasyarat dibolehkannya usaha diskotek.

Diskotek di Mata Kapitalisme dan Islam

Dalam pandangan kapitalisme, segala sesuatu yang sifatnya tidak bertentangan dengan yang lain boleh. Sehingga, aktivitas minum minuman berakohol, campur baur laki dan perempuan, "dugem" untuk menghilangkan stres dan lain-lain itu hal yang lumrah. Asalkan sesuai standar yang ditentukan.

Berbeda dengan Islam, aktivitas seorang muslim tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan sendiri. Tapi senantiasa terikat dengan hukum syara'. Islam sendiri telah mengharamkan minum alkohol, ikhtilat (campur baur), "dugem" yang membuat lalai, bahkan berpakaian memperlihatkan aurat, zina dan narkoba pun dilarang. Sehingga Islam melarang ada tempat-tempat yang menyediakan pelayanan tersebut.

Maka, selama pemimpin suatu negeri mengambil kapitalisme sebagai dasar pijakan membuat kebijakan, aturan yang lahir tidak jauh dari kata manfaat. Manfaat akan menjadi standar utama dalam perizinan tempat hiburan malam. Jika dapat membantu pertumbuhan pariwisata dan tidak melanggar aturan, maka izin usaha tersebut akan dilayangkan. Bahkan aturan yang ada hanya sekadar tidak melakukan tindakan protitusi ilegal, narkoba. Meskipun perhargaan ini dicabut, alasannya hanya karena melanggar peraturan yang ada yaitu terlibat narkoba. Sanksinya, hanya diberi teguran saja.

Hal ini sungguh berbeda dengan Islam, sebelum menentukan kriteria atau aturan tempat hiburan terlebih dahulu akan dikaji sesuai hukum syara. Hal-hal yang melanggar hukum syara ditiadakan. Seperti beredarnya minuman keras, narkoba, prostitusi (legal/ilegal), campur baur laki dan perempuan dll. Meskipun tempat seperti ini dapat menyumbang devisa pariwisata, menyerap tenaga kerja, dan menyumbangkan pajak bagi negara. Jika perizinan tepat saja tidak diperoleh, maka tidak mungkin akan mendapat penghargaan semacam Adikarya Wisata.

Di sini jelas, pemimpin baik dan salih saja tidak cukup. Harus ada sistem baik pula untuk menghapus tempat hiburan malam yang isinya notabene maksiat. Agar jangan sampai tempat keburukan itu malah mendapat penghargaan meskipun akhirnya diralat. Wallahu a'lam bishowab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 09/01/2025 07:52

Pdkt Pacaran, Emang Boleh?