Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.814 views

Adat atau Syariat?

JARGON "Gerakan Nasional Kembali ke Busana Nusantara" belakangan ramai menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Disertakan gambar putra putri bangsa mengenakan pakaian adat tradisional masing-masing daerah, tertera pula tulisan "Busana asli Nusantara. No Arab look. This is Indonesia". Kontan saja postingan tersebut menuai pro kontra dari berbagai kalangan. Mereka yang kontra tentu tak terima jika atribut Islam kembali diusik. Dikatakan seolah jilbab dan khimar hanya cocok dikenakan di Arab, bukan Indonesia yang notabene memiliki baju khas/adat sendiri.

Tidak bisa dipungkiri, belakangan ini permusuhan terhadap Islam semakin nyata saja ditampakkan sejak geliat umat semakin berkobar. Jika sebelumnya aktivitas dakwah beserta ulama ulama nya seringkali dipersekusi, saat ini ganti penutup aurat lah yang menjadikan bahan persoalan. Dibenturkan dengan budaya lokal alias budaya Nusantara. Ironisnya tak sedikit dari kalangan kaum muslim sendiri yang sepakat dengan konteks penggiringan opini tersebut.

Pertanyaan nya, mengapa pemikiran semacam ini bisa bercokol di akal pikiran seseorang yang notabene menyandang status Islam? Sebegitu tinggikah posisi adat hingga berani meremehkan syariat? Dan mengapa pula yang dipermasalahkan adalah pakaian wajib muslimah, sementara pakaian kebarat-baratan yang cenderung mengumbar aurat justru dibiarkan?

Sekulerisme. Ya, doktrin ini lah yang berhasil meracuni pemikiran umat Islam sehingga berani berargumen dan membenarkan klausul sesat yang menyesatkan. Doktrin yang membuat manusia perlahan meninggalkan aspek agama dalam menjalankan kehidupan. Mengabaikan aturan dari langit karena dianggap sudah tak relevan dengan perkembangan jaman dan budaya setempat.

Perlu diketahui bahwa virus sekulerisme merupakan salah satu agenda Barat yang sengaja disusupkan untuk melemahkan sekaligus menimbulkan keraguan umat terhadap akidah dan ibadah dalam Islam. Seperti pemikiran tentang relativisme agama, penafian dan pengingkaran adanya hukum Allah, serta menggantikannya dengan hukum-hukum hasil pemikiran akal semata.

Membahas jilbab, sejatinya ia adalah pakaian yang wajib dikenakan muslimah ketika ia berada di wilayatul amm (wilayah umum). Perintah ini tentu tidak dikhususkan untuk muslimah di Arab saja, namun juga muslimah lain di penjuru bumi sebagai bentuk konsekuensi atas keimanannya.

Bagi mereka yang mau berpikir jernih, sudah pasti ia akan menjumpai bahwa kewajiban ini merupakan wujud kesempurnaan Islam dalam menjaga kehormatan seorang muslimah. Adapun jika kemudian ada pihak yang membenturkannya dengan adat, maka syara' memberikan kelonggaran dalam hal model selama subtansi dari perintah yang termaktub dalam surat Al Ahzab 59 dan An Nur 32 terpenuhi.

Hanya saja, jika arahan dari jargon "Gerakan Nasional Kembali ke Busana Nusantara" adalah kebaya beserta kondenya yang bisa dipastikan menampakkan aurat, maka gagasan tersebut haruslah ditolak. Karena tidak ada yang lebih tinggi dari ketaatan terhadap hukum syara' bagi orang orang yang beriman.

Maka disinilah pentingnya peran dakwah. Jika Barat demikian getol mencekokkan ide ide sekulerisme beserta turunannya ke benak dan pikiran kaum Muslim, maka tidak ada jalan lagi selain melakukan hal serupa. Yakni melakukan perlawanan pemikiran melalui dakwah guna meluruskan kembali pemahaman yang terlanjur terkontaminasi.

Namun lebih dari itu, umat juga membutuhkan perisai yang lebih kokoh yang mampu melindungi sekaligus menangkal paradigma asing yang bertentangan dengan Islam. Dan perisai ini adalah Daulah Islam dengan seorang pemimpin bernama Khalifah yang siap menerapkan Islam dalam kepemimpinan nya.

Jargon "Gerakan Nasional Kembali ke Busana Nusantara" belakangan ramai menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Disertakan gambar putra putri bangsa mengenakan pakaian adat tradisional masing-masing daerah, tertera pula tulisan "Busana asli Nusantara. No Arab look. This is Indonesia". Kontan saja postingan tersebut menuai pro kontra dari berbagai kalangan. Mereka yang kontra tentu tak terima jika atribut Islam kembali diusik. Dikatakan seolah jilbab dan khimar hanya cocok dikenakan di Arab, bukan Indonesia yang notabene memiliki baju khas/adat sendiri.

Tidak bisa dipungkiri, belakangan ini permusuhan terhadap Islam semakin nyata saja ditampakkan sejak geliat umat semakin berkobar. Jika sebelumnya aktivitas dakwah beserta ulama ulama nya seringkali dipersekusi, saat ini ganti penutup aurat lah yang menjadikan bahan persoalan. Dibenturkan dengan budaya lokal alias budaya Nusantara. Ironisnya tak sedikit dari kalangan kaum muslim sendiri yang sepakat dengan konteks penggiringan opini tersebut.

Pertanyaan nya, mengapa pemikiran semacam ini bisa bercokol di akal pikiran seseorang yang notabene menyandang status Islam? Sebegitu tinggikah posisi adat hingga berani meremehkan syariat? Dan mengapa pula yang dipermasalahkan adalah pakaian wajib muslimah, sementara pakaian kebarat-baratan yang cenderung mengumbar aurat justru dibiarkan?

Sekulerisme. Ya, doktrin ini lah yang berhasil meracuni pemikiran umat Islam sehingga berani berargumen dan membenarkan klausul sesat yang menyesatkan. Doktrin yang membuat manusia perlahan meninggalkan aspek agama dalam menjalankan kehidupan. Mengabaikan aturan dari langit karena dianggap sudah tak relevan dengan perkembangan jaman dan budaya setempat.

Perlu diketahui bahwa virus sekulerisme merupakan salah satu agenda Barat yang sengaja disusupkan untuk melemahkan sekaligus menimbulkan keraguan umat terhadap akidah dan ibadah dalam Islam. Seperti pemikiran tentang relativisme agama, penafian dan pengingkaran adanya hukum Allah, serta menggantikannya dengan hukum-hukum hasil pemikiran akal semata.

Membahas jilbab, sejatinya ia adalah pakaian yang wajib dikenakan muslimah ketika ia berada di wilayatul amm (wilayah umum). Perintah ini tentu tidak dikhususkan untuk muslimah di Arab saja, namun juga muslimah lain di penjuru bumi sebagai bentuk konsekuensi atas keimanannya.

Bagi mereka yang mau berpikir jernih, sudah pasti ia akan menjumpai bahwa kewajiban ini merupakan wujud kesempurnaan Islam dalam menjaga kehormatan seorang muslimah. Adapun jika kemudian ada pihak yang membenturkannya dengan adat, maka syara' memberikan kelonggaran dalam hal model selama subtansi dari perintah yang termaktub dalam surat Al Ahzab 59 dan An Nur 32 terpenuhi.

Hanya saja, jika arahan dari jargon "Gerakan Nasional Kembali ke Busana Nusantara" adalah kebaya beserta kondenya yang bisa dipastikan menampakkan aurat, maka gagasan tersebut haruslah ditolak. Karena tidak ada yang lebih tinggi dari ketaatan terhadap hukum syara' bagi orang orang yang beriman.

Maka disinilah pentingnya peran dakwah. Jika Barat demikian getol mencekokkan ide ide sekulerisme beserta turunannya ke benak dan pikiran kaum Muslim, maka tidak ada jalan lagi selain melakukan hal serupa. Yakni melakukan perlawanan pemikiran melalui dakwah guna meluruskan kembali pemahaman yang terlanjur terkontaminasi.

Namun lebih dari itu, umat juga membutuhkan perisai yang lebih kokoh yang mampu melindungi sekaligus menangkal paradigma asing yang bertentangan dengan Islam, yakni menerapkan Islam dalam kepemimpinan.*

Maya A (Gresik, Jawa Timur)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Zone lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Keutamaan Doa Saat Safar

Keutamaan Doa Saat Safar

Kamis, 25 Sep 2025 14:31

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 22 Sep 2025 13:08

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

Senin, 22 Sep 2025 12:23

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

Senin, 22 Sep 2025 11:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X