Ahad, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Juli 2014 19:00 wib
42.873 views
KHUTBAH IDUL FITRI 1435H / 2014M
KHOTBAH IDUL FITHRI 1435 H/ 2014 M:
Raih kemuliaan Dengan Berpegang Teguh Dengan Syariah Islam
الله أكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لااله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده. لااله الا الله ولانعبد الا اياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون لااله الا الله و الله اكبر الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذى شرع للمسلمين الصيام فى شهر رمضان سببا على تكفير الذنوب و مضاعفة الأجور من صام نهاره وقام لياله ايمانا واحتسابا غفر له ما تقم من ذنبه. أشهد أن لااله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أرسل إلى جميع عباد الله من الإنس والجان. وصلى الله على محمد خير الأنام وسيدنا المرسلين وعلى آله وصحبه والتابعين وتابعهم إلى آخرالزمان. اما بعد
Masyiral Muslimin Rahimakumullah
Di pagi yang indah ini, yang insya Allah penuh dengan barokah, umat Islam merayakan kemenangannya setelah sebulan lamanya menjalankan kewajiban berpuasa Ramadhan.Pagi ini gema takbir berkumandang di mana-mana, menggetarkan jiwa-jiwa insan beriman,mengerakan sanubari untuk merayakan kemenangan imani
Melaksanakan sholat iduul fitri di pagi hari ini adalah bagian dari syariah Allah SWT, sebagai rasa syukur kita dalam mengungkapkan kebahagiaan dan syiar muslimin akan pentingnya persatuan umat, sehingga kalimat takbir,tahmid,tahlil memuji kebesaran Allah, dengan segala keagungan-Nya serta melaksanakan amalan kebajikan sebagai ungkapan syukur kita kepada Allah.
Sholawat dan salam tercurah kepada Nabi besar Muhammad Saw yang telah mendakwahkan Islam secara kaaffah, 13 tahun di Makkah berdakwah menguatkan aqidah, 10 tahun di Madinah hingga lengkaplah syariah Islam hingga tegaknya masyarakat yang barokah.
Maka sudah sepatutnyalah kita sebagai umat Islam untuk menekadkan niat guna mencontoh suri tauladan umah Nabi besar Muhammad SAW dalam menjalankan Syariah serta berakhlak dalam kehidupan sehari-hari
Karena Syariah Islam yang telah di dakwahkan Rosululloh telah sempurna adanya tanpa perlu adanya pengurangan maupun penambahan dari setiap akal manusia.Allah berfirman:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu (QS Al Maidah :3)
Allahu Akbar ! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walilahilham!
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah!
TAQOBALLAH MINA WAMINKUM! Demikianlah ucapan yang di ajarkan oleh Rasululoh kepada sahabatnya di saat mengucap selamat berhari raya idul fitri, dengan harapan doa yang kita ucapkan sesama muslim setelah menjalankan kewajiban puasa Ramadhan sebulan lamanya, Allah akan menerima amalan-amalan kita dan mengampuni dosa-dosa kita.Sebagaimana hadist Rasululloh yang artinya:
“Sholat lima waktu dan sholat jumat ke jumat berikutnya, Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa antara kedua waktu tersebut jika menjauhi dosa besar (HR Muslim).
Hanya saja sebagian besar umat Islam di Indonesia terlena dengan doktrin dan pemahaman yang salah kerena memahami hadist yang sepotong potong. Maka dari sini kami menegaskan bahwasanya dosa-dosa kita selama bulan Ramadhan akan terhapuskan baik dosa kecil dan dosa besar bila di iringi dengan rasa taubatan nasuha serta menjauhi setiap amalan keji yang menjerumuskan ke dalam dosa besar, baik di dalam bulan Ramadhan maupun setelahnya.
Akan tetapi, bila kita justru asyik dan menikmati amalan dosa-dosa besar tersebut maka bagai pungguk merindukan bulan. Dosa tiada di ampuni amalan tiada di terima, naudzubilah mindzalik.
Ada yang harus di kritisi kembali, dengan berakhirnya Ramadhan berarti kita kembali kepada hari yang fitri yang sering di artikan oleh khalayak umum kembali suci dari dosa. Sehingga tidak jarang banyak orang di hari raya ini percaya diri dengan mantabnya bahwa dirinya telah suci dari dosa dan tak punya dosa bak anak kecil yang baru lahir dari rahim ibunda,sungguh pemaknaan idul fitri semacam ini tidak benar adanya.
Maka marilah kita merujuk kepada hadist nabi, dimana Rosululoh mengartikan IDUL FITRI bukan sebagai hari kembali suci dan hilangnya semua dosa, akan tetapi Idul Fithri adalah hari berbuka kamu setelah sebulan berpuasa, sebagaimana di sampaikan dalam hadist beliau.
“Dan adapun maksud hari idul fitri adalah hari berbuka setelah sebulan berpuasa” (HR Abu Dawud, Shahih)
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walilahilham!
Masyiral Muslimin Rahimakumulah
Telah kita saksikan bersama, bahwa bangsa Indonesia pada tahun ini mempunyai hajatan besar yang menjadi pundi penting dalam perjalannanya sebagai sebuah negara, yaitu melaksanakan pemilihan umum untuk memilih dan mengangkat kembali putra bangsa yang terbaik untuk memimpin negara yang besar ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagaimana telah kita fahami,bahwa amanah yang di berikan rakyat kepada seorang pemimpin bukanlah untuk permainan dan komoditi kekuasan tertentu, tetapi amanah adalah sesuatu yang harus di emban dan di laksanakan, karena sebuah amanah akan di pertanggung jawabkan bukan sekedar di hadapan rakyat Indonesia akan tetapi juga akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT kelak di yaumil qiyamah.
Maka dari itu, kami sebagi rakyat Indonesia berharap kepada Allah untuk selalu memberikan jalan terang serta hidayah kepada pemimpin negeri ini agar selalu terbuka hatinya untuk menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang besar ini menjadi negara yang barokah di hadapan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS Al A’raf ayat 96:
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS Al A’Raf :96)
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walilahilham
Sunguh sikap taat kita kepada Allah serta keinginan kita dalam menjalankan syariah Allah di muka bumi ini, akan menjadikan penyebab turunya berkah dari langit yang menjadikan makhluk di muka bumi ini meraskan kenyamanan dalam hidup serta kelapangan dalam rizki.
Ketaqwaan menjadi modal dasar keberkahan sebuah negara, ketaqwaan menjadi asas terwujudnya sebuah negeri yang baldatun toyyibun wa robur gofur, dan ketakwaan menjadi pilar tercapainya sebuah target prestasi guna merealitakan sebuah negeri yang gemah ripah lho jinawi, demikianlah Islam mengabarkan
Maka dari itu, seorang pemimpin bangsa yang mengaku beriman kepada Allah serta sebagai rasa takutnnya kepada adzab Allah, sudah menjadi kewajiban bagi dirinya untuk selalu mendorong serta mewujudkan masyrakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Apabila hal ini di lupakan oleh pemimpin negara, pejabat pemerintahan serta tokoh masyarakat secara umum, sungguh Allah akan mencabut keberkahan sebuah negeri meskipun negeri itu terletak tepat di bawah garis katulistiwa.
Maka lihatlah peristiwa demi peristiwa telah menimpa bangsa kita tercinta ini, mulai gempa bumi yang silih berganti, banjir menjadi agenda tahunan, letusan gunung yang terus mengancam serta potensi tsunami yang kian menghantui seakan-akan membuat masyarakat dan bangsa ni selalu di rundung bencana yang tiada akhir
Tentu saja berderet peristiwa dan bencana yang ada bukan terjadi karena sendirnya, akan tetapi sungguh setiap peristiwa adalah rentetan dari peristiwa lainnya. Dari situlah mari kita bermuhasabah, bisa jadi keengganan kita dalam menjalankan syariah serta mengacuhkan aturan Allah adalah penyebab utama mengapa Allah selalu mengganjar kita dengan bencana yang tiada akhir.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki ribuan pulau yang terbesar dan terbentang dari kota Sabang sampai Marauke.Luas wilayah NKRI juga sangat luar biasa 5.193.252 KM yang terdiri dari daratan seluas 1.904.569.KM dan lautan seluas 3.288.683KM.
Bukan hanya itu. Indonesia juga sebagai Zamrud Khatulistiwa.Berbagai suku dengan aneka bahasa dan budaya mewarnai NKRI.Kekayaan alam, mulai dari hutan, bumi, dan lautan Indonesia melimpah ruah sebagai karunia Allah yang Maha Kuasa.Jumlah Penduduk Indonesia yang mencapai 235 Juta jiwa yang 88% nya adalah umat Islam.
Indonesia sebagai negara berpendudukan mayoritas Muslim mengngungguli negara-negara Muslim lainnya, sekurangnya dalam lima hal.
Pertama : Negara berpenduduk Muslim terbanyak.Kedua : Negara Muslim dengan wilayah tetitorial terluas sehingga memiliki tiga waktu:WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat),WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah),WIT (Waktu Indonesia Bagian Timur). Ketiga. Negara muslim yang berbentuk kepulauan dengan daratan dan lautan yang amat luas.Keempat Negara Muslim dengan kekayaan alam paling lengkap dan meimpah. Kelima: Negara Muslim yang memiliki ruang gerak dakwah bebas.
Dari data dan fakta di atas, maka ini adalah kesempatan untukmeraih kejayaan ummah dengan menjalankan Syariah. Karena hanya dengan Syariah Islam,sebuah negeri bisa mengapai kejayaan abadi.
Selain itu penerapan Syariah bukan semata kebijakan politik akan tetapi sebagai tanda kepauhan kita kepada Allah, sebagai realisasi tauhid seorang hamba kepada Allah. Karena sudah menjadi kewajiban seorang hamba Allah untuk melaksanakan aturan penciptanya.
Bukankah di dalam Islam, seorang muslim di wajibkan masuk kedalam Islam serta melaksankan Islam secara kaaffah? Bukankah aturan Islam adalah aturan yang menuju keselamatan? Dan tidakah kita ingat jalan setan adalah jalan menuju kesesatan? Maka ingatlah firman Allah QS Al Baqoroh; 208.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS Al Baqoroh :208)
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walilahilham!
Maasyiral muslimin rahimakumulah
Terakhir di khotbah idul fitri kali ini,mari kita bangkitkan kembali rasa syukur kita pada Allah dengan selalu menambah semangat kita untuk mendakwahkan dan memperjuangkan Syariah Islam agar negeri kita menjadi negara yang baldatun thoiyibatun warobur ghofur.
Akhirnya selamat hari raya idul fithri 1435 H TAQOBALLAH MINA WAMINKUM, semoga Allah menerima amal kita semua dan menjadikan kita hamba yang betakwa.mari kita berdoa bersama sama agar berkah khotbah pada pagi ini :
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ ٱلْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَآخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!