Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Oktober 2014 08:11 wib
45.210 views
ISIS Bertekad Merebut Nuklir dan Perang Total Terhadap Iran
MOSUL (voa-islma.com) - Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) merencanakan merebut pusat nuklir Iran, dan menyerukan kepada para pejuangnya melaksanakan perang semesta melawan Iran, ungkap mingguan Inggris, The Sunday Times, Sabtu, 4/10/2014.
ISIS menyerukan para pejuangnya membantu mencapai tujuan perjuangan mereka dalam perang, yang dituangkan dalam sebuah manifesto yang ditulis oleh Abdullah Ahmed al-Meshedani, anggota 'Komite Tertinggi ISIS' yang sangat rahasia, yang terdiri enam orang tokoh ISIS, yang disebut kabinet perang.
Dalam dokumen, yang telah diteliti (verifikasi) oleh pejabat keamanan Barat - yang dipercaya keotentikannya (keabsahannya) - Meshedani menulis bahwa ISIS bertujuan memperoleh senjata nuklir dengan bantuan Rusia.
ISIS secara rahasia, melakukan negosiasi dengan Rusia, dan menawarkan akses ke ladang gas terbesar di provinsi Anbar Irak, sebagai imbalan atas bantuan Kremlin, "Menyerahkan program nuklir Iran yang masih sangat rahasia."
Manifesto itu mengatakan bahwa Moskow harus meninggalkan dukungannya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan kembali mendukung negara-negara Teluk menghadapi Iran.
Dokum itu juga mencakup 70 rencana yang berbeda, dan sebagai langkah melancarkan kampanye baru dari pembersihan unsur-unsur 'kafir', dan bertujuan mengkonsolidasikan kekuasaan "Khilafah Islam", dan menghancurkan "semua kekuatan" Syiah Iran dan otoritas Syiah di Irak.
ISIS menganggap Syiah sebagai pengkhianat dan menuduh mereka sesat dan menyesatkan Islam. Di dalam manifesto yang sama, ISIS menyerukan pembunuhan diplomat Iran, pengusaha dan ulama serta pemimpin militer Irak, pejabat Syiah dan milisi yang didukung Iran yang berjuang kepada pemerintah Irak .
Dokumen, yang diyakini menjadi manifesto kebijakan disiapkan oleh anggota senior ISIS. Nampaknya, ISIS bersungguh-sungguh memenangkan perang di Irak dan Suriah, bukan hanya melawan aliansi kafir-musyrik (Yahudi dan Nasrani), tapi juga melawan kekuatan Syi'ah yang sekarang bekerjasama dengan kafir musyrik ikut menghancurkan kekuatan ISIS.?
Sebuah babak baru perang yang akan semakin bergelora di Timur Tengah. Dukungan terhadap ISIS semakin meningkat dari seluruh kekuatan Islam di dunia Islam. Baru-baru ini Taliban Pakistan berjanji akan mengirimkan pejuang ke Suriah dan Irak, bergabung bersama-sama berjihad melawan kekuatan kafir musyrik.
Wilayah yang sangat strategis di dekat perbatasan Turki, Kobane yang diprediksi akan jatuh ke tangan pejuang ISIS. Sekarang ISIS hanya berjarak satu kolimeter dari kota Kobane, yang menjadi pusat kekuatan Kurdi. Perang dahsyat terus berkecemuk. Sementara bantuan Barat, tak dapat menolong mereka yant menentang ISIS.
Membunuh keyakinan lebih sulit dibandingkan dengan membunuh manusia. Amerika dan koalisi sudah begitu banyak membunuh Muslim di Timur Tengah, termasuk duakali melakukan invasi ke Irak, sejak zamannya Presiden George Bush Sr, dan dilanjutkan oleh Bush Jr.
Tapi, perlawanan dan perang melawan hegemoni Barat terus bangkit. Sekarang muncul generasi baru, yaitu ISIS yang ingin menegakkan keadilan di Timur Tengah.
Berapapun pengorbanan yang harus ditanggung oleh para pejuang Islam, sebanding dengan bentuk janji yang akan didapatkannya kelak. Tidak ada yang sia-sia bagi mereka.
Perjuangan yang sekarang terus bergelora di seluruh tanah negara-negara Islam, bagian dari pembebasan terhadap kekuatan kafir-musyrik (Yahudi-Nasrani) yang menjadi musuh utama setiap Muslim dan Mukmin. Sampai kemenangan datang.
Syi'ah sepanjang sejarah menjadi pengkhianat, termasuk jatuhnya Daulah Abasiyah di Irak kepada Tartar, akibat pengkhianatan Syiah. Sekarang berkolaborasi dengan Barat menghancurkan Muslim Sunni.
Syiah rafidhoh itu, benar-benar seperti kafir musyrik (Yahudi-Nasrani), yang menjadi musuh kaum muwahid. Wallahu'alam. mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!