Selasa, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 14 April 2015 13:11 wib
7.882 views
Al-Qur'an Dibaca Kembali di Hagia Shopia Sesudah 85 Tahun Hilang
ISTAMBUL (voa-islam.com) – Hanya di zaman Erdogan gereja Romawi yang paling terkenal di masa Byzantium, yang kemudian dirubah menjadi masjid, kota itu berhasil ditaklukan oleh Mohammad al-Fatih. Tapi, sejak zamannya pemerintahan sekuler dibawah Kemal At-Turk, Masjid Hagia Shopia dijadikan museum.
Masjid Hagia Shopia yang dijadikan museum itu, dibuka kembali oleh Erdogan, dan menjadi tempat ibadah Muslim Turki. Ini sejarah yang paling monumental di zaman Erdogan, sesudah dia berkuasa di Turki, dan belum pernah terjadi di masa sebelumnya.
Belum lama ini, di Masjid Hagia Shopia berlangsung pembacaan al-Qur’an. Ini merupakan pertamakalinya, seorang ulama dalam 85 tahun bisa membaca Al-Quran di Hagia Sophia’ Hagia Shoppia menjadi Masjid terkenal di dunia yang berada di Istanbul, Sabtu, 11/4/2015.
Hagia Sophia diubah menjadi museum oleh pendiri sekulerisme Turki modern pada 1930-an. Pemimpin Turki sekuler, Kemal At-Turk, tidak menginginkan Hagia Shopia kembali bangunan Islam.
Pembacaan al-Quran,sebuah kitab suci Islam, yang dibacakan pada Jumat di sebuah upacara yang berlangsung di Hagia Sophia untuk menandai pembukaan pameran baru "Cinta Nabi." Pembacaan kitab suci al-Qur’an oleh Ali Tel, imam di Masjid Akseki Hamdi Ahmet di Ankara, kata kantor berita Turki Anatolia.
Upacara ini dihadiri oleh para pejabat tinggi Turki, termasuk kepala agama Diyanet, badan urusan negara, Mehmet Gormez. Anatolia mengatakan itu adalah pembacaan pertama Al-Quran di Hagia Sophia selama 85 tahun.
Pameran yang berlangsung di Hagia Sophia adalah sebuah pameran kaligrafi sebagai bentuk rasa cinta Muslim kepada Nabi Muhammad, dan berlangsung sampai 8 Mei.
Hagia Shopia bangunan yang sangat megah dibangun pada abad keenam, berupa bangunan gereja di masa Kekaisaran Kristen Bizantium dan menjadi tahta suci dari Patriarkat Konstantinopel, yang kemudian diganti menjadi Istanbul yang artinya dalam bahasa Turki sebagai kota Islam.
Ketika pasukan Khalifah Ottoman di bawah Mehmet II (Mohamad al-Fatih) menaklukkan kota pada tahun 1453, diaa memerintahkan mengubah bangunan gereja Hagia Sophia menjadi masjid. Menara Islam dibangun di sekitar kubah Bizantium yang sangat megah itu.
Hagia Shopia berfungsi sebagai masjid sampai setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, dan ketika di pertengahan 1930-an, otoritas negara Turki baru di bawah pimpinan Mustafa Kemal Ataturk yang sekuler itu, kemudian memerintahkan menjadikan Hagia Shopia sebagai museum.
Kemudian, di bawah kekuasaan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar pada nilai-nilai Islam yang didirikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan yang berkuasa sejak tahun 2002, Hagia Sophia menjadi masjid.
Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc, mengatakan bahwa ada kesedihan, ketika ia berharap untuk mengubah status Hagia Sophia menjadi masjid, tapi mudah-mudahan akan "tersenyum lagi segera", Nopember 2013.
Yunani marah, ketika mendengar Hagia Shopia akan dirubah menjadi masjid oleh pemerintah Erdogan, dan mengatakan pernyataan seperti itu “menyinggung perasaan keagamaan jutaan orang Kristen”, ujarnya.
Turki dibawah Erdogan memang segalanya berubah. Bukan rakyatnya yang miskin, dan ekonomi Turki yang morat-marit, dan sekarang rakyat makmur, serta Turki menjadi kekuatan ekonomi nomor empat keempat di Eropa. Tapi, yang paling pokok, Turki dibawah Erdogan perlahan-lahan berlangsung Islamisasi.
Hal ini sangat nampak usaha yang dijalankan oleh Erdogan dengan membuka kembali sekolah-sekolah Islam, termasuk sekolah imam dan khatib. Sebuah perubahan yang sangat jelas. Erdogan telah berjanji saat dilantik menjadi presiden, mengambalikan Turki sebagai : KHILAFAH.
Sebuah perjuangan yang luar biasa yang dilakukan oleh AKP dan Erdogan yang berjuang dengan cara-cara damai mengembalikan Turki kepada 'ke-Khalifahan', dan sekarang menejadi momok bagi dunia Barat. Tapi, Erdogan berani memikul tanggung jawab dan dengan segala resiko. Wallahu'alam.
*mashadi/dtta.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!