Sabtu, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Juli 2015 08:18 wib
81.895 views
Habis Lebaran Pemerintahan Jokowi Bakal Tamat?
JAKARTA (voa-islam.com) - Habis lebaran pemerintahan Jokowi diprediksi bakal tamat. Pemerintahan Jokowi ibaratnya seperti laki-laki yang sudah 'sekarat' di UGD. Dokter-dokter yang menangani sudah 'handup' alias angkat tangan. Pemerintahan Jokowi sudah tidak dapat diapa-apakan lagi, tinggal dibacakan talkin dan 'surat Yasin', agar segera di cabut nyawanya, jangan terlalu lama sekarat.
Tanda-tanda pemerintahan Jokowi 'game over' itu, justru datang dari orang yang paling semangat mendukung dan mendudukan Jokowi sebagai presiden yaitu, mantan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara), Jendral Hendropriyono. Hendro menilai bahwa Jokowi sudah tidak bakalan sanggup mengatasi krisis ekonomi, yang ibaratnya orang kena 'cancer' memasuki stadium empat.
Sejak Jokowi dilantik, membuat keputusan politik dengan menaikan BBM, justru membuat ekonomi tidak membaik dan ambruk, sebaliknya membuat rakyat sekarat. Sekarang ekonomi Indonesia memasuki tahapan krisis yang akut, dan skenario Yunani bakal dihadapi Indonesia, yang memiliki kasus yang sama, yaitu akibat utang.
Utang Yunani lebih Rp 5.000 triliun, dan utang Indonesia Rp 4.000 triliun. Kecenderungannya utang Indonsia terus naik, dan setiap bulan utang Indonesia bertambah dengan Rp 100 triliun. Ini pasti akan menggerogoti cadangan devisa negara.
Jika cadangan devisa negara habis, maka pemerintahan tidak lagi bisa digerakkan. Ditambah dengan inflasi yang sudah mencapai dua digit, nilai rupiah yang terus melorot, dan diprediksi sampai Rp 17.000/1 dollar. Ini benar-benar skenario kiamat bagi Indonesia.
Kemungkinan lainnya, terjadinya 'rush' (penarikan simpanan uang besar-besaran) oleh para nasabah, membuat skenario krisis ekonomi di tahun l997/98 terulang, dan mengakibatkan jatuhnya rezim Soeharto. Kecenderungan situasi ekonomi dan politik yang sangat kacau, berpotensi terjadinya kepanikan masyarakat, dan 'rush' terjadi.
Jokowi pernah mengundang tokoh Yahudi George Soros, seorang philantropis, dan pemain finansial global, dan telah memporak-porandakan negara-negara Asia, di tahun l997-98, dan mengakibatkan Soeharto rontok. George Soros melalui tangannya telah menukangi negara-negara Eropa Timur, dan satu-satu penguasa komunis itu, rontok.
Mungkin Jokowi akan rontok ba'da lebaran? Jika mengacu ucapan Jendral Hendropiyono, melalui pernyataannya bahwa Dewan Ketahanan Nasional akan mengambil alih pemerintahan Jokowi, berarti pemerintahan Jokowi bakal tamat.
Menurut berbagai ahli ekonomi itu, dampak kenaikan kurs dollar itu, sangat signifikan bagi ekonomi Indonesia.
Kemudian Hendropriyono, mengatakan, “Jika terjadi adanya rush terhadap perbankan nasional. Kemudian demonstrasi besar di pusat dan di berbagai daerah. Selain itu indikasi ekonomi kita yang melambat, antara lain terlihat dari nilai transaksi yang sampai drop 18 persen. Ada 17 pabrik sarung Majalaya yang tutup, karena tidak mampu lagi beli bahan baku importnya,” terang Hendropriyono, pada Kamis (9/7).
“Juga mengenai dampak kenaikan kurs dolar yamg masih terus berlangsung. Kemampuan BI sangat terbatas untuk melakukan intervensi, karena hampir 70 persen cadangan devisa merupakan surat utang negara (SUN). Termasuk dampak dari ketidaksediaan pemerintah untuk melakukan bailout bagi bank yang kolaps, jika sampai terjadi rush,” jelas penggagas berdirinya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini.
Hendropriyono juga menyarankan, jika sampai selepas lebaran nanti perekonomian Indonesia makin memburuk maka WANTANNAS (Dewan Ketahanan Nasional) sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam kondisi darurat nasional, agar segera membentuk Kirkastra (Perkiraan Keadaan Strategis) dalam bentuk Kirpat (Perkiraan Cepat). Dimana Kirpat ini diwujudkan dengan menarik orang-orang berpengalaman di Indonesia untuk membantu pemerintahan.
Tokoh-tokoh yang dimaksudkan oleh dedengkot intelijen Indonesia ini adalah Chairul Tanjung, Sri Mulyani, Kuntoro Mangkusubroto, Dorodjatun Kuntjorojakti, Boediono, Sri Edy Swasono, Ginanjar Kartasasmita, Gembong Suryosulisto, Christianto Wibisono dan beberapa tokoh lainnya.
Tokoh-tokoh yang disebutkan Hendro itu, para mantan menteri di era Soeharto, Megawati, dan SBY. Tokoh yang tidak lain, orang-orang yang memiliki koneksi dan hubungan dekat dengan Washington itu, diharapkan akan memililki obat mujarab mengobati krisis ekononi Indonesia.
Lagi-lagi, Hendropriyono yang konon memiliki hubungan dekat dengan CIA itu, membuat langkah yang disebut skenario kudeta 'senyap' dengan mendongkel para menteri ekonomi pemerintahan Jokowi yang dipandang tidak kredibel dalam mengatasi krisis yang ada. Apakah mereka yang diangkat menjadi Dewan Ketahanan Nasional itu, mampu menyalamatkan masa depan Indonesia? Tidak ada jaminan.
Krisis global ikut menenggelamkan Indonesia ke dasar jurang, dan menuju 'FAILED STATED'. Ini akibat tidak adanya kepemimpinan yang mumpuni, dan memang skenario Indonesia menjadi 'FAILED STATE' sudah didepan mata. Karena Indonesia yang besar ini harus dihancurkan melalui krisis ekonomi. Kemudian berdampak secara sistemik, dan mengakibatkan negara ambruk berkeping.
Krisis ekonomi dan politik yang sudah mengancam itu, tak dapat didhindari. Krisis ekonom terutama monoter, dan ditambah krisis politik dengan pilkada serentak, dan menghabiskan dana bertriliun-liun, dan berpotensi terjadi kekacauan politik ini, dampaknya sudah dapat diprediksi mulai sekarang. Bersiap-siaplah menghadapi masa depan Indonesia, seperti Yunani bangkrut dan sekarat. Wallahu'alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!