Jum'at, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Oktober 2015 07:25 wib
49.633 views
Pangeran Walid bin Talal Menyerukan Arab Saudi Mendukung Zionis-Israel
RIYADH (voa-islam.com) - Benar-benar keblinger, betapa milyader Arab Saudi, Pengeran Al-Wali bin Talal mengatakan bahwa dia akan berdiri membela Zionis-Israel menghadapi warga Palestina, yang sedang melakukan pemberontakan terhadap negara Zionis-Israel, ungkap media Kuwait melaporkan, Rabu, 28/10/2015.
Menurut situs berita AWD, Al-Walid bin Talal mengatakan kepada surat kabar Kuwait Al-Qabas: "Saya akan berpihak bangsa Yahudi dan menghadapi pecahnya Intifada oleh warga Palestina", tuturnya.
Orang terkaya yang menjadi keluarga kerajaan ini, berbeda dengan Raja Salman bin Abdul Aziz, yang secara terbuka membela bangsa Palestina, dan bahkan Salman bertemu dengna pemimpin Biro Politik Hamas, Khaled Misy'al di Riyadh. Sikap anomali Al-Walid ini, memang dia sudah berpihak kepada Zionis.
Intifada Ketiga?
Meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan khususnay di Tepi Barat, dan Yerusalem, menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan terlibat bentrokan melawan rezim Zionis. “Apakah kita menyaksikan Intifada Ketiga?”, tanya Waleed.
Sikap Walid ini, menggambarkan memang kalangan pangeran Arab, tidak semuanya mendukung Raja Salman, dan bahkan ada usaha-usaha yang dilakukan kalangan keluarga Raja yang ingin menyingkirkan Salman.
Usaha penyingkiran Salman telah menjadi bagina dari usaha-usaha menyingkirkan tokoh-tokoh yang sekarang ini membahayakan masa depan negara Zionis.
Ia juga menambahkan: "Saya akan menggunakan semua pengaruh saya untuk menghentikan setiap inisiatif negara-negara Arab yang akan dapat membahayakan Zionis-Israel”, tegasnya. Al-Walid ingin membangun entitas politik baru di Timur-Tengah, yang merupakan bentuk kerjasama antara negara-negara Arab menghadapi Zionis-Israel. Al-Waleed menganggap jauh lebih berbahaya Iran, dibandingkan dengan Zionis-Israel.
Mengenai kebijakan luar negeri Arab Saudi, bin Talal mengatakan bahwa "Arab Saudi harus mempertimbangkan kembali komitmen regionalnya, dan menyusun strategi baru untuk memerangi meningkatnya pengaruh Iran di Amerika di Teluk, dan melalui cara menempa sebuah pakta pertahanan dengan Tel Aviv", ujar Al-Walid.
Mendukung Zionis
Al-Walid mendesak negaranya mengambil langkah yang lebih bertujuan menyelamatkan Zionis, dan mengarahkan negaranya mencegah setiap langkah Iran yang terlibat dalam perang yang berlangsung di Suriah dan intervensi militer Moskow."
Media AWD melaporkan bahwa kantor berita Kuwait KUNA mengutip pernyataan Al-Waleed bin Talal: “Seluruh sengketa Timur Tengah sama saja dengan masalah hidup dan mati Kerajaan Arab Saudi", tegasnya.
Al-Walid melanjutkan: "Saya tahu bahwa Iran berusaha menumbangkan pemerintahan Kerajaan Saudi dengan memainkan kartu Palestina. Untuk menggagalkan konspirasi (plot) Iran, Arab Saudi dan Israel harus bersatu dan meningkatkan hubungan dengan membentuk sebuah front bersatu menghalangi agenda ambisius Teheran”, tambahnya.
Nampaknya, Al-Walid salah menangkap seluruh situasi di Timur Tengah, dan konspirasi antara Zionis-Israel, Amerika, Eropa Rusia, dan Iran yang sudah bersatu padu, dan terbukti dengan dukungan mereka mendukung program nuklir Iran, di Wina. Kerjasama dengan Zionis-Israel menghadapi Iran, sebuah kesalahan yang membahayakan Arab Saudi.
Tidak pernah Zionis-Israel itu akan membiarkan Arab Saudi menjadi kekuatan regional, yang mewakili golongan Sunni. Sekarang hakekatnya, perang di Suriah, yang melibatkan Iran, Amerika, dan Rusia, adalah perang antara kekuatan Muslim Sunni melawan rezim Syiah yang didukung Amerika, Rusia, dan dikendalikan oleh Zionis-Israel. Wallahu'alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!