Kamis, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 30 April 2015 16:35 wib
3.313 views
PRRI Anggap Era Saat ini Upah Buruh Jauh Dari Layak
JAKARTA (Voa-Islam.com)- Organisasi Pusat Perjuangan Rakyat Indonesia (PPRI) menyatakan bahwa kebijakan yang diterapkan untuk buruh saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Pasalnya, hingga saat ini buruh bisa dikatakan belum mendapatkan kesejahteraan yang berarti untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya.
“Kebijakan yang ada saat ini justeru menambah beban buruh dan masyarakat,” kata Sultoni kemarin (29/04/2015) digedung Joeang, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan, untuk upah misalnya, banyak para buruh yang telah memiliki anak-anak atau berkeluarga tidak dapat menutupi kebutuhan layaknya masyarakat umum. Sehingga ia menilai bahwa upah saat ini sekitar Rp. 2.7 juta masih jauh dari kata layak.
Ada yang memiliki keluarga, dengan memiliki dua anak tetapi belum bisa menutupi kebutuhan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Ini karena upah yang mereka terima belum layak,” ia mencontohkan.
Menurutnya mengapa hal demikian terjadi, salah satunya karena pemerintah diduga telah gagal memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia ini. Selain itu, pemerintah juga dipandang tidak mampu maksimal secara teknis dalam mengelola sumber daya manusia.
“Kekayaan Indonesia belum digunakan dengan maksimal oleh pemerintah. Padahal alam Indonesia, yang berada di dalam atau pun di luar sungguh melimpah ruah,” kritiknya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada pemerintah agar memperhatikan nasib buruh di Indonesia. Misalnya saja pemerintah melakukan penindakkan bagi para pelaku pendukung outsourching agar diberikan pengertian bahwa sistem tersebut tidak layak diterapkan di Indonesia. Sistem yang menurutnya jauh dari kata menghargai bagi kalangan buruh.
“Di pabrik, sistem outsourching itu dipandang layaknya komunitas. Misalnya saja karyawan dapat dipindahtugaskan, dan bisa pula diberhentikan jika sudah memang tidak dibutuhkan lagi tenaganya,” tegasnya. Bahkan dari kejadian tersebut, Sultoni beranggapan bahwa ada baiknya partai khusus untuk buruh kembali dibangun.
Sultoni hadir sebagai pembicara dalam diskusi “Partai Politik Untuk Buruh, Kebutuhan atau Kekecewaan” di Jakarta Pusat. Dalam undangan yang di-share tertulis tiga pembicara. Di antaranya Muchtar Pakpahan Mantan Ketua Umum Partai Buruh, Andi Gani Nena Wea Presiden KSPI, Sunarti Ketum SBSI 92’, dan Karyono Wibowo. Namun hingga acara dibuka oleh host, hanya Sultoni yang hadir. Itupun acara baru dimulai sekitar satu setengah jam kemudian dari jadwal yang telah ditetapkan. (Robigusta Suryanto/Voa-Islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!