Sabtu, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Mei 2015 15:12 wib
16.209 views
Jokowi : Antara Perintah Berantas Teroris Poso dan Perang Terbuka OPM
JAYAPURA (voa-islam.com) - Habis Jokowi membebaskan tokoh-tokoh OPM (Organisasi Papua Merdeka), malah sekarang mereka menyatakan perang terhadap pemerintah Indonesia. Kunjungan Jokowi dan bertemu dengan tokoh-tokoh OPM semua tak berguna alias 'gatot' (gagal total).
Sekarang, kelompok OPM menyikapi penangkapan beberapa anggota OPM di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, di mana Puron Wenda, Panglima melalui telepon selulernya mengancaman perang, ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Jum'at, 29/5/2015..
Puron mengaku akan mencari setiap warga pendatang atau non-Papua yang ada di seluruh Papua, jika polisi tidak segera membebaskan Rambo Wenda. "Kami minta polisi segera melepaskan rekan kami Rambo Wenda. Kami beri waktu dua hari, bila tidak, maka kami bersama seluruh rakyat Papua nyatakan perang dan akan menjadikan seluruh warga non-Papua yang ada di Papua sebagai target," katanya melalui telepon selulernya, Selasa, 28 Oktober 2014.
Puron juga mengklaim sudah menghubungi Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, guna meminta pembebasan terhadap rekannya. "Rambo adalah rekan saya seperjuangan di dalam OPM. Dia prajurit kami, dulunya dari Puncak Jaya kemudian ke Lanny Jaya, kami dulu sama-sama menyerang Polsek Pirime. Nama asli Rambo Wenda adalah Enggangranggo Wenerengga. Tapi dia dijuluki Rambo karena prajurit tangguh, yakni mampu berperang melawan aparat, disebut Rambo," jelasnya.
Rambo Wenda mulai dikenal saat berhasil menyerang Pos Polisi Tingginambut, Puncak Jaya, Januari 2009. Dia menyita beberapa pucuk senjata jenis SS1 milik polisi. Atas keberhasilannya itu, Rambo kemudian diberikan wilayah kekuasaan di Kali Semen Mulia, ibu kota Puncak Jaya.
Tahun 2011 setelah pemekaran Lanny Jaya, OPM kemudian mekar dengan lahirnya Komando Daerah Operasi (Kodap) Pilia. Rambo lantas bergabung dengan Puron Wenda. Mereka kemudian menyerang Polsek Pirime lalu menewaskan 3 anggota polisi serta merampas senjata apinya.
Sebaliknya, Presiden Jokowi malah memerintahkan TNI melakukan perang terhadap 'teroris' di Poso. Padahal, OPM sudah terang-terangan mengancam dan memaklumkan perang terhadap Republik, tapi malah 'teroris' yang menjadi perhatian presiden 'boneka' itu. Sungguh sangat naif Jokowi. (dka/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!