Rabu, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Juni 2015 13:02 wib
7.842 views
Menteri ESDM Akui Persoalan Mafia Migas Terhenti di Meja Presiden
JAKARTA (voa-islam.com)- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dalam memenuhi undangan atas DPR RI menjawab apa yang dipertanyaan oleh anggota Dewan. Salah satu yang membuat Anggota Dewan bertanya ialah persoalan Pertamina yang Sudirman katakan selalu terhenti di meja presiden.
Menurut Sudirman, terhentinya persoalan yang terkait dengan Pertamina karena ada beberapa indikasi, yakni di antaranya persoalan teknis dan inisiatif. Bahkan publik menurutnya tidak paham kini ikiut salah menilai tentang dirinya yang seolah terlibat dalam pusaran kisruh itu.
Ia mengaku, bahwa dirinya pada saat itu hanyalah pelaksana. Tetapi justeru “dijadikan” korban. Dan ia akan menjelaskan kepada kepada pihak terkait dengan rinci, tetapi bukan di dalam forum dengan DPR RI.
Saya punya pengalaman sedikit di Pertamina, ketika Pertamina mau melakukan perbaikan, banyak inisiatif itu banyak terhenti di sini. Presiden tanya di mana maksudnya? Di kantor presiden. (Saat itu) saya menjadi pelaksana, saya menjadi korban. Ini bukam forum yang bagus untuk menjelaskan lebih detail," jelas Sudirman dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi VII DPR, kemarin (09/06/2015) seperti yang dikutip Republika.
Sebelum diangkat menjadi Menteri ESDM, Sudirman telah menceritakan kepada Presiden bahwa di instansi ini telah ada kisruh yang sebetulnya dikendalikan oleh mafia migas. Ia juga memberitahu ke Presiden, untuk memusnahkannya diperlukan pemimpin Negara yang lurus. Maka ESDM akan tetap di jalurnya sesuai harapan masyarakat.
"Jadi saya sampaikan ke berbagai forum bahwa tugas saya di sektor ini sangat berat dan sudah dilakukan diskusi dengan Presiden, kemudian beliau bertanya bagaimana menyelesaikan semua ini. Karena itu saya katakan ke presiden, hanya kalau pimpinan negara lurus maka sektor ini bisa diluruskan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, Sudirman Said mengakui adanya upaya kuat dari lingkungan di luar Pertamina yang berupaya menggagalkan upaya pembubaran Petral sejak lama.
"Itulah sebabnya ketika saya diundang oleh presiden sehari sebelum ditunjuk sebagai menteri. Beliau bertanya banyak hal termasuk soal mafia. Saya jawab, pak sebetulnya dahulu banyak kegiatan inisiatif baik dari Pertamina, namun selesai di sini. Di mana? Di kantor presiden, karena presiden tidak mendukung," jelas Sudirman, Ahad (17/05/2015). (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!