JAKARTA (voa-islam.com) - Ribuan buruh tumplek blek di HI dan akan melanjutkan ke Istana dengan longmarch. Mereka sudah tidak sabar vertemu dengan pemerintahan Jokowi yang semakin membuat rakyat jelata sengsara. Para buruh menuntut kebijakan PHK (pemutusan hubungan kerja) yang sekarang sudah berlangsung di berbagai kota ditinjau ulang, 1/9/2015.
Para buruh sudah empet kepada pemerintahan Jokowi yang tidak berpihak kepada buruh, tapi justru lebih berpihak kepada majikan 'taoke' Cina. 'Majikan' inilah yang menanamkan modal di Indonesia dan membawa buruh dair negaranya masuk ke Indonesia dalam jumlah besar. Sementara itu buruh di Indonesia diPHK dan menjadi warga negara yang lontang-lantung tanpa pekerjaan.
Para buruh akan terus mengkonsolidasikan gerakan mereka ke seluruh Indonesia. Mereka membangun aliansi gerakan dengan berbagai elemen untuk menghadapi pemerintahan Jokowi yang sudah tidak lagi berpihak kepada buruh dan rakyat kecil. Pemerintahan Jokowi lebih mementingkan kepentingan para 'taoke' Cina yang sekarang ini sudah menguasi ekonomi Indonesia.
Aksi turun ke jalan tersebut berawal dari keprihatinan buruh melihat situasi ekonomi di Indonesia. Para buruh melihat nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat melemah. Ini membuat ekonomi melemah dan daya beli masyarakat menurun. Apalagi, kata Iqbal sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), buruh merasa terancam akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran apabila situasi ini tidak segera ditangani pemerintah.
Iqbal menambahkan bahwa aksi 1 September nanti para buruh akan menyampaikan 10 tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut, yaitu menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak (BBM) serta meminta pemerintah tidak memutus hubungan kerja buruh. Sekarang sudah ratusan buruh terkena PHK akibat pabrik gulung tikar.
“Kami menuntut pemerintah menghentikan kemudahan masuknya tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli, menaikkan upah minimum, sistem INA CBG’s, BPJS kondisi buruh lebih buruk, jaminan pensiun, tidak boleh ada diskriminasi PNS atau buruh , dan meminta penegakan aturan keselamatan kerja,” tambahnya tentang 10 tuntutan kepada pemerintah.
Buruh di Indonesia bukan terpinggirkan karena faktor krisis ekonomi saja, tapi juga diihancurkan oleh pengkhianatan pemerintah dan pengusaha. Bahkan, sekarang pemerintah mendatangkan tenaga kerja dari Cina yang jumlahnya ribuan untuk menggantikan buruh Indonesia. Semua ini dilakukan karena pemerintahan Jokowi makan duit dari Cina. (dita/dbs/voa-islam.com)