Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 11 September 2015 11:16 wib
12.770 views
Akibat Dipimpin Bekas Walikota, Sejak Januari BI Sudah Kehilangan $ 9 Miliar Dolar!
JAKARTA (voa-islam.com) - Akibat Indonesia dipimpin Jokowi rupiah menjadi loyo. Tak memiliki tenaga. Terus ambruk menghadapi dolar. Dampaknya hanya dalam satu bulan BI selaku penjaga stabilitas rupiah telah "mengurasr" cadangan devisa sebanyak 2,3 Milyar Dollar. Jumlah yang fantastis !.
Melorotnya cadangan devisa, $ 2,3 milyar dolar, dan itu artinya duit sebesar $ 2,3 miliar dollar "angus" begitu saja. "Asap"nya menjadi mata uang rupiah kita sendiri, yang akan berdiam diri dalam brankas BI tanpa bisa beranak-pinak. Kalau "asap" ini diputar ke dalam sistem perekonomian internal, justru ia akan menjadi pemicu inflasi, yang ke sananya bikin rupiah yang dipegang rakyat makin turun daya belinya.
Jadi karena pemimpin negara yang lemah dan kebijakannya lemah dampaknya mata uang rupaih ikut melemah. Kemampuan presiden yang lemah mengendalikan para menterinya ikut lemah.,
Pemimpin yang kata-katanya tidak dapat dipegang mencla-mencle, ikut menghancurkan ekonomi dan nilai rupiah. Jadi presiden yang kata-katanya saja tidak dapat dipegang, maka negara ibarat bergerak tanpa arah.
Sangat luar biasa, bagimana pemerintah atau BI terhitung sejak Januari telah kehilangan cadangan devisa sebesar $ 9 milyar dollar. Kini cadangan devisa Indonesia sudah krisis, hanya tinggal $ 100 miliar dollar, jika cadangan devisa di bawah $ 100 dolar, maka Indonesia akan 'bankruft' alias bangkrut.
Secara alamiah BI memang harus bereaksi menetralisir dampak atas pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia, devaluasi yuan, penguatan ekonomi Amerika. Semua itu berdampak buruk bagi Indonesia, ditambah fundamental ekonomi Indonesia sangt rapuh.
Terus merosotnya cadangan devisa Indonesia, masih ditambah dengan beban utang Indonesia yang sudah hampir $ 400 miliar dollar, dan akan jatuh tempor Nopember nanti. Memang enak dipimpin Jokowi? (sasa/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!