Rabu, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 23 September 2015 21:31 wib
15.195 views
Harga Fadjroel Hanya Menjadi Komisaris, Logika Presiden Dipertanyakan
JAKARTA (voa-islam.com)- Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto mengkritik penunjukkan Muhammad Fadjroel Rachman sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya. Fajroel yang suka koar-koar di MetroTv, dan dikenal kritis itu, ternyata bibirnya hanyalah digunakan mencari 'upahan' Jokowi.
Sekarang, Jokowi menyumpel 'bibir' Fajroel dengan jabatan komisari. Lumayan buat ongkos di musim peceklik ini. Selanjutnya, menurut Yenny, semestinya Presiden Jokowi dan Menteri BUMN bisa mengedepankan sosok yang memiliki kapabilitas, profesionalitas, integritas, dan independensi, bukan justru memilih karena ia dikenal atau dekat.
"Bukan kemudian siapa yang dekat, kemudian siapa yang pernah mem-back upgitu kan," ujar Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto di Kantornya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (23/09/2015).
Baginya, Fadjroel tidaklah memiliki ilmu atau kemampuan untuk mengatasi persoalan yang ada. Dan menurutnya presiden memilih Fadjroel sungguh bertolok belakang dalam berlogika.
"Kita mencoba untuk melogika sajalah. Fadjroel kira-kira di Adhi Karya dia mempunyai tidak kemampuan untuk itu, kapabilitasnya bagaimana?" tambahnya, seperti yang dikutip Rakyat Merdeka.
Karena itu, Yenny berharap Presiden Jokowi harus mengembalikan tata kelola BUMN sesuai dengan amanat konstitusi dan undang-undang agar dapat dijadikan penyangga ekonomi nasional.
"Saya pikir itu saja sih kalau soal Fadjroel. Jadi itu dihadapkan soal independensi, soal kredibilitasnya, dan soal kemampuan dia. Itu saja pesan-pesan kita kepada Jokowi, kepada Kementerian BUMN. Jadi tidak asal menunjuk orang, harus perhatikan tiga hal itu tadi. Jadi ini kita tidak inginkan di BUMN-BUMN yang lain," tutup Yenny.
Nampak mereka yang mengaku aktifis itu, yang modalnya hanyalah 'bibir' saja, sekarang mereka diganjar oleh Jokowi dengan jabatan sebagai komisaris. Dengan begitu 'bibir para aktiivis itu, tidak lagi resek. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!