PEKANBARU (voa-islam.com) - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru (UIN SUSKA) menggelar demonstrasi di Pekanbaru Riau, Rabu (28/10), menuntut pemerintah mengambil langkah-langkah nyata mengatasi kabut asap dan kebakaran hutan.
Sekitar 3.000 mahasiswa ini mendesak pemerintah serius melakukan penegakan hukum terhadap para tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimant. Selain itu masyarakat yang terkena dampak diberikan kompensasi, seperti dilaporkan oleh wartawan di Riau Aliya Roesli.
Mereka juga meminta agar aturan yang mengizinkan pembakaran lahan dalam UU 32/2009 dan Peraturan Gubernur Riau No 11/2014 dicabut. Aksi diawali dengan berjalan dan berkonvoi melewati jalan-jalan utama di Pekanbaru. Para mahasiswa mendesak pemerintah agar kebakaran hutan dan kabut asap jangan lagi terulang di tahun-tahun mendatang.
Sebelumnya pemerintah menyatakan tidak akan mengungkapkan pelaku pembakaran hutan dan lahan kepada publik karena alasan-alasan ekonomi. Pemerintah telah mengumumkan inisial tersangka pembakaran hutan.Peneliti CIFOR memperkirakan kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan mencapai lebih dari Rp200 triliun.
Unjuk rasa digelar ketika pemerintah mengatakan bahwa tak kurang dari 19 orang, sebagian di antaranya berusia di bawah lima tahun, meninggal dunia akibat gangguan pernafasan.
Namun demikian pemerintah lebih melindungi pengusaha yang membakar hutan, dibandingkan terhadap nasib rakyat yang sudah megap-megap dan sekarat akibat kabut asap.
Sampai sekarang pemerintah yang diwakili Menko Polhukam Luhut B Panjaitan, terus berkilah dan tidak berani mengumumkan secara terbuka terhadap pelaku pembakar hutan. (sasa/bbc/voa-islam.com)