Selasa, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 17 November 2015 11:59 wib
5.203 views
Bukan Hanya Diplomasi, Kekuatan Militer Dibutuhkan Indonesia dalam Hadapi Cina
JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Parta Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa untuk peroalan wilayah Natuna yang berada di Indonesia, dan kemudian diklaim oleh Cina, pemerintah diingatkan agar berhati-hati di dalam mengeluarkan pernyataanya. Hal ini untuk menghindari boomerang posisi Indonesia.
“Saran saya Pemerintah harus hati-hati membuat pernyataan menanggapi klaim Tiongkok ini agar tidak menjadi boomerang yg menyulitkan posisi kita,” katanya di akun Twitter pribadi miliknya beberapa waktu lalu.
Menurut Yusril, hal yang lebih penting saat ini ialah pemerintah melakukan stabilitas politik dan memperkuat sektor ekonomi negara. “Persiapan yg paling penting dalam mempertahankan keutuhan wilayah adalah stabilitas politik dan kekuatan ekonomi negara kita kita.”
Selain itu, diplomasi dan kekuatan militer pun harus disiapkan secara sungguh-sungguh dalam menghadapi klaim wilayah Natuna oleh Cina. “Diplomasi internasional dan kekuatan militer kita juga harus kita siapkan dg sungguh-sungguh menghadapi klaim wilayah atas Natuna ini. Sebab klaim atas wilayah kita yang sah hakikatnya berbeda dengan saling klaim beberapa negara atas wilayah Spartley di laut China Selatan.”
Karena ini menyangkut kedaulatan yg sah dan integrasi nasional kita yang diklaim oleh negara asing, maka menyikapi masalah, klaim atas Natuna ini harus disikapi dengan amat serius karena implikasinya akan sangat besar bagi bangsa dan negara kita. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!