Karena Dendam Terbitlah Teroris, BNPT: Indonesia adalah Korban, Bukan Teroris

JAKARTA (voa-islam.com)- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa teroris itu muncul karena adanya dendam kepada pemerintahan setempat. Pemerintahan Philipina dan Amerika Serikat merupakan beberapa negara yang dikatakan oleh Kepala BNPT, Saud Usman Nasution yang menjadi korban.

“Demikian pula pada tahun 2001 Philipina dibom. Itu karena mereka dendam dengan pemerintahannya. Pada tahun 2002 dengan Amerika Serikat karena menangkap anggota al-Qaida. Padahal kejadian di sana (AS) tetapi mengapa mereka melakukannya di sini (Indonesia)?” katanya, di DPP PKB beberapa waktu lalu.

Dan Saud melihat hal demikian bahwa sebenarnya Indonesia adalah korban dari tindakan teroris itu sendiri. “Kita (Indonesia) adalah korban. Kita bukan teroris,” ucapnya lantang.

Saud menyatakan bahwa terjadi pengeboman karena pihak Amerika telah memberlakukan perang terhadap terorisme. Hal ini dinyatakan oleh negeri Pam Sam tersebut karena melihat adanya beberapa teror yang terjadi di belahan bumi.

Setelah pernyataan itu keluar, lantas “teroris” ini Saud katakan menyambutnya lagi dengan pengeboman. “Pada tahun 2004 mereka mengebom kembali. Kali itu korbannya adalah Dubes Australia,” sambungnya.

Usut punya usut, Saud mengatakan bahwa ternyata pelakunya adalah organisasi Jamaah Islamiyah. Mereka melakukan itu karena dendam. (RobigustaS/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Islam Dikatakan Teroris karena Membantu Umat Islam Lainnya di Indonesia
• Jika Head to Head dengan Ahok, Yusril Bersedia Maju Cagub
• Fenomena Kriminalisasi terhadap Aktivis, Pemerintah Diminta Kooperatif
• PAN Siap Dukung Yusril sebagai Cagub DKI Jakarta
• Rezim Jokowi-JK, Rezim Kriminalisasi?
• CBA: Rata-rata Harga Sebuah Pengajuan RUU Sebesar Rp.2,4 Milyar
• Setelah Rilis Daftar PesantrenTerorisme, Kini Pemerintah Sebut Banyak Pesantren Terjangkit Narkoba
• Muhammadiyah Minta BNPT Jangan Asal Main Tuduh Pesantren Pendukung Terorisme