Senin, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 4 April 2016 21:34 wib
9.515 views
Didatangi Komnas HAM, Lampu Ruang Tamu Kepala Desa Pogung Tiba-tiba Dipadamkan
KLATEN (voa-islam.com)—Sehari sebelum autopsi jasad Siyono dilakukan, rombongan anggota Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Sabtu (2/4/2016) malam berkunjung ke rumah Kepala Desa Pogung, Djoko Widoyo untuk menyampaikan surat pemberitahuan autopsi.
Diikuti puluhan anggota Komando Kesiapsiagaan Angkata Muda Muhammadiyah (Kokam), rombongan tiba di rumah kepala desa yang berjarak 500 meter dari rumah almarhum Siyono.
Sesampainya di depan rumah yang didominasi warna hijau itu, rombongan dikejutkan dengan lampu ruang tamu yang tiba-tiba dipadamkan.
"Tadi pas saya sampai duluan, langsung ada yang matikan lampu ruang tamu," tutur salah satu anggota Kokam kepada wartawan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) yang turut mengiringi rombongan.
Rombongan pun memutuskan untuk menunggu di luar pagar, mereka berharap Djoko atau keluarganya keluar menemui mereka. Setelah 10 menit menunggu, akhirnya lampu dari dalam rumah pun dinyalakan.Pintu rumah dari kayu jati Kepala Desa (Lurah) pun terbuka. Sesosok wanita dan seorang pria pun menghampiri rombongan Komnas HAM di luar pagar dan mempersilahkan masuk.
"Aduh maaf Bapak dan Ibu, pak lurahnya tidak ada," kata wanita yang mengaku sebagai istri Djoko Widoyo. "Perkenalkan ini kakaknya pak lurah," lanjutnya sambil menunjuk lelaki berbadan tambun di sebelahnya. Bapak itu pun mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.
Tanpa basa-basi, Siane Indriani, anggota Komnas HAM memberikan amplop cokelat kepada istri Djoko. "Ini Bu, saya dari Komnas HAM menitipkan surat berisi pemberitahuan akan ada autopsi besok pagi terhadap jenazah Siyono,” terang Siane kepada istri Djoko.
Setelah memberikan surat, Siane langsung pamit kepada istri dan kakak dari Djoko Widoyo.
"Mari Bu, saya dan teman-teman pamit pulang," kata Siane seraya bersama rombongan meninggalkan rumah Djoko.
Seperti diberitakan banyak media, berdalih keputusan warga, Kepala Desa Pogung menolak autopsi jasad Siyono. Jika autopsi tetap dilakukan, maka Djoko mengancam mengusir keluarga Siyono dari Desa Pogung. Serta melarang jasad Siyono dikuburkan kembali di pemakaman Desa Pogung.* [Tom/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!