Kamis, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 31 Oktober 2019 00:46 wib
5.032 views
Calon Kapolri: Radikalisme Tidak Bisa Dikaitkan dengan Islam
JAKARTA (voa-islam.com)--Calon Kapolri Idham Azis menyebut radikalisme tidak bisa dikaitkan dengan agama Islam. Pernyataan ini disampaikan Idham saat menjawab pertanyaan dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI pada Rabu (30/10).
"Radikalisme tidak bisa diidentikan dengan Islam. Radikalisme itu kelompok atau oknum. Tidak bisa radikalisme itu membawa simbol agama," kata Idham Azis saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai Calon Kapolri.
Selama ini, muncul kesan adanya jarak antara polisi dan umat Islam, terlebih lagi bila terkait isu radikalisme. Idham menyatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, maka ia mempunyai visi untuk membangun komunikasi.
Komunikasi itu dibangun dengan para pemuka agama, termasuk para kiai maupun para habib. Ia menegaskan, akan turut mengampanyekan bahwa radikalisme tak bisa dikaitkan dengan Islam maupun agama manapun.
"Kita harus kampanyekan. Kalau kita penegakan hukum itu pun ke oknum, bukan ke agama," ujar pria yang menjabat sebagai Kabareskrim itu.
Sebelumnya, pertanyaan seputar isu tersebut muncul dari Poltikus PKS Aboebakar Alhabsy. Ia menyebut adanya kesan di lapangan umat Islam seperti memiliki jarak dengan kepolisian.
"Seakan akan polisi kurang ramah dengan (terhadap--Red) umat," ujar Aboebakar dalam uji kepatutan dan kelayakan.
Aboebakar mengatakan, ia meyakini pribadi Idham tak jauh dengan Islam. Namun, dalam praktiknya, kesan bahwa Polri dan umat Muslim saling berhadapan tidak dapat terelakkan.
"Kami takbir dibilang radikal, kami baca Alquran radikal, janganlah," ujar Aboebakar.
Maka itu, Aboebakar pun ingin mengetahui bagaimana pandangan Idham ataz isu radikalisme tersebut. Terlebih, Idham merupakan sosok yang memiliki kiprah tak jauh dengan aksi radikalisme dan terorisme dari Poso, hingga dr Azhari.
"Kita ingin pemahaman bapak soal terorisme. Pandangan bapak tentang radikalisme itu apa," ujar Aboebakar menambahkan.*
Sumber: Republika.co.id
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!