Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menilai aneh sikap Pemerintah yang ngotot ingin tetap menaikkan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia terus turun.
Mulyanto menganggap saat ini sudah tidak ada alasan bagi Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Karena itu ia minta Pemerintah mengakhiri wacana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
“Pemerintah sebaiknya tidak menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah penurunan harga minyak internasional. Terbukti bukan hanya Pertamina, Shell juga ikut menurunkan seluruh jenis produk BBM-nya pada Kamis (1/9/2022). Jadi akan menjadi aneh kalau Pemerintah tetap ngotot untuk menaikan harga BBM bersubsidi di tengah penurunan harga minyak dunia ini,” kata Mulyanto dalam rilisnya, Jum’at (02/09/2022).
Mulyanto menyebut harga BBM jenis umum atau BBM non subsidi seperti Pertamax turbo, Dexlite dan Pertamina Dex mengikuti harga pasar sesuai dengan rumus yang ditetapkan Pemerintah dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.
“Jadi memang sewajarnya ketika harga minyak dunia turun, harga BBM jenis umum atau non-subsidi ikut turun,” pungkasnya.
Pemerintah, kata Mulyanto, hanya mengatur norma dasarnya saja. Sementara yang menetapkan harga BBM jenis umum ini operator itu sendiri.
“Pemerintah dalam hal ini hanya dilaporkan atas ketetapan harga yang telah dibuat oleh operator tersebut,” ujarnya.
Mulyanto menjelaskan secara teknis acuan perhitungan harga BBM domestik Indonesia adalah rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS), karena dianggap menjadi acuan harga BBM untuk pasar minyak Asia.
“Perhitungan menggunakan satuan USD per barel. Untuk penetapan harga BBM Bulan September 2022, menggunakan harga rata-rata publikasi MOPS untuk periode tanggal 25 Juli 2022 sampai 24 Agustus 2022. Diambil rata-rata harga publikasi MOPS yang lebih rendah,” urainya.
Harga tersebut, imbuhnya, sudah memasukkan biaya perolehan, biaya penyimpanan dan biaya distribusi, serta margin (10 persen dari harga dasar).
Seperti diketahui berdasarkan situs resmi Shell Indonesia, penurunan harga pada BBM Shell ada yang mencapai lebih dari Rp 2.000 per liter.
Misalnya untuk jenis BBM Shell V-Power (RON 95) dari Rp 18.300-18.400 per liter dipangkas menjadi Rp 16.130-Rp 16.470 per liter.
Harga BBM tersebut berlaku untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara per 1 September 2022
Penurunan harga BBM juga dilakukan Pertamina. BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex turun. Diketahui bahwa Pertamax Turbo turun Rp 2.000 per liter. Dexlite turun Rp 700 per liter, sedangkan Pertamina Dex turun Rp 1.500 per liter. Harga baru tersebut berlaku mulai Kamis, 1 September 2022.
“Melihat tren penurunan harga BBM ini maka sudah seharusnya Pemerintah berhenti mewacanakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain akan menimbulkan kepanikan, isu kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak produktif,” tandas Mulyanto.*[Ril/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |