Kamis, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 20 November 2014 13:00 wib
41.500 views
Analisis Nubuwwah: Iman dan Islam di Akhir Zaman Pusatnya Tidak di Mekah & Madinah
SOLO (voa-islam.com) - Arab Spring menjadi pembahasan yang menarik bagi para pengamat politik tingkat dunia, karena seluruh mata tertuju pada pergolakan akbar dalam merebut kekuatan di lubung minyak, mulai dari Afganistan, Irak, Iran, Mesir, Suriah, Yaman dan lainya.
Amerika dan sekutunya memang dengan terang-terangan menyatakan jatuh hatinya kepada jazirah Arab, untuk bisa menguasai setiap sumber minyak yang ada, sehingga mereka dengan ‘Grand Program’ yang ada, berambisi untuk menguasai wilayah-wilayah tersebut.
Bukan sekedar uji coba atau mainan belaka, bertriliun dollar Amerika telah mereka habiskan untuk menggapai kesuksesan cita-citanya, tak pandang apakah yang mereka inginkan itu akan berdampak pada negaranya, yang kini mulai mengalami kebangkrutan mendadak atau tidak. Mata mereka sudah gelap, beribu tentara habis dan mati sia-sia. Lobi-lobi kepada Dewan Keamanan Dunia terus diupayakan untuk bisa hadir di tengah konflik di perhelatan Timur Tengah yang ada.
Bahkan Amerika dan sekutunya tak segan untuk membiayai dan membuat pasukan boneka yang siap loyal, dan menyembah Amerika dengan memberikan pasokan dana dan senjata. Dan inilah penyebab terjadinya banyak perang saudara di Timur Tengah,karena ada tunggangan Amerika lewat para bonekanya.
Mesir, Suriah, Yaman kini berkecamuk dengan dasyatnya, Amerika dan sekutunya bermain cantik, seakan dia bukanlah dalang dari ini semua, tapi dia mencoba menjadi “super hero” di tengah konflik yang ada, menjadi penengah dan pemberi solusi.
Teapi hal itu takkan bisa membohongi hati orang beriman, mereka faham betul kepada siapa harus berloyal dan kepada siapa harus melawan. Bagi para mujahidin, mempertahankan keimanan adalah sebuah kewajiban tak terjualkan, dan tak bisa dikompromikan.
Membela Islam, menegakkan tauhid, dan pantang tunduk kepada kekuatan kafir adalah sebuah prinsip yang akan terus digenggam dan akan terus diperjuangkan. Berdiri di atas jalan aqidah ahlus sunah adalah sesuatu yang tak bisa di tawar, karena mempertahankan kehormatan dienul Islam dan menjaga kerhormatan Rosul dan kitab adalah bagian dari kewajiban yang harus terus dijaga.
Amerika memakai kekuatan Syiah untuk mengadu domba, Yahudi ada dibalik kekuatan ini semua, maka sebuah kebodohan dan analisa yang salah lagi fatal bila hari ini ada sebagian orang beranggapan bahwa Syiah adalah musuh kaum Barat.
Karena apa yang mereka lakukan adalah sandiwara belaka, telah jelas dan nyata dalam kancah berbagai peristiwa, bahwa Amerika dan sekutu serta keuatan Yahudi yang kian mengurita serta si penghianat Syiah yang kian beringas adalah kekuatan trilogi kekafiran yang menjadi mush umat Islam dan ancaman nyata bagi ahlus sunah.
Di sisi lain, sikap penguasa negeri Muslimin yang masih plin plan dalam bersikap dan masih saja bersahabat erat, sebagai hubungan bilateral maupun internasional,menjadikan berkurangnya kekuatan Muslimin ahlus sunah.
Ahad, 16 Nopember 2014, di Masjid Al Huda Ngruki Sukoharjo di daerah sekitar komplek Ponpes Al Mukmin Ngruki Surakarta, diselenggarakan acara “Bedah Buku Negeri Akhir Zaman” yang diselenggarakan oleh Syams Organizer. Ustadz Abu Fatiah Al Adnani selaku Penulis buku serta pembedah tunggal diacara tersebut beliau menerangkan.
“Agama ini nanti akan kembali bercokol, kembali berkuasa, akan kembali ke sarangnya, seperti seekor ular yang keluar dari sarangnya nanti kembali lagi, apakah makna hadist ini. Hadist ini menggambarkan dulu Islam itu pusatnya adalah Madinah, pusatnya di Mekkah, pusatnya di bumi Hijaz, tapi di akhir zaman, negeri ini akan dikosongkan oleh nilai-nilai keislaman, pendudukanya Muslim, tapi nilai-nilai Islam, syariat Islam dan lain sebagainya, bakal mulai keluar karena memang aturan yang dibuat tidak sebagaimana aturan yang dibuat oleh Rosululloh. Simbol-simbol sih masih ada, tapi hakikat dan substansinya dan intinya kemudian mulai tersingkirkan” katanya.
Kemudian beliau menambahakan. “Jadi menurut Rosululoh SAW bahwa nanti di akhir zaman umat Islam ini akan kembali lagi ke negeri tersebut, coba kalau kita lihat bunyi hadistnya agama ini benar-benar akan kembali ke bumi Hijaz maka diibaratkan sebagaimana seekor ular yang kembali kesarangnya, artinya apa iman Islam di akhir zaman pusatnya, tidak di Mekkah dan Madinah walaupun symbol-simbolnya di buat megah”
Ustadz yang juga alumni Al Mukmin Ngruki Surakarta ini juga menjelasakan.
“Lalu di mana iman dan Islam, iman sedang keluar ke berbagai negeri,yang di landa konflik di antara negeri-negeri yang disebut oleh Rosululloh adalah Yaman, Syams begitu juga Khurosan, inilah negeri-negeri yang kini kita lihat,dan hari ini menjadi pusat pergolakan iman, karena mereka yang menumpahkan darahnya, karena mereka yang menjaga hartanya anak istrinya keyakinanya. Selama mempertahankan Islam, menghargainya,dan kemudian beberapa negara mendatangkan militer untuk menjaga perbatasanya untuk kemudian memberikan fitnah dan ujian kepada umat Islam hanya semata-mata karena mereka menyembah kepada Allah SWT.”
Ustadz yang telah menulis banyak buku seputar akhir zaman ini memberikan tambahannya.
“Inilah yang digambarkan Rosululloh maka nanti pada akhirnya ketika apa yang dijanjikan Rosululloh telah tiba, ketika iman dan Islam telah kembali dibutuhkan maka akan di munculkan seorang pemimpin yang bernama imam,” ujarnya.
Mujahidin akan terus berjuang, hingga imam Mahdi hadir dan tegaknya khilafah ala minhajun nubuwwah. Maka bersiaplah untuk menjadi pasukan Imam al Mahdi. Allahu Akbar. [syahid/protonema/voa-islam]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!