ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di GazaSabtu, 18 Jan 2025 09:04 |
|
D A M A IKamis, 16 Jan 2025 07:56 |
|
Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?Rabu, 15 Jan 2025 15:25 |
Oleh: Citra Amalia
Tak asing kita melihat remaja masa kini yang melek politik. Mulai dari tataran mahasiswa perkuliahan hingga usia SMA dan ke bawah pun mulai sering memperhatikan apa yang terjadi pada dunia perpolitikan. Baik melalui berita pertelevisian atau melalui sosial media mereka.
Kaum muda saat ini yang mempunyai julukan sebagai generasi milenial sudah memasuki masa keemasan produktif. Itu karena usia 18-20 tahun merupakan pemilih pemula pada pemilu tahun ini.
Kementerian Dalam Negeri mencatat ada 5.035.887 orang pemilih pemula khususnya di daerah Jawa Barat pada Pemilu 2019. Komisioner Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo pun mengungkapkan total sekitar 14 juta pemilih pemula di seluruh Indonesia. (Jpp.co.id)
Jumlah ini tidak sedikit bahkan dapat sangat menentukan arah perpolitikan masa depan Indonesia. Sehingga generasi muda pun menjadi sasaran empuk politisi-politisi dalam upaya meraih dukungan dan kemenangan.
Suara generasi muda hanya dijadikan kendaraan untuk tujuan meraih kekuasaan yang merupakan tujuan tertinggi dari pesta demokrasi. Kekuasaan ini akan melahirkan penguasa yang hanya mempedulikan kepentingan politik dalam arti sempit.
Kondisi perpolitikan pada sistem demokrasi saat ini juga sangat membingungkan seluruh pemilih. Kawan bisa menjadi lawan dan sebaliknya atas dasar kepentingan politik.
Sungguh berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Islam. Penguasa merupakan sosok yang diamanahi berbagai urusan dan kemaslahatan rakyat. Penguasa tidak akan mudah menebar harapan dan janji karena tahu bahwa semua itu harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat kelak.
Sebagaimana hadits Rasulullah Saw,
_Tidaklah seorang hamba, yang Allah minta untuk mengurus rakyat, mati pada hari di mana dia menipu (mengelabui) rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan bagi bagi surga_ *(HR Al Bukhari dan Muslim)*
Dari sini saja, seharusnya para pemuda itu tidak tertipu oleh janji palsu para politikus. Dengan mudah mereka bisa membedakan mana calon pemimpin yang rakus akan kekuasaan dan mana yang memang tulus berjuang untuk rakyat. Tapi yah, namanya sistem demokrasi...apakah ada sosok yang benar-benar hadir tulus membela rakyat? Terutama nih, yang memperjuangkan agar hukum Allah bisa diterapkan dan bukan sekadar pajangan dalam acara pengajian.
Pemuda muslim yang cerdas sudah tentu tak akan termakan bujuk rayu. Jangan mau hanya dijadikan kendaraan kemudian setelah mereka duduk di kursi kekuasaan, rakyat dengan mudah ditinggalkan. Takutlah kalian pada setiap hisab yang bahkan ujung jari pun bisa jadi turut ambil bagian. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di GazaSabtu, 18 Jan 2025 09:04 |
|
D A M A IKamis, 16 Jan 2025 07:56 |
|
Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?Rabu, 15 Jan 2025 15:25 |