Selasa, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 12 November 2013 23:00 wib
47.049 views
Hadits Palsu Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari 'Asyura
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Keutamaan mengusap kepada anak yatim menjadi salah satu amalam yang dielu-elukan pada hari ‘Asyura. Pasalnya, terdapat keterangan akan keutamaannya yang sangat fantastis. Yakni, dari setiap rambut anak yatim tersebut akan mengangkat derajatnya di surga. Subhanallah, berarti tinggi sekali derajat yang diraih oleh orang yang mengusap kepala anak yatim di hari ‘Asyura. Sehingga –boleh jadi- inilah yang menjadi inspirasi orang-orang menjadikannya sebagai hari raya anak yatim.
Pada dasarnya berbuat baik dan mengasihi anak yatim adalah amalan yang berpahala tinggi. Dalam satu riwayat shahihah, dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا
“Saya dan orang yang merawat anak yatim di surga kelak seperti ini,” seraya beliau mengisyaratkan jari tengah dan telunjuknya lalu merenggangkan keduanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Imam al-Nawawi menjelaskan makna Kaafil al-Yatim: orang yang mengurusi kebutuhan-kebutuhannya. (Riyadhus shalihin. Bab: Mulathafah al-Yatim)
Ibnu Baththal Rahimahullah –disebutkan dalam Fathul Baari- berkata: “wajib bagi siapa yang mendengar hadits ini untuk mengamalkannya, supaya ia bisa menemani Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di surga, dan tidak ada kedudukan di akhirat yang lebih utama darinya.”
Mengasihi anak yatim, menyantuni mereka, memberikan kebutuhan-kebutuhan mereka juga termasuk amal kebaikan yang baik untuk dikerjakan pada bulan Muharram ini sebagai bentuk pemuliaan terhadapnya. Namun ini dikerjakan secara umum, tanpa menghususkan keutamaannya secara fantastis dan hiperbolis. [Baca: Adakah Amalam Khusus Pada Bulan Muharram?]
Hadits Palsu Mengusap Kepala Yatim
Dalam kitab al-Atsar al-Marfu’ah fil Akhbar Maudhu’ah, milik Abdul Hayyi al-Laknawi, disebutkan riwayat cukup panjang dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhumai yang marfu’ kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, salah satu isinya menerangkan keutamaan mengusap kepala anak yatim pada hari syura:
وَمَنْ مَسَحَ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رُفِعَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى رَأْسِهِ دَرَجَةً فِي الْجَنَّةِ
“Dan siapa yang mengusap kepada anak yatim pada hari ‘Asyura maka dengan setiap rambutnya diangkat baginya satu derajat di surga.”
Redaksi di atas diawali dengan beberapa keutamaan puasa hari ‘Asyura yang sangat fantastis, yakni siapa yang berpuasa hari ‘Asyura maka Allah mencatat untuknya ibadah selama 60 tahun dengan puasa dan shalat malamnya, ia diberi pahala 10 ribu malaikat dan pahala 10 ribu orang mati syahid. Lalu disebutkan keutamaan puasa hari ‘Asyura yang pelakunya akan diberi pahala sebanyak tujuh langit. Sementara siapa yang memberi berbuka orang mukmin pada hari tersebut seolah-ola ia memberi makan seluru fakir miskin umat nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengeyangkan perut mereka.
Namun sayang, hadits dengan keutamaan luar biasa tersebut dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi dengan sanad yang di dalamnya terdapat habib bin Abi Habib. Dalam Al-Maudhu’at, Ibnul jauzi juga menyatakan riwayat serupa: ini adalah haidts maudhu’ (palsu) tanpa diragukan lagi. Beliau menjelaskan: Maudhu’ (hadits palsu) penyakitnya ada pada Habib.
Al-Suyuthi, Ibnu ‘Iraq, dan al-Hafidz Ibnu Hajar serta yang lainnya menyetujuinya (kemaudhu’annya).
Dalam Miizan al-I’tidal milik Imam al-Dzahabi disebutkan bahwa Habib bin Abi Habib al-Kharthathiy al-Marwazi, dari Ibrahim bin al-Sha-igh dan selainnya adalah pemalsu hadits. Ibnu Hibban dan selainnya juga menerangkan demikian.
Abu Hatim berkata: Ini adalah hadits batil yang tak memiliki sumber. Habib termasuk perawi yang suka memalsukan hadits atas nama orang-orang tsiqat (terpercaya). Haram menulis haditsnya kecuali sebagai menerangkan keburukannya.
Masih banyak lagi keterangan-keterangan ulama ahli hadits yang menerangkan bahwa hadits yang memuat keutamaan mengusap kepala anak yatim pada hari ‘Asyura mendapat keutamaan seperti di atas adalah hadits-hadits palsu. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!