Senin, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Agutus 2014 11:27 wib
11.443 views
Pertemuan Raja Abdullah dan Al-Sisi Bertujuan Menghancurkan ISIS
JEDDAH (voa-islam.com) - Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz menerima Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi di istananya di Jeddah, dan melakukan pembicaraan secara khusus, yaitu memerangi kelompok-kelompok jihadis, termasuk ISIS yang sekarang ini menjadi momok para pemimpin Arab, ungkap Saudi Press Agency, Minggu, 10/8/2014.
Kedua kepala negara membahas isu-isu regional dan internasional, serta konflik di Gaza, dan secara spesifik bagaimana menghancurkan kelompok-kelompok jihadis yang sekarang merebak di seluruh kawasan Timur Tengah. Kondisi di Libya, Irak, Suriah, dan termasuk Gaza, membuat Marsekal Abdul Fatah al-Sisi dan Raja Abdullah, merasa 'gerah' (ketakutan).
Di Libya 'begundal' Amerika Jendral Khalifah Haftar diganyang habis dan markas besar pasukan khusus pasukan Haftar diambil kelompok Anshar al-Shariah. Di Irak, kelompok ISIS yang sekarang menguasai lebih luas lagi, wilayah Irak, dan bahkan menurut pemimpin Syi'ah Irak, Muqtada al-Sadr, pasukan ISIS sudah semakin dekat dengan Bagdad. Nuri al-Maliki, sekarang hidup di dalam bunker, dan wilayah 'Green Area' sudah sangat dijaga dengan ketat.
Pertemuan antara Marsekal Abdul Fatah al-Sisi dan Raja Abdullah ini, sempat Abdullah memberikan berupa "Kalung Raja Abdulaziz", sebagai medali tertinggi dan paling bergengsi di Arab Saudi. Ini tidak lain, karena penguasa tiran Mesir itu, sudah bertindak menjadi kacung Raja Abdullah, dan bersedia membantai ribuan anggota Jamaah Ikhwan, dan sekarang membiarkan Hamas dibantai oleh Zionis, dan Mesir tetap menutup pintu perbatasannya rapat-rapat.
Pada bulan Juni, Raja Abdullah melakukan kunjungan bersejarah ke Mesir, usai
al-Sisi terpilih menjadi presiden dengan dukungan suara rakyat yang sangat minim. Kedua pemimpin melakukan makar terhadap kelompok jihadis, dan menghancurkan apa saja, yang dianggap bisa mengancam kekuasan para Raja, Emir, dan Presiden di negara-negara Arab. Bahkan, sesudah Sisi membantai ribuan Ikhwan, Saudi memberi uang tunai kepada Sisi, milyaran dollar, atas jasanya membantai dan memenjarakan ribuan Ikhwan.
Saat mengunjungi Cairo itu, pertemuan antara Al-Sisi dengan Raja Abdullah berlangsung diatas pesawat. Kedua pemimpin mempunyai agenda yang sama, membantai habis kelompok jihadis, semisal ISIS, Jabhah Nusrah, Hamas, dan Ikhwan. Semua kelompok itu, disebut sebagai 'teroris' itu, dan menjadi musuh bersama antara Mesir dan Arab Saudi.
Arab Saudi juga memberikan uang tunai $ 1 miliar dollar kepada angkatan bersenjata Libanon yang memerangi kelompok jihadis di Lebanon. Ini semua sangat jelas, bagaimana sikap kedua negara itu yang memang menjadi pelopor penghancur semua kelompok jihadis, kelompok gerakan Islam, yang ingin mendirikan sistem Islam.
Mesir menggalang dunia Arab, melalui Liga Arab, dan akan diarahkan menggayang kelompok jihadis, dan gerakan-gerakan Islam di seluruh dunia Arab, dan tanduk Afrika, ini sudah menjadi keputusan. Termasuk rencana kerjasama antara Mesir dengan Aljazair. Memerangi kelompok-kelompok jihadis yang sekaran tumbuh luas di semenanjung Arab dan Afrika.
*afgh/wb/voa-islam.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!