Jum'at, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Oktober 2014 09:58 wib
7.566 views
Akibat Bentrokan Hebat, Zionis-Israel Membuka al-Aqsha
JERUSALEM (voa-islam.com) - Sesudah bentrokan hebat antara pasukan Israel dengan warga Palestina di Tepi Barat, akhirnya Israel mengumumkan membuka kembali Masjidil Aqsa untuk umat Islam. Bahkan, para pemimpin Hamas mengumumkan perang terhadap Zionis-Israel, jika masih tetap menutup Masjidil al-Aqsha.
Aksi perlawanan terhadap pasukan Zionis meluas di Tepi Barat menusul larangan oleh pasukan Israel terhadap warga Muslim di Tepi Barat yang ingin melaksanakan shalat. Bentrokan meluas, bahkwan seorang Rabbi mengalami luka serius akibat tembakan warga Palestina.
Pemerintah Israel berjanji untuk membuka tempat suci itu pada Jumat 31 Oktober subuh itu disampaikan setelah adanya seruan dari dunia Arab dan Amerika Serikat. Namun sebuah sumber Kepolisian Israel mengatakan tetap membatasi hanya pria yang berisia 50 tahun ke atas saja yang boleh masuk ke al-Aqsha melakukan shalat Jumat.
Kompleks Masjidil Aqsa -yang disebut Bait Allah oleh umat Yahudi- sempat ditutup, karena maraknya bentrokan di kawasan timur Jerusalem terkait penembakan seorang pria yang sebelumnya menembak warga Yahudi. Polisi Israel menembak mati Moataz Hejazi di rumahnya setelah dia menembak seorang Rabbi, Yahuda Glick yang dilaporkan mengalami luka serius, dan menjalani operasi di rumah sakit Jerusalem.
Juru bicara pemimpin Palestina Mahmoud Abbas sempat menyebut penutupan kawasan al-Aqsha yang menjadi tempat suci umat Islam, dikatakannya sebagai bentuk pernyataan perang.
"Eskalasi yang berbahaya dari Israel ini merupakan pernyataan perang atas rakyat Palestina dan tempat sucinya dan atas bangsa Islam dan Arab," tutur Nabil Abu Rudeina.
Menteri Perekonomian Israel, Naftali Bennett, pada Kamis 30 Oktober, memastikan bahwa tempat suci akan dibuka kembali untuk sembahyang Jumat kecuali terjadi peristiwa yang tidak biasa.Kerusuhan marak setelah berita tentang penembakan Moataz Hejazi oleh polisi Israel menyebar.
Warga di sekitar rumah Hejazi, di timur Jerusalem, marah setelah mendengar penembakannya dan bentrok dengan melempari batu ke arah polisi yang menanggapi dengan tembakan gas air mata dan peluru karet.
Ketegangan juga meningkat pekan lalu ketika seorang bayi Yahudi dan perempuan Ekuador tewas akibat seorang warga Palestina menabrakan mobilna ke kelompok pejalan kaki Yahudi di Jerusalem. [dimas/aby/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!