Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Februari 2015 10:18 wib
7.751 views
Aksi Demo Massal Menentang Kudeta Syi'ah Houthi di Yaman
SANAA (voa-islam.com) - Berlangsung aksi demonstrasi besar-besaran menentang kudeta oleh Syi’ah Houthi, yang melakukan kudeta terhadap Presiden Abedrabbo Mansour Hadi di ibukota Yaman, Sanaa, Minggu, 7/2/2015.
"Situasi saat ini sangat serius dan memburuk dengan Houthi mengambil kekuasaan dan membuat vakum pemerintah ini," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Di mana milisi Syiah membubarkan pemerintah dan parlemen di ibukota Sanaa, Jumat.
"Harus ada pemulihan legitimasi Presiden Hadi," kata Sekjen PBB kepada wartawan setelah pembicaraan di negara para pemimpin Arab Saudi.
Langkah oleh pemberontak Houthi telah dikutuk oleh negara-negara Arab dan Teluk, serta internasional.
Negara-negara Teluk menyatakan keprihatinan tentang pengaruh Iran di Yaman dan menyerukan camppur tangan internasional, kata seorang pejabat AS, Jumat, beberapa jam setelah pemberontak Houthi merebut kekuasaan di Yaman, kemudian membubarkan parlemen dan mendirikan sebuah dewan kepresidenan.
Tapi tidak ada kejelasan yang dibuat negara-negara Arab dan Teluk dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengenai langkah-langkah untuk menghentikan camapur tangan yang dibuat Teheran. Pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan para menteri dan pejabat senior dari negara-negara Teluk Arab tidak ada kesepakatan mengatasi krisis di Yaman, kata Menlu AS John Kerry.
Melanjutkan Pembicaraan
Sementara itu, utusan PBB Jamal Benomar mengatakan pada hari Minggu bahwa semua faksi Yaman, termasuk Houthi dan parlemen, telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.
Kepala Houthi itu "Abdelmalek al-Houthi dan semua partai politik di Yaman telah sepakat untuk melanjutkan dialog, yang akan dimulai besok (Senin)," kata Benomar wartawan di Sanaa.
Dengan jatuhnya Yaman ke tangan Syi’ah Houthi itu, menandakan bahwa ancaman perang terhadap Arab Saudi, hanya tinggal menunggu waktu. Arab Saudi menjadi target berikutnya sesudah Yaman jatuh ke tangan Syi’ah. Tidak ada agenda lain, kecuali Syi’ah akan terus meluaskan pengaruh kekuasaannya, termasuk mencaplok Arab Saudi.
Bagaimana Raja Salman bin Abdul Aziz yang sekrang memangku kekuasaan di Arab Saudi, menyelamatkan dunia Arab dari cengkeraman dan pengaruh Syi’ah yang terus menjalan ke seluruh dunia Arab.
Salman yang menggantikan Abdulah bin Abdullah Aziz mendapatkan gelar ‘khadimun haramain’, penjaga dunia tempt suci Makkah dan Madinah, yang sekarang ini terancam oleh kekuatan Syi’ah yang terus melebar, mulai dari Lebanon, Irak, Iran, Bahrain, Kuwait, dan Yamn. Berikutnya Saudi Arabia.
Selama kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdul Aziz, Arab Saudi hanya sibuk melayani Amerika memerangi al-Qaidah, dan sekarang sesudah al-Qaidah lumpuh, Syi’ah meraja lela, dan menjadi ancaman semua negara Arab dan Teluk. Adakah ini dipahami oleh para pemimpin Arab? (dimas/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!