Rabu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 29 April 2015 07:41 wib
6.409 views
Ibukota Afghanistan Utara, Kunduz Jatuh ke Tangan Taliban
KABUL (voa-islam.com) - Pertempuran hebat berkobar di Afghanistan utara, antara pasukan pemerintah dengan pejuang Taliban, dan wilayah-wilayah satu-satu jatuh ke tangan pejuang Taliban, Selasa, 28/4/2015.
Para pejuang Taliban mengepung ibukota provinsi utara, Kunduz, kata para pejabat Afghanistan. Ratusan pejuang Taliban metutup kota Kunduz setelah menyerang pos polisi dan pemeriksaan militer yang terpencil pada hari Jumat, hanya beberapa jam setelah Taliban melakukan ofensif musim semi mereka.
Pertempuran yang berkecamuk di distrik Sahib Imam dan desa-desa di dekatnya dibagian timur dan selatan yang hanya berjarak enam kilometer di utara kota Kunduz, kata para pejabat militer Afghanistan.
"Taliban telah mengepung beberapa disttik dan jika bala-bantuan tidak tiba ... ke distrik, maka Kunduz akan jatuh ke Taliban," kata Imamuddin Quraishi, gubernur distrik Imam Sahib, kepada AFP.
"Mereka menyerang kami dari tiga arah. Kami tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan serangan mereka, "tambahnya. Jalan-jalan kota Kunduz sepi, dengan toko-toko ditutup dan para pejabat pemerintah lokal berada di gedung-gedung pemerintah, warga mengatakan karena kekhawatiran pengambilalihan Taliban.
"Kami benar-benar khawatir bahwa kota bisa jatuh ke tangan Taliban ... dan semua keuntungan selama 13 tahun terakhir akan hilang," Ahmad Luqman 35, seorang pemilik toko di kota, kepada AFP. "Kami tidak ingin kembali ke perang saudara."
Jatuhnya ibukota provinsi akan menjadi kemunduran besar bagi pemerintah Afghanistan, yang telah memerangi gerilyawan Taliban tangguh sejak tahun 2001 invasi pimpinan Amerika di Afghanistan.
Quraisy mengatakan pemerintah provinsi telah meminta bantuan NATO untuk dukungan udara, tapi ditolak dengan alasan bahwa hal itu dapat menyebabkan korban sipil.
Jenderal John Campbell, komandan pasukan internasional pimpinan NATO di Afghanistan, bertemu Presiden Ashraf Ghani melakukan kunjungan ke India. Kejatuhann ibukota Kunduz merupakan pukulan terbesar bagi pemerintahan Afghanistan.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Campbell bertemu dengan Presiden Ghani untuk membahas Kunduz," kata Christopher Belcher, juru bicara pasukan koalisi internasional, kata tanpa merinci.
Juru bicara kepolisian Afghanistan, Sayed Sarwar Hussaini, menegaskan bahwa "pertempuran sengit berkecamuk" dekat kota Kunduz, dan menambahkan bahwa bala bantuan Afghanistan sedang diberangkatan untuk menghentikan pejuang Taliban.
Penduduk setempat mengatakan Taliban telah meledakkan jembatan yang menghubungkan antara kota distrik dengan ke ibukota provinsi dalam upaya untuk menghentikan bala bantuan.
Tidak ada laporan mengenai adanya korban sipil atau militer, tetapi dalam sebuah pernyataan kementerian dalam negeri mengatakan 27 militan termasuk seorang komandan Taliban tewas pada hari Senin.
Taliban membantah kematian dan menambahkan bahwa pejuang Taliban maju ke arah kota Kunduz. Misi pasukan tempur NATO secara resmi berakhir pada bulan Desember lalu, tapi kekuatan NATO masih tetap bercokol di Afghanistan, membantu rezim 'boneka' yang menggantikan Hamid Karzai. (dtta/wb/voa-islam.com).
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!