LAPAZ (voa-islam.com) - Paus Fransiskus adalah penganut dan pendukung kuat theologi pembebasan. Theologi pembebasan ajaran Katolik, yang mengadop komunisme. Ini pilihan yang dilakukan gereja Amerika Latin. Ketika Amerika Serikat menjajah Amerika Latin, lahir gerakan-gerakan pembebasan yang gerakan bersumber dari komunisme.
Pilihan gereja Katolik mengadopsi 'palu arit' atau komunisme itu, pilihan gereja yang harus dilakukan. Sebab komunisme sudah menjadi 'credo' (ideologi) dikalangan rakyat Amerika Latin, yang mayoritas Katolik, dan mendapatkan penindasan dari Amerika yang menjajah Amerika Latin.
Pemberian salib dengan kombinasi simbol komunis palu dan arit kepada Paus Fransiskus di Bolivia memicu perdebatan diantara kalangan Katolik. Karena itu, Paus Fransiskus yag dahulunya, pemimpin gereja di Amerika Latin itu, sangat paham bagaimana kondisi rakyat Amerika Latin, kemudian mengadopsi komunisme dan dimasukan dalam theologi gereja Katolik, dan sekekarang bekembang di seluruh dulnia faham theologi pembebasan.
Saat Paus Fransiskus melakukan kunjungna ke Amerika Laitn, dan negara pertama yang dikunjungi Bolovia, kemudian Presiden Bolivia Evo Morales yang berasal dari partai sayap kiri menghadiahi salib palu arit.
Interprestasi yang berbeda muncul atas reaksi Paus Fransiskus terhadap hadiah tersebut. Tetapi Vatikan meredakan 'kehebohan' tersebut. Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan ekspresi Paus tampak terkejut karena mendengar asal usul hadiah tersebut. "Bagaimanapun saya tidak berpikir untuk menaruh simbol ini di altar Gereja," tambah dia.
Reaksi keras disampaikan oleh uskup Spanyol Jose Ignacio Munilla, yang berkicau di Twitter :"Arogansi yang besar adalah memanipulasi Tuhan untuk ajaran ideologi atheis." "Ini merupakan sebuah provokasi, sebuah gurauan," kata uskup Bolivia Gonzalo del Castillo, seperti diberitakan kantor berita AFP.
Tetapi salah satu komentar menyebutkan :"Ini bukan untuk menghina Paus Fransiskus, ini untuk mengenang martir Jesuit yang tewas karena membela kaum miskin dan tekanan di Bolivia."
Mewakili umat Tuhan
Salib tersebut dibuat berdasarkan rancangan Luis Espinal, seorang Pastur Jesuit yang dibunuh pada tahun 1980 oleh milisi sayap kanan. Menteri Komunikasi Bolivia Marianela Paco, mengatakan kepada Radio Bolivia :" Arit meembangkitkan petani, palu bagi tukang kayu, mewakili pekerja sederhana, umat Tuhan," kata dia sambil menambahkan tidak ada motif lain dibalik pemberian hadiah tersebut.
Selama ini Paus diduga mempelajari ajaran Marxist, setelah beberapa kali menyampaikan kritik keras terhadap kapitalisme dan ketidaksetaraan. Paus Fransiskus melanjutkan lawatan ke Paraguay, yang merupakan negara ketika yang dikunjungi dalam tur Amerika Latin yang akan berakhir Senin (13/07).
Gereja Katolik sudah biasa mancampur-adukan antara ajaran gereja dengan faham dan ideologi lainnya, dan sangat kondisional. Jadid karena rakyat Amerika Latin yang miskin, terjajah oleh Amerika Serikat, maka sebagai antitesanya adalah palu arit. (dita/dbs/voa-islam.com)