Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.417 views

Refleksi Akhir Tahun 2019, Cukupkah Hanya Mengganti Rezim?

 

Oleh: Kanti rahmillah, M,Si

Bak gulali, janji manis kampanye Jokowi terus menjadi sorotan. Belum genap 100 hari memimpin bangsa Indonesia, kritikan tajam tak berhenti mengalir pada Istana. Pasalnya, janji manis kampanye tak semanis realisasi. Atas nama proses menuju program terbaiknya, Jokowi seolah ingkar janji. Tak heran demonstrasi menagih janji kerap membanjiri ibu pertiwi.

Janji Jokowi dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan adalah isapan jempol semata. Pertumbuhan ekonomi yag dijanjikan lebih dari 7 persen, nyatanya tak bergerak diangka 5.  Perekonomian lesu, daya beli masyarakat terjun bebas lantaran insentif yang diterima dari pekerjaanya tak sebanding dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

Janji Kesejahteraan

Lebih mengenaskan, Gelombang PHK yang dilakukan sejumlah industri telah melahirkan pengangguran baru. Tingginya biaya produksi dan pajak yang menjerat, telah menggulung pabrik yang bertahan dalam ketidakstabilan rupiah. Begitupun impor pangan yang tak memperhatikan produksi dalam negeri, menyebabkan para petani hengkang dari pekerjaanya. Daripada bertani selalu rugi, lebih baik tanahnya dibiarkan dan mencari pekerjaan baru. Celakanya, pekerjaan baru sungguh sulit di negeri ini. Para petani harus bersaing dengan tenaga kerja asing yang keberadanya dipermudah oleh sejumlah kebijakan.

Hasilnya, meningkatnya pengangguran akan beriringan dengan tingginya angka kemiskinan. Kemiskinan dan ketimpangan yang terjadi di negeri ini, telah melahirkan 22 juta orang kelaparan  dan 7 juta anak stunting atau gizi buruk. Sungguh memilukan, padahal makanan adalah kebutuhan paling asasi pada manusia. Semakin bertambah kepiluan ini, disaat jutaan orang tak bisa makan sehari tiga kali, bahkan ada yang hanya 2 hari sekali, namun pada saat yang sama, negara menganggarkan 147 triliun untuk pengadaan mobil mewah. Sungguh tak mengenal prioritas.

Kemiskinan pun akan menyuburkan kriminalitas. Kehidupan di alam kapitalisme bak hutan rimba, siapa yang kuat dialah yang mampu bertahan. Tak peduli usahanya merugikan manusia lain, yang penting bisa bertahan dengan memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan pun tak dibedakan dengan keinginan, hingga terus menumpuk harta agar segala keinginannya tercapai dan menyentuh kata bahagia versi mereka. Begitulah mayoritas penduduk Indonesia.

Bagaimana dengan yang cacat dan yang tak mempunyai pendidikan juga keterampilan? Siap-siap mereka kalah dan tergilas, karena ekonomi neolib tak pernah mengurusi kemaslahatan rakyat. mereka hanya mengurusi kemaslahatan konglomerat. Jikapun ada kebijakan yang seolah pro rakyat, seperti Kartu Pra Kerja  Jokowi dan Bantuan Tunai Langsung(BLT) di Rezim SBY, yakinlah semua itu adalah kebijakan populis yang mengandung pencitraan.

Jauh panggang dari api, janji kesejahteraan hanyalah lip servise tanpa ada kebijakan yang benar- benar melindungi rakyat. Ini baru berbicara masalaah ekonomi, bagaimana dengan permasalahan kesehatan yang tak kalah amburadulnya? Baru saja dilantik, tariff BPJS meningkat 100 persen disertai dengan semakin buruknya pelayanan. 

Janji Keadilan

Bagaimana dengan janji keadilan? Penyelesaian kasus Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang dijanjikan saat kampanye, nyatanya hingga kini belum selesai. Hukum bak rumah bordil, siapa yang berpengaruh dialah yang memegang kendali. Tajam kebawah, tumpul keatas. Hukum dikangkangi kepentingan politik, lihat saja grasi yang dikeluarkan presiden terhadap para koruptor. Namun untuk Abu Bakar Ba’asir yang ditangkap dengan tuduhan yang tak jelas, tak ada ampun.

Begitupun pasal 28 ayat 2 terkait dengan UU IT. Pasal karet ini telah menjerat manusia-manusia yang lantang menyuarakan kebenaran. Buni Yani, Alfian Tanjung, Asma Dewi dan masih banyak lagi. Namun lihatlah mereka yang merapat pada penguasa, walaupun mereka menista agama, namun hingga kini mereka masih leluasa. Sebut saja Ade Armando, Abu Janda, Sukmawati, Gus muwafik, kesemuannya tak tersentuh hukum walau ketentuan pasal 156a KUHP tentang Pelecehan agama berlaku.

Kabinet baru sibuk mengurusi Radikalisme. Dalam pidato pelantikan menteri barunya, Jokowi meminta dengan khusus Menko Polhukam dan mentri Agama untuk menangani masalah radikalisme. Akhirnya, diawal kepengurusannya, Mahmud Md sibuk mengurusi pancasila dan Mentri agama sibuk memantau masjid, majlis ta’lim sampai Paud/TK, khawatir terpapar radikalisme katanya. 

Nyatanya, radikalisme hanya dijadikan kambing hitam atas bopengnya kepengurusan negri ini. Gurita korupsi semakin menjadi. Penjarahan Sumber Daya Alam yang dilakukan asing adalah legal dimata hukum Indonesia. Akhirnya, sumber pendanaan APBN sebesar-besarnya dari pajak. Kembali rakyat yang harus menanggung. Infrastruktur yang massif dilakukan, nyatanya hanya untuk kepentingan korporasi bukan kepentingan rakyat. Buktinya, jalan tol masif dilakukan, namun bangunan sekolah dan jembatan yang hampir ambruk di Desa tak terperhatikan.

Demokrasi Biang Keladi

Dari kegaduhan yang amat brutal di akhir tahun ini, satu hal yang pasti yaitu semua adalah akibat rezim yang tak berfungsi sebagai pelindung rakyat. Mereka lebih takut pada para cukong-cukong yang telah menghidupi mereka daripada Allah SWT. Syahwat dunia telah membutakan mata dan nurani mereka.

Mengapa negeri ini terus menerus memproduksi penguasa yang lalim? Sudah bosan rasanya mendengar anggota dewan korupsi, terlibat narkoba dan seabrek tingkah mereka yang merugikan negara. Belum ditambah pemimpin yang kebijakannya malah merugikan rakyat. Subsidi dicabut. Kebijakan impor saat panen. Diam-diam menaikan tarif dasar listrik. Mengimpor tenaga kerja asing, padahal rakyat masih banyak yang nganggur. Akhirnya kemiskinan, kelaparan, gizi buruk menjadi tontonan sehari-hari. 

Mengapa para pemangku kebijakan seringnya menelorkan kebijakan yang mendzolimi umat? Karena sistem domokrasi yang dianut negeri ini terus memproduksi pemimpin bervisi materi. Faktanya, yang bisa menyalonkan diri menjadi DPD, DPR, apalagi Presiden haruslah Dia yang mempunyai dana besar. Akhirnya, mereka mencari sponsor kesana kesini. Para pengusaha yang punya dana, akan mencari calon mana yang kira-kira menguntungkannya.

Memang uang tak bisa membeli kepercayaan. Tapi uang bisa menciptakan politik pencitraan. Disodorkanlah oleh banyak media, si calon berdedikasi. Setelah menang, program pertama kembalikan modal dan penuhi keinginan sang pemberi makan. Setelah itu sejahterakan partai dan keluarganya. Bagaimana dengan rakyat? 

Belum lagi kepentingan partai yang mengusungnya, jadilah politik transaksional. Orang-orang yang pintar, cerdas dan bermoral, tersingkir. Mereka adalah kaum minoritas yang akan menghambat lajunya gurita korupsi. Demokrasi Ibarat kolam kotor, sehingga siapa saja yang berusaha membersihkannya dari dalam, secara otomatis akan terkena kotoran tresebut. 

Sesungguhnya, demokrasi itu sebuah sistem rusak dan merusak. Mari berpikir out of the box. Masih ada sistem pemerintahan lainnya. Sistem yang langsung dibuat oleh sang pencipta, sistem pemerintahan yang dapat menerapkan syariat Islam dengan Kaffah.

Oleh karena itu, jika kita tak menginginkan Indonesia menemui akhir nestapanya, maka tak cukup hanya sekadar ganti rezim. Karena rezim buruk yang selalu menghantui negeri ini adalah produk dari sistem demokrasi. Jadi, harus pula diganti sistemnya dengan sistem yang sesuai fitrah manusia yang berasal dari Allah semata. Semoga tahun ini adalah tahun terakhir masa kelam negeri ini. Mari songsong kemenangan dalam meraih keberkahan dengan menerapkan syariat Islam secara Kaffah. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X