MOSKOW (voa-islam.com) - Kelompok-kelompok telah menolak sebuah draf rencana perdamaian yang dibuat oleh Rusia, Sekarang beredar dokumen Rusia di PBB berisi usulan proses reformasi konstitusi di Suriah selama 18 bulan, yang kemudian diikuti pemilihan presiden.
Dokumen tersebut tidak menyebut apakah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, akan tetap berkuasa pada masa itu. Tetapi kelompok oposisi Suriah tertentu disebutkan seharusnya ikut serta dalam perundingan penting di Wina, Austria hari Sabtu.
Militer Suriah sementara itu menghentikan pengepungan di bagian utara. Unit militer dalam perjalanan ke markas udara Kuwairi, Timur Aleppo dan pasukan pemerintah berhasil membuka pengepungan bandara oleh ISIS, kata laporan Monitoring HAM Suriah. Hal ini merupakan kemenangan bagi pasukan rezim yang berjuang untuk bergerak maju, bahkan setelah Rusia meningkatkan kekuatan pada akhir September.
Dibagian lain, usulan delapan butir Rusia dilaporkan tidak mengesampingkan keikutsertaan Presiden Assad pada pemilihan umum yang akan datang.
"Presiden terpilih Suriah akan menjalankan fungsi komandan tertinggi militer, penguasa badan khusus dan kebijakan luar negeri," demikian sebagian isi dokumen yang bocor ke media. Semua isi dokumen itu, hanya ingin mengamankan kedudukan Bashar al-Assad. Tidka ada jalan lain, penyelesaian Suriah, kecuali dengan jihad. (afgh/aby/voa-islam.com)